INDOSPORT.COM - Atlet tolak perluru asal India, Tajinder Pal Singh Toor, harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak dapat bercengkerama lagi dengan ayahnya setelah pulang dari Asian Games 2018.
Diberitakan Times of India, Ayah Toor, Karam Singh, meninggal dunia karena penyakit yang telah lama dideritanya. Yang paling menyesakkan lagi, mendiang ayah Toor menghembuskan napas terakhirnya ketika putranya sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta membawa medali emas Asian Games 2018.
Toor berhasil meraih tempat pertama di cabor tolak peluru dengan lemparan sejauh 20,75 meter. Bahkan, sesaat setelah memenangkan medali emas, Toor sempat mendedikasikan prestasinya tersebut untuk sang ayah yang saat itu masih bergulat dengan penyakit kankernya.
Sebelum berlaga di Asian Games 2018, Toor bahkan sempat memikirkan untuk mundur dari kariernya demi merawat sang ayah. Akan tetapi, berkat dorongan keluarganya, ia akhirnya mengurungkan niat tersebut.
Atlet berusia 24 tahun tersebut pun buru-buru pulang ke kampungnya di Moga, Punjab, India, setelah ajang Asian Games 2018 berakhir, Senin (03/09/18). Ia pun dengan segera mengambil jalur darat tercepat untuk sampai ke Moga dari bandara di New Delhi.
Akan tetapi, semuanya sudah terlambat. Hanya tinggal beberapa kilometer menuju rumahnya, Toor mendapat kabar bahwa ayahnya telah tiada.
Semasa hidupnya, ayah Toor telah banyak berkorban demi karier sang anak dan pastinya ingin melihat Toor meraih medali emas saat Asian Games 2018. Meski berhasil mewujudkan harapan tersebut, Toor gagal memperlihatkan medali emas tersebut secara langsung kepada mendiang ayahnya.
Ikuti Terus Berita Olahraga dan Serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom