INDOSPORT.COM - Kevin McBride akan selalu dikenang sebagai sosok yang mengotori akhir karier Mike Tyson sebagai seorang petinju profesional.
Si Leher Beton. Itulah julukan yang diberikan masyarakat Indonesia untuk petinju legendaris asal Amerika Serikat, Mike Tyson, yang kini sudah pensiun dan dikabarkan akan melaukan laga comeback.
Julukan Leher Beton itu sendiri menggambarkan kekuatan Mike Tyson sebagai seorang petinju yang tak perlu dipertanyakan lagi. Pukulan keras pria kelahiran 30 Juni 1966 ini juga sudah terkenal bisa membuat lawan tak sadarkan diri.
Mengenal tinju sejak masih remaja, Mike Tyson akhirnya memutuskan mulai terjun ke dunia profesional pada 6 Maret 1985 silam. Hector Mercedes menjadi lawan pertamanya.
Bertempat di Empire State Plaza Convention Center, Albany, Amerika Serikat, Mike Tyson hanya butuh waktu kurang dari dua menit ronde pertama untuk meraih kemenangan perdananya.
Setelah laga kontra Hector Mercedes, sosok Mike Tyson perlahan tapi pasti mulai menjadi sorotan. Bagaimana tidak, 37 pertandingan beruntun berhasil ia menangkan dengan hampir 90 persen ia raih lewat cara KO.
Namun, sejak kekalahan perdananya saat berhadapan dengan James Douglas pada 11 Februari 1990 di Tokyo Dome, Jepang, performa Mike Tyson mulai tidak stabil dan ia kerap melakukan kecurangan saat bertanding.
Mulai dari menggigit telinga Evander Holyfield, kalah KO saat berhadapan dengan Lennox Lewis, dan puncaknya adalah ketika ia berhadapan dengan Kevin McBride, petinju yang usianya lebih muda enam tahun.
Kevin McBride dan Panggung Terakhir Si Leher Beton
Pada 30 Juli 2004, Mike Tyson merasakan kekalahan kelima dalam kariernya. Berhadapan dengan Danny Williams di hadapan publik yang memenuhi Freedom Hall State Faiground, Si Leher Beton kalah secara KO.
Bertekad ingin bangkit dan membuktikan bahwa dirinya belum 'habis' Mike Tyson pun setuju menandatangani kontrak menghadapi petinju asal Irlandia, Kevin Martin McBride.
MCI Center di Washington pun disepakati menjadi venue pertandingan Mike Tyson vs Kevin McBride yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Juni 2005.
Sebelum pertarungan keduanya dimulai, Mike Tyson sudah menunjukkan gelagat yang aneh dan lain dari biasanya. Beberapa rekan dekatnya menyebut Mike Tyson yang saat itu dilatih Jeff Fenech seperti tidak ada semangat.
Saat lonceng tanda pertarungan berbunyi, McBride yang tak terlalu diunggulkan justru mengambil inisiati untuk memberi serangan agresif. Mike pun meladeninya dengan beberapa kali mendaratkan serangan balasan ke wajah dan tubuh McBride.
Memasuki ronde keenam, tingkah laku Mike Tyson semakin aneh. Ia terlihat jelas mencoba membuat tangan kiri McBride patah saat keduanya berangkulan.
Tidak berhenti sampai di situ, Mike Tyson juga dengan sengaja menyeruduk wajah McBride dengan kepalanya. Aksi itu pun membuat mata McBride terluka dan Mike Tyson mendapat pengurangan dua poin.
Kejadian tak terduga pun muncul ketika lonceng berakhirnya ronde keenam berbunyi. Entah apa yang merasukinya, Mike Tyson mendatangi wasit Joe Cortez dan mengatakan dirinya tak bisa lagi melanjutkan pertandingan sampai ronde ketujuh.
Keputusan Mike Tyson yang menyerah pun membuat dunia terkejut. Pasalnya, kondisi Mike Tyson saat itu masih fit dan secara poin ia masih unggul meski sempat mendapat penalti karena serudukannya.
Kejutan lebih besar pun datang dalam konferensi pers pasca pertandingan. Mike Tyson mengumumkan keputusannya untuk gantung sarung tinju alias pensiun.
"Saya tidak punya keberanian untuk terus berada dalam olahraga ini. Saya tak ingin lagi mencoreng nama olahraga yang saya cintai ini," ujar Tyson dikutip dari ESPN.
"Jiwa saya sudah tak ada lagi untuk tetap bertinju. Saya minta maaf kepada para fans yang sudah membayar untuk menyaksikan laga ini, seharusnya hasilnya bisa lebih baik," pungkas pria yang kini memiliki tato di wajahnya tersebut.
15 tahun setelah pertarungan tersebut, Kevin McBride ternyata masih mengingatnya dengan jelas. Ia bahkan menyebut saat itu tidak memikirkan bayaran karena hanya ingin bertarung melawan Idolanya.
"Saya dapat panggilan untuk melawan Mike Tyson dan ditawari uang senilai 150 ribu USD (sekitar Rp2,5 miliar). Saya katakan saat itu saya tak peduli dengan uang, saya cuma mau berada satu ring dengannya," kenang McBride seperti dikutip dari Sports Casting.
Setelah laga kontra Mike Tyson, McBride masih melanjutkan karier sebagai petinju. Seperti sudah menggunakan seluruh keberuntungannya, catatan laga McBride tak terlalu mentereng pasca mengalahkan Iron Mike, dengan enam kekalahan dari delapan laga.
29 Juli 2011 pun menjadi tanggal bersejarah bagi McBride karena itu merupakan pertarungan terakhirnya sebagai petinju profesional. Sial baginya, kariernya berakhir tak terlalu manis setelah kalah dari Mariusz Wach.
Tak lagi menjadi petinju, McBride kini mencari penghasilan dengan bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik pemotongan pohon. Penghasilan tersebut pun ia gunakan untuk menghidupi sang istri, Danielle Curran dan dua orang anak mereka.
Meskipun kini sudah berusia 47 tahun, Kevin McBride mengaku masih memiliki keinginan untuk kembali bertinju. Terutama setelah ia mendengar Mike Tyson akan melakoni laga comeback.
"Bila ada kesempatan menghadapi Mike Tyson lagi, itu merupakan kabar yang seperti ledakan buat saya. Mike pasti akan suka kesempatan membalaskan dendam kekalahannya, sementara saya akan senang bisa kembali satu ring dengan idola," ujar McBride dikutip dari TMZ.
Menjadi menarik, kira-kira mungkinkah laga antara Mike Tyson vs Kevin McBride kembali terjadi? Kita tunggu saja.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom