PSS Sleman Kehilangan Miliaran Rupiah, Beban Risto Vidakovic di Liga 1 Tambah Berat
INDOSPORT.COM - PSS Sleman harus menerima fakta kehilangan potensi pendapatan miliaran rupiah setelah dihukum Komdis PSSI. Laga kandang tanpa penonton juga menambah beban Risto Vidakovic membawa timnya bangkit di Liga 1 2023-2024.
Potensi pendapatan miliaran rupiah itu lenyap setelah Komdis PSSI menjatuhkan sanksi tiga pertandingan kandang tanpa penonton serta denda Rp25 Juta.
Sanksi itu dijatuhkan Komdis PSSI setelah beberapa oknum suporter nekat masuk lapangan, merusak bench dan ribut dengan steward usai kekalahan atas Bali United 0-1, 3 November 2023 lalu.
PSS pun akan bermain tanpa penonton saat menjamu Barito Putera, RANS Nusantara FC dan Persikabo 1973. Situasi itu memaksa PSS kehilangan potensi pendapatan miliaran rupiah dari penjualan tiket pertandingan.
Seperti diketahui, laga kandang PSS rutin dipadati suporter. Bahkan, jumlah penonton laga kandang sepanjang putaran pertama mencapai 99.131 penonton atau berada di peringkat kedua setelah Persija Jakarta.
Terakhir, dalam laga melawan Bali United, jumlah penonton mencapai 8.574 orang. Sementara saat melawan Madura United, 24 September 2023 lalu, ada 14.738 penonton yang datang.
Dengan hitungan harga resmi tiket tribun barat Rp100 ribu, tribun timur Rp85 ribu dan tribun belakang gawang Rp50 ribu. INDOSPORT,COM memprediksi PSS Sleman kehilangan potensi pendapatan lebih dari Rp2 Miliar.
PSS Sleman pun menyesalkan jatuhnya sanksi berat akibat ulah dari oknum suporternya sendiri. Sebelum ini, PSS juga pernah kena sanksi laga tanpa penonton saat melawan Persik Kediri.
"PSS berharap kericuhan dan perusakan beberapa waktu lalu menjadi yang terakhir terjadi dan tidak terulang lagi di pertandingan-pertandingan mendatang, baik di laga kandang maupun tandang," demikian pernyataan resmi PSS Sleman terkait sanksi tersebut.
1. Beban Berat Vidakovic
Sanksi tiga laga kandang tanpa penonton jelas membuat beban pelatih anyar PSS Sleman, Risto Vidakovic, bertambah. Seharusnya, mereka bisa menikmati dukungan suporter dalam tiga laga tersebut.
Saat ini, PSS Sleman berada di peringkat ke-14 dengan 20 poin. Tim Elang Jawa hanya berjarak 2 poin dari Arema FC yang berada di zona degradasi.
Risto Vidakovic pun coba membuat timnya menjadi solid. Risto masih yakin PSS punya potensi untuk bangkit di Liga 1 2023-2024.
"Kepada para pemain jaga konsentrasi dan fokus dengan apa yang akan dilakukan untuk tim ini. Menjaga kekompakan dan suasana tim yang bagus juga menjadi cara untuk kita bangkit," kata Risto Vidakovic.
Salah satu modalnya membawa PSS bangkit adalah keberadaan mantan pemain Borneo FC. Wahyudi Hamisi, Jonathan Bustos dan Nurdian Syah merupakan anak asuhnya saat membesut Borneo FC pada 2021-2022 lalu.
"Mengenai beberapa pemain PSS yang pernah bekerja dengan saya sebelumnya tentu sangat memudahkan saya dalam bekerja di sini. Normalnya berada di tempat kerja baru, saya sebagai pelatih tentu saja harus mengomunikasikan ke mana tim ini diarahkan," ucap Risto Vidakovic.
Kini, PSS Sleman memiliki waktu enam hari sebelum laga melawan Barito Putera pada 26 November 2023. PSS Sleman belum memperkenalkan dua pemain asing baru sebagai pengganti Kei Sano dan Yevhen Bokhashvili.
PSS Sleman wajib memenangi pertandingan di Stadion Maguwoharjo jika ingin menjauh dari kejaran penghuni zona degradasi serta memutus rekor 10 pertandingan tanpa kemenangan di Liga 1 2023-2024.