INDOSPORT.COM – Seorang remaja perempuan asal Irak, Hussna memutuskan untuk menjadi seorang petinju setelah dirinya menjadi korban serangan teroris.
Keluarganya beserta etnis Yazidi menjadi korban sasaran kebrutalan kelompok terorisme Islamic State (IS) atau Al-Qaeda dan juga ISIS karena kepercayaan agama mereka yang dianggap sebagai penyembah iblis.
Hussna dan keluarganya akhirnya berhasil melarikan diri ke pegunungan di mana ribuan Yazidi lainnya terperangkap, menderita kehausan dan kelaparan selama berhari-hari. Namun ia kini tinggal di Qadia, sebuah area di kamp Rwanda di Kurdistan Irak yang menampung sekitar 15.000 Yazidi.
Dari tempat penampungan inilah perempuan berusia 17 tahun itu memutuskan untuk menjadi seorang petinju, setelah para teroris menjadi motivasinya untuk menekuni olahraga tersebut.
Lotus Flower Women’s Centre telah membentuk 'Boxing Sisters', di mana menjadi pemulihan trauma dengan melampiaskannya melalui tinju, seperti yang Hussna dan perempuan pengungsi Yazidi ikuti.
"Ketika Isis menyerang kita, keinginan untuk belajar tinju ini meningkat untuk melawan dengan baik, meski sulit berdiri di depan orang yang memegang senjata, tapi bisa menjadi perbedaan jika kita tau cara melawan. Karena wanita harus tahu bagaimana mengatasi rasa takut dan malu,” kata Hussna kepada BBC.
Hussna juga beruntung, karena ia dilatih oleh Cathy Brown, mantan juara WBF Eropa dan gelar bantam Inggris yang berfokus bagaimana cara wanita untuk membela diri sekaligus meredam trauma.
“Tinju menyelamatkan kesehatan mental saya dan sangat memberdayakan saya, tidak hanya untuk dapat mempelajari mekanisme untuk mengatasi apa yang terjadi, jadi saya ingin membantu mereka dengan pengalaman dan kemampuan yang saya punya,” kata Cathy.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM