Kelicikan Glazer Sembunyikan Laporan Keuangan Man United demi Tutupi Utang Menumpuk
INDOSPORT.COM - Keluarga Glazer urung merilis laporan keuangan tahunan Manchester United di tengah rumor penjualan klub raksasa Liga Inggris (Premier League) tersebut.
Dilansir dari Manchester Evening News, setiap tahunnya Manchester United biasanya akan mempublikasi laporan finansial mereka pada bulan September.
Rutinitas tersebut sudah berjalan sejak satu dekade terakhir dengan 2020 menjadi tahun pengecualian dimana efek pandemi global jadi alasan.
Kini di 2023 anomali kembali terulang usai sampai Oktober belum juga ada rilis terbaru.
Ditenggarai keterlambatan ini disebabkan oleh isu takeover dimana sudah selang 11 bulan semenjak Glazer mengumumkan mereka membuka pintu kedatangan investor baru.
Batas waktu untuk pelaporan sendiri menurut Manchester Evening News masih berjarak beberapa pekan lagi.
Diprediksi ada pemasukan senilai 650 juta Pounds yang masuk ke Manchester United dimana terdapat kenaikan dari 580 juta Pounds dari tahun 2022.
Meski belum ada konfirmasi sama sekali, namun proses negosiasi penjualan klub bisa jadi alasan kenapa publik masih harus menanti rilis terbaru dar Glazer soal Manchester United.
Jika pemilik baru ditentukan, tentunya kewajiban untuk melakukan penghitungan akan juga berpindah.
Skenario ini jelas yang diharapkan oleh pendukung The Red Devils yang telah dibuat jengan dengan ownership Glazer.
1. Tumpuk Utang
Keluarga Glazer diklaim jadi alasan kenapa Manchester United sulit berkembang dan berprestasi pasca era kepelatihan Sir Alex Ferguson berakhir di 2013.
Klan konglomerat asal Amerika Serikat tersebut sejak kedatangannya ke Old Trafford pada 2005 silam telah menjadikan klub tersebut sebagai sapi perah.
Tidak cuma membeli klub dengan cara berutang, mereka juga mengambil potongan dividen tahunan klub dan menjadikannya pendapatan pribadi.
Jangan lupakan juga utang keluarga Glazer juga dilimpahkan pada Manchester United dan kini jumlahnya sudah membengkak sampai 1 miliar Pounds menurut Mirror.
Meski demikian tetap ada banyak peminat yang ingin membeli saham mayoritas Manchester United dan membenahi klub.
Dua di antaranya adalah Sheikh Jassim asal Qatar dan Jim Ratcliffe asal Inggris. Dua pengusaha kaya tersebut adalah favorit untuk mejadi owner anyar Setan Merah.
Hanya saja mereka terkendala permintaan Glazer yang hanya mau menjual klub di angka 10 miliar Pounds.
Nominal tersebut padahal sudah merupakan peningkatan dari 6 miliar Pounds yang menurut New York Stock Exchange tiga kali lipat lebih mahal dari harga seharusnya Manchester United.
Namun dengan terus menurunnya grafik hasil Manchester United di Liga Inggris musim ini, cepat atau lambat fans kembali menyuarakan ketidakpuasaan mereka pada Glazer.
Situasi tersebut bisa jadi jalan bagi Sheikh Jassim dan Ratcliffe untuk masuk dan mendapatkan saham incaran mereka.