3 Tim Debutan Liga Champions Paling Menyita Perhatian Dalam 7 Tahun Terakhir
INDOSPORT.COM - Meski berstatus debutan, namun sederet tim berikut mampu unjuk gigi dan membuat kejutan di panggung Liga Champions.
Liga Champions Eropa (UCL) bakal kembali bergulir untuk musim 2023/2024. Sebanyak 32 tim juga sudah melakoni drawing ke dalam 8 babak penyisihan grup.
Edisi kali ini, ada 2 tim yang berstatus debutan di UCL. FC Royal Antwerp berstatus juara Liga Belgia dan juga FC Union Berlin yang finis di 4 besar Bundesliga Jerman.
Pada satu sisi, status debutan memberi keuntungan lantaran sama sekali tak diunggulkan. Itulah yang mengapa Royal Antwerp dan Union Berlin diprediksi bisa melangkah jauh.
Lantas, siapa saja tim yang sukses menyita banyak perhatian dalam musim debutnya di Liga Champions Eropa? Berikut Indosport menyajikannya sekilas.
Sheriff Tiraspol
Klub ini sukses menyita perhatian publik sepak bola Eropa saat menjalani debutnya di UCL edisi 2021/2022. Mereka mendapatkan tiket usai menjuarai Liga Moldova 2020/2021.
Sheriff memulai perjalanannya dari babak kualifikasi pertama dengan menyingkirkan Teafa (Albania) dengan skor agregat 5-0 (1-0 dan 4-0).
Mereka terus melaju dengan menghantam Alashkert (Armenia) dengan skor agregat 4-1 (1-0 dan 3-1) serta Red Star Belgrade (Serbia) 2-1 (1-1 dan 1-0).
Tim asal Moldova ini terus melaju mengalahkan Dinamo Zagreb (Kroasia) 3-0 (3-0 dan 0-0) di play-off. Jadi lah, Sheriff Tiraspol tergabung di Grup D.
Kejutan mereka adalah ketika mengalahkan tuan rumah Internazionale Milan 3-1. Sebanyak 7 poin lalu dihasilkan, imbas mengalahkan Shakhtar Donetsk 2-0 dan imbang 1-1.
Sheriff bahkan nyaris saja membuat kejutan besar dengan lolos ke babak gugur. Tapi, koleksi 7 poin masih kalah dari Real Madrid (15) dan Inter (10).
1. Leicester City
Tim besutan Claudio Ranieri melanjutkan kejutannya di UCL musim 2016/2017, satu musim setelah tanpa diduga keluar sebagai juara Liga Primer Inggris 2015/2016.
Leicester City tampil dominan dan finis sebagai Juara Grup D, di atas FC Porto (11 poin). Sebanyak 13 poin dikantongi berkat 4 kali kemenangan, 1 kali seri dan 1 kali kalah.
Kejutan berlanjut hingga perempat final. Jamie Vardy melaju setelah mengandaskan perlawanan Sevilla (Spanyol) dengan skor agregat 3-2 (2-0 dan 1-2).
Sayang, kisah dongeng mereka berhenti di babak 8 besar. Leicester City dihentikan oleh klub raksasa Spanyol, Atletico Madrid dengan agregat gol 2-1 (0-1 dan 1-1).
Atalanta
Cerita dongeng layaknya Leicester City dilanjutkan oleh Atalanta, yang sukses ke UCL berkat finis di peringkat 3 Serie Italia musim 2018/2019 silam.
Pada edisi 2019/2020, Atalanta menyamai pencapaian Leicester yang berstatus debutan dan melaju hingga perempat final. Namun, sukses itu diraih dengan jalan berliku.
Atalanta mulanya tak diunggulkan di Grup C. Namun, mereka sukses finis sebagai runner-up dengan 7 poin, dibawah Juara EPL, Manchester City (14).
Mereka lantas menyingkirkan Valencia (Spanyol) dengan skor agregat telak 8-4 (4-1 dan 4-3) di babak 16 besar. Namun, laju Atalanta terhenti di 8 besar setelah kalah 1-2 dalam single match kontra Paris Saint-Germain.