Saat diterima menjadi murid baru oleh Cus D'Amato, Mike Tyson langsung bersemangat untuk menjalani latihan tinju. Namun, Cus D'Amato ternyata tidak hanya menjadi pelatih saja.

Diketahui, D'Amato bahkan mau diminta menjadi wali hukum setelah ibu Tyson meninggal dunia. Ia juga menjadi sosok ayah yang tidak pernah dimiliki Tyson.

D'Amato merasa ditakuti oleh Mike Tyson karena memiliki sifat yang baik. Di saat melakukan kesalahan, D'Amato selalu bisa mengendalikan Tyson dan memberikan kritik secara membangun.

Bahkan, Mike Tyson yang dikenal bermental maja pernah mengungkapkan ketakutan bila sedang berdua dengan pelatihnya tersebut.

"Saya ketakutan ketika sendirian bersama dia. Jika dia memanggil saya 'Mike, saya perlu bicara denganmu', saya tidak merasa senang menghampiri dia. Saat itulah dia mulai memberi saya kritik terperinci tentang pertarungan saya," ungkap Tyson dalam buku otobiografinya.

"Orang-orang melihat perayaan di depan umum atas kemenangan KO saya yang sensasional. Tetapi, mereka tidak mendengar Cus berbicara kepada saya sendirian setelah pertarungan," lanjutnya.

Pada usia 19 tahun saat dipegang oleh Cus D'Amato, Mike Tyson mampu mencatat rekor 11 kali kemenangan tanpa kalah. Namun di usia itu Cus D'Amato harus meninggal dunia lebih cepat.

Pasca ditinggal, Mike Tyson tidak akan pernah bisa melupakan guru terbaiknya tersebut. Apalagi Cus D'Amato telah menyulap hidup kelam Mike Tyson menjadi berkah hingga saat ini.