Diciduk KPK, Mentan Syahrul Yasin Limpo Otak di Balik Stadion Barombong Mangkrak
INDOSPORT.COM - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru-baru ini diciduk KPK karena kasus korupsi, ia juga diduga berperan dalam pembangunan Stadion Barombong.
Tim penyidik telah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, dua hari setelah KPK menerbitkan Surat Perintah Penyidikan atas nama Syahrul, pada 26 September lalu.
Dari penggeledahan itu, KPK mengamankan uang Rp30 miliar dalam pecahan dollar dan rupiah, 12 pucuk senjata api, serta dokumen pembelian sejumlah aset.
Setelah sempat menghilang, Syahrul Yasin Limpo akhirnya ditangkap tim penyidik KPK pada Kamis (12/10/23) malam.
KPK menduga uang miliaran itu adalah hasil memeras bawahan dan gratifikasi di lingkup Kementan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga intinya.
Kebutuhan itu seperti renovasi rumah, bayar cicilan kartu kredit dan mobil Alphard, biaya pengobatan, serta biaya perawatan wajah senilai miliaran rupiah.
Uang itu dikumpulkan oleh dua anak buahnya dari para PNS eselon I dan II di lingkungan Kementan. Mereka juga mengutip setoran secara paksa dari para pejabat Kementan.
KPK juga menemukan cek Bank BCA senilai Rp2 triliun saat menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Widya Chandra, Jakarta Selatan, akhir September lalu.
Setelah ditelusuri, ada dugaan jika Syahrul Yasin Limpo juga menjadi dalang di balik pembangunan Stadion Barombong terkesan mangkrak dan sampai kini tak ada kejelasan.
Stadion Barombong merupakan stadion olahraga skala besar yang mulai dibangun saat Syahrul Yasin Limpo masih menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.
1. Perjalanan Tragis Stadion Barombong
Pada awal 2011, Pemprov Sulsel di bawah komando Syahrul Yasin Limpo memulai pembangunan stadion di area dekat pantai yang masuk wilayah Kelurahan Barombong.
Sempat ada wacana untuk memberikan nama Stadion Syahrul Yasin Limpo. Hanya saja, hal itu tidak jadi dilakukan demi menghindari kontroversi di tengah masyarakat.
Stadion Barombong rencananya akan dibangun besar-besaran untuk kapasitas hingga 40 ribu penonton. Kemudian, fasilitas stadion ini juga mengacu pada standar FIFA.
Sayangnya, proyek pembangunan Stadion Barombong sempat terhenti, dan dimulai lagi pada tahun 2013. Namun, pembangunan juga tidak berjalan sesuai rencana.
Agustus 2017, Gubernur Syahrul Yasin Limpo meninjau pembangunan Stadion Barombong. Ia mengaku ada masalah pendanaan karena anggaran sempat ditarik oleh pemerintah pusat.
"Masalah kita ada di pendanaan. Ekspektasi kita di Barombong lebih banyak dibandingkan kemampuan dana tersedia," ungkap Syahrul, dikutip dari laman resmi pemerintah Sulsel.
Hingga pada Desember 2017, sebuah insiden mewarnai pembangunan stadion. Lantai dua tribun selatan mendadak ambruk, konon karena cuaca ekstrem yang melanda Sulsel.
Sebenarnya, pembangunan masih sempat dilanjutkan, tetapi tidak sesuai target. Syahrul Yasin Limpo demisioner pada tahun 2018, lalu ia diangkat jadi Menteri Pertanian 2019-2023.
Pada Juli 2019, Pemprov Sulsel menyatakan bahwa pembangunan Stadion Barombong yang telah menelan anggaran ratusan miliar itu terpaksa distop karena banyak persoalan.
Hingga kini, Stadion Barombong masih terbengkalai. Syahrul Yasin Limpo juga di ambang hukuman berat jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintahan.