Rapor Debut Starter Davy Klaassen di Inter Milan: The Next Sneijder Butuh Adaptasi
INDOSPORT.COM - Davy Klaassen akhirnya jalani debut starter di Liga Italia sejak didatangkan Inter Milan pada bursa transfer musim panas kemarin. Lantas seperti apa penampilan bintang Belanda tersebut?
Dalam laga lanjutan pekan ketujuh Liga Italia 23/24 kontra Salernitana, Minggu (01/10/2023) lalu, Davy Klaassen turun sejak menit awal untuk melengkapi rotasi skuat yang dilakukan Inter Milan.
Inter Milan sendiri pada pertandingan tersebut, berhasil meraih poin penuh dengan menang telak empat gol tanpa balas.
Sang kapten, Lautaro Martinez jadi pahlawan di laga ini lewat torehan empat golnya meski ia masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua.
Dengan tambahan tiga poin, Inter Milan semakin kokoh di puncak klasemen Liga Italia 23/24 lewat torehan 18 angka.
Kembali ke sosok Davy Klaassen, pemain 30 tahun tersebut menempati posisi mezzala yang biasanya dimainkan Henrikh Mkhitaryan saat debut starternya.
Mantan penggawa Ajax tersebut mendapat jatah di lapangan selama 54 menit, dan cukup berikan impact positif buat daya serang Inter Milan.
Melansir dari laman Corriere dello Sport, disebutkan bahwa Davy Klaassen mampu memenuhi standar lini tengah Inter dalam hal kualitas penguasaan bola.
Klaassen secara efektif mampu membantu Inter Milan mengalirkan bola ke lini serang. Beberapa atribut seperti sentuhan pertama, jangkauan umpan dan kesadaran taktisnya memastikan Inter tetap bisa menjaga penguasaan bola.
Saat Klaassen masuk ke sepertiga pertahanan lawan, dia pun menunjukkan kualitasnya dengan beberapa kali kontrol luar biasa dan membantu Inter masuk ke area penalti.
1. Statistik Davy Klaassen
Sementara dari data Sofascore, diketahui bahwa Davy Klaassen selama di lapangan mampu membuat beberapa catatan apik sebagai gelandang.
Meski baru pertama kali memainkan peran regista, namun eks Everton tersebut punya tingkat kreatifitas yang mumpuni.
Selama berada di lapangan, Klaassen mampu melakukan 27 kali sentuhan, lepaskan 21 umpan dengan tingkat akurasi mencapai 71% serta membuat satu key passes.
Davy Klaassen juga hampir mencetak gol, andai sepakannya dari dalam kotak penalti tidak di block pemain bertahan lawan.
Walau sisi ofensifnya sangat menawan, namun ada satu kekurangan yang membuat debut starter Davy Klaassen terlihat kurang menjanjikan.
Yakni kemampuan bertahannya yang sangat lemah, bahkan beberapa kali pemain Salernitana dengan mudah bisa melewati pos yang ditempati Klaassen.
“Klaassen terbukti terlalu mudah untuk dilewati Salernitana dalam fase bertahan,”
“Artinya, Inter kebobolan beberapa serangan balik yang berbahaya, dan tidak pernah benar-benar menguasai lini tengah ketika posisi mezzala ditempati Klaassen,” jelas Corriere dello Sport.
Dibalik buruknya sisi bertahan Davy Klaassen, namun sang rekrutan anyar Inter Milan tersebut tetap mendapat rating cukup baik sebesar 7.0 dari Sofascore.
Andai Davy Klaassen bisa segera beradaptasi dengan skema permainan Inzaghi dan kompetisi Liga Italia, bukan tak mungkin dirinya bakal menjelma sebagai gelandang utama La Beneamata musim ini.
2. Penerus Sneijder di Inter Milan
Jika Davy Klaassen bisa menemukan ritme bermain yang sesuai dengan taktik Simone Inzaghi, sang gelandang berpotensi besar jadi penerus Wesley Sneijder di Inter Milan.
Selama masih membela Ajax, sosok Davy Klaassen merupakan otak utama timnya dan terbukti ia mampu menyumbang 50 assists dari 321 laga di semua ajang.
Selain itu, tingkat akurasi umpannya juga mencapai 84 persen per pertandingan, sedangkan akurasi umpan ke pertahanan lawan menyentuh 85 persen per laga.
Selain dibekali kemampuan passing, mantan pemain Everton itu juga punya kemampuan finishing dan insting mencetak gol yang mumpuni.
Davy Klaassen mampu melepaskan rata-rata satu tembakan per pertandingan musim 2022/2023 lalu menurut Sofascore.
Klaassen sukses mencetak delapan gol atau secara rasio dirinya mampu mengonversi sebesar 21 persen peluang yang ada.
Angka tersebut terbilang cukup tinggi bagi seorang gelandang dan torehan itu masih lebih tinggi dari gelandang tersubur Inter musim lalu, Nicolo Barella, yang punya tingkat konversi gol 18 persen.
Berkaca dari statistik tersebut, Davy Klaassen punya potensi besar sebagai penerus Wesley Sneijder yang merupakan gelandang serang asal Belanda paling tajam dalam sejarah Inter Milan.