INDOSPORT.COM – Eks pelatih Mike Tyson semasa muda, Teddy Atlas, secara mengejutkan pernah menodongkan pistol kepada Si Leher Beton gara-gara masalah keluarga.
Petinju kelas berat legendaris, Mike Tyson, diketahui pernah membentuk tim impian ketika masih muda bersama pelatihnya, Teddy Atlas. Sayangnya, duet idaman tersebut akhirnya pecah kongsi karena insiden yang melibatkan seorang anggota keluarga.
Dilansir SportBible, perpecahan antara Tyson dan Atlas dipicu oleh tuduhan yang dilontarkan sang pelatih di tahun 1982 kepada sang petinju yang ketika itu masih remaja. Atlas menuduh bintang tinju asuhannya itu mencoba mendekati keponakan perempuannya.
Tidak menyukai tindakan Tyson itu, Atlas pun kemudian mengancam sang petinju dengan menggunakan pistol.
Insiden itu kemudian menyebabkan perpecahan di antara keduanya. Atlas dan Tyson bahkan tidak pernah berbicara lagi selama 30 tahun sejak kejadian itu. Si Leher Beton kemudian berganti pelatih dan bergabung dengan Kevin Rooney dalam upayanya mengejar sabuk juara dunia tinju kelas berat.
Belakangan, Teddy Atlas membongkar sikap Mike Tyson yang mencoba meredakan pertikaian itu dengan meminta maaf kepadanya.
“Ketika itu kejadiannya di Turning Stone Casino di Verona, New York, dan kami sedang menggelar pertunjukan di sana,” kata sang pelatih melalui siaran podcast-nya. “Saat itu acara Mike Tyson Promotions dan dia ada di sana.”
“Saya sedang menjadi komentator pertandingan tinju dan kemudian produser saya berkata, ‘Teddy, Mike Tyson ada di belakangmu. Haruskah saya memanggil orang untuk menjagamu?’”
Namun rupanya kehadiran Tyson saat itu bukanlah untuk menghajar Teddy Atlas, melainkan justru hendak meminta maaf.
“Saya berdiri dan berbalik ketika jeda antar ronde. Di sanalah dia (Mike Tyson) dan dia hanya berkata, ‘Maafkan aku, perbuatanku salah.’”
Atlas pun memuji sikap jantan Tyson dan memutuskan untuk menerima permintaan maaf mantan anak asuhnya itu. “Rasanya tulus dan sungguh-sungguh, jadi saya menerimanya.”
Sementara itu Mike Tyson secara terpisah membenarkan kejadian itu. “Hidup itu singkat. Saya mencoba berbaikan dengan siapa pun. Saya mengalami banyak rasa sakit, dan saya ingin menyembuhkannya. Berbicara dengan Teddy adalah bagian dari upaya itu,” kata sang mantan juara dunia tinju.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom