Proses Naturalisasi Kevin Diks Segera Rampung, Jadi Pemain Liga Champions Pertama di Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Protes naturalisasi Kevin Diks dikabarkan segera rampung dan siap menjadi pemain Timnas Indonesia pertama di Liga Champions.
Dikutip dari X Transfermarkt Indonesia, Ronny Pangemanan selaku pundit sepak bola ternama menyampaikan pernyataan mengejutkan mengenai naturalisasi pemain keturunan.
Ronny Pangemanan menjawab pertanyaan netizen melalui kolom komentar Instagram pribadinya yang menyatakan bahwa Kevin Diks siap menyusul dinaturalisasi.
"Masih Jay dan Nathan. Satu lagi yang siap menyusul Kevin Diks," tulis Ronny melalui Instagram pada Senin (23/10/23).
Maka dari itu, jika proses naturalisasi Kevin Diks akhirnya sudah terealisasi dalam waktu dekat, ia bisa menjadi pemain Timnas Indonesia pertama yang bermain di Liga Champions Eropa.
Sekadar informasi, Kevin Diks merupakan bek tengah Copenhagen yang saat ini berlaga di Liga Champions Grup A bersama Bayern Munchen, Manchester United, dan Galatasaray.
Sayangnya, bek berusia 27 tahun itu gagal menghalau gempuran Manchester United ketika kalah tipis 1-0 pada Rabu (25/10/23) di Old Trafford.
Walaupun demikian, Diks tetap merupakan pemain terbaik Copenhagen dari rating di Google yang mana sang pemain memperoleh rating 3,8/5.
Simak profil singkat bek Copenhagen, Kevin Diks, yang bakal dinaturalisasi Timnas Indonesia sehingga bisa menjadi pemain Tim Merah Putih pertama yang bermain di Liga Champions.
1. Profil Kevin Diks
Kevin Diks lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996 yang mana kini sang pemain sudah berusia 27 tahun.
Kevin Diks mengawali karier juniornya bersama tim Liga Belanda, AGOVV, pada 2005 sebelum pindah ke Vitesse dan menjalani karier profesional pertamanya pada 2014.
Setelah sekitar dua tahun membela Vitesse, Diks sering berpindah-pindah klub sebagai pemain pinjaman sebelum akhirnya kini bergabung dengan Copenhagen.
Fiorentina menjadi klub pertama yang meminangnya sejak dipromosikan masuk tim utama Vitesse yang mana Diks sempat dipinjamkan ke Feyenoord, Fiorentina, Empoli, dan Aarhus GF.
Setelah masa baktinya di Fiorentina habis pada 2021 lalu, Kevin Diks pindah ke Copenhagen pada musim panas dengan status bebas transfer.
Lantas apa keuntungan Timnas Indonesia memiliki Kevin Diks? Bek bertinggi 182 cm itu ternyata merupakan pemain serbabisa.
Mantan pemain Fiorentina itu mampu dipasang sebagai fullback kanan dan kiri walaupun berposisi asli sebagai bek tengah.
Diks nantinya dapat dipasangkan dengan Elkan Baggott atau Fachruddin Aryanto di pos bek tengah yang mana ia dapat dijadikan alternatif di bek kanan dan kiri.
Kevin Diks dapat dijadikan alternatif darurat dari bek kanan Sandy Walsh dan Asnawi Mangkualam jika keduanya tak bisa dimainkan.
Selain itu, Kevin Diks juga dapat dipasang sebagai bek kiri yang kiranya menjadi opsi lain dari Shayne Pattynama dan Pratama Arhan.
Tak hanya itu saja, Kevin Diks merupakan pemain yang dapat mengambil penalti sebagaimana ditekankan oleh pelatih Copenhagen, Jacob Neestrup.
Sekadar informasi, Jacob Neestrup buka suara mengenai mengapa dirinya memilih Jordan Larsson sebagai eksekutor penalti di laga Liga Champions kontra Manchester United ketimbang Kevin Diks.
“Pilihannya antara dia (Jordan Larsson) atau Kevin (Diks) yang akan mengambil penalti dan saya mengutamakan pemain yang baru masuk sehingga saya memilihnya,” ujar Neestrup melalui lama resmi Copenhagen.
Hal itu sudah mengisyaratkan bahwa Kevin Diks merupakan pemain yang dapat mengeksekusi penalti bagi Timnas Indonesia.