Bedah Kualitas Moise Kean yang Membuat AC Milan Jatuh Hati
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan, tengah mempertimbangkan akan merekrut Moise Kean dari Juventus di bursa transfer musim panas ini.
AC Milan masih disibukkan dengan keinginan menggaet penyerang baru, seiring perubahan rencana yang terjadi akibat para pemainnya.
Semula AC Milan hendak mempercayakan Lorenzo Colombo sebagai deputi Olivier Giroud, seiring kabar bertahannya Divock Origi.
Origi dikabarkan bertahan karena tak kunjung mendapatkan tawaran yang memuaskan, kendati banyak tim yang meminatinya.
Karena Origi bertahan, AC Milan pun berencana melepas Lorenzo Colombo dengan status pinjaman ke klub Liga Italia lainnya di musim 2023/2024 ini.
Namun belakangan muncul kabar bahwa Divock Origi mendapatkan peminat, sehingga AC Milan pun mencari penyerang baru dengan membidik Moise Kean dari Juventus.
Dalam laporan yang beredar, AC Milan ingin memboyong Moise Kean yang saat ini berada dalam ketidakpastian bersama Juventus.
Ya, Juventus berencana melepasnya jika berhasil mendapatkan jasa Romelu Lukaku dari Chelsea di musim panas 2023 ini.
Karena rencana itu, AC Milan kemudian mengajukan tawaran ke Juventus dengan tawaran peminjaman dan opsi pembelian permanen.
Opsi pembelian ini akan berubah menjadi kewajiban jika Moise Kean bisa memenuhi syarat seperti jumlah penampilan atau pun tampil apik.
Moise Kean pun kabarnya terbuka untuk menyeberang dari Juventus ke AC Milan, karena dirinya membutuhkan banyak menit bermain untuk menembus skuad Italia guna Euro 2024.
Lalu, apa yang membuat AC Milan tertarik memboyong Moise Kean? Padahal dirinya tak begitu konsisten sebagai penyerang selama berseragam Juventus.
1. Tipikal Penyerang Modern
Menyebut Moise Kean tak konsisten sebagai penyerang sejatinya bukanlah hal yang salah, apalagi jika melihat catatannya sejak berhasil menembus tim utama Juventus.
Sejak tampil di tim utama pada musim 2018/2019, penyerang berusia 23 tahun ini mampu mencuri perhatian dengan menorehkan 6 gol dari 13 laga.
Tapi catatan itu menurun di musim kedua kala Juventus menjualnya ke Everton, di mana Moise Kean hanya membuat 2 gol sajak dari 29 laga.
Catatan Moise Kean pun sempat melonjak di musim 2020/2021 kala dipinjam PSG, di mana ia mampu melesakkan 13 gol dari 26 laga.
Nahas, performanya kembali menurun saat kembali ke Everton dan kemudian membela Juventus lagi di musim 2021/2022 lalu.
Di musim 2021/2022, Moise Kean hanya membuat 5 gol dari 32 laga bagi Juventus dan mencetak 6 gol dari 28 laga di musim 2022/2023.
Dengan catatan yang tak konsisten itu, mengapa AC Milan masih meminati jasa Moise Kean? Apakah Rossoneri tak bisa mendatangkan penyerang yang lebih mumpuni?
Meski inkonsisten, Moise Kean nyatanya punya catatan yang membuat AC Milan jatuh hati. Tercatat, ia mampu membuat 0,47 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dari 3,16 tembakan per 90 menit.
Kemampuannya dalam mencetak gol juga berbanding lurus dengan kemampuannya melakukan tusukan, dengan rataan 2,69 dribel ke area lawan per 90 menit dan 1,28 sukses melewati lawan.
Moise Kean juga bertipe penyerang modern, di mana ia rajin membantu pertahanan di Final Third dengan rataan 1,08 tekel+intersep per 90 menit.
Lebih jauh lagi, catatan-catatan ini berbanding terbalik dengan penyerang AC Milan seperti Olivier Giroud dan Divock Origi yang lebih bertipe Target Man dan jarang membantu pertahanan.
Maka tak mengherankan AC Milan memilih Moise Kean sebagai deputi Olivier Giroud agar lini serangnya lebih bervariatif dan lebih cair ketimbang saat memainkan seorang Target Man.