Profil Zion Suzuki, Kiper Jepang Rebutan 3 Negara Incaran Man United Gantikan David De Gea
INDOSPORT.COM - Manchester United dikabarkan meminati penjaga gawang dari Liga Jepang milik Urawa Red Diamonds, Zion Suzuki, pada bursa transfer musim panas ini.
Dilansir dari media asal negeri sakura, Sponichi, Setan Merah siap berinvestasi mahal untuk pemain muda berusia 20 tahun tersebut.
Tidak kurang dari 5 juta Poundsterling atau 96,5 miliar Rupiah akan Manchester United gelontorkan demi mendapatkan Suzuki.
Jika benar terwujud maka transfer ini akan mencetak rekor baru bagi Liga Jepang karena sang kiper bakal menjadi penjualan termahal pemain lokal mereka ke luar negeri.
Rekor saat ini masih dipegang oleh Kyogo Furuhashi yang pada bursa transfer musim panas 2021 lalu meninggalkan Vissel Kobe untuk bergabung bersama Glasgow Celtic seharga 4,5 juta Poundsterling.
Furuhashi sendiri kemudian menjadi salah satu pemain Jepang dengan karier rantauan terbaik saat ini. Dari 83 penampilan ia sudah mengemas 54 gol, 10 assist, dan juga lima trofi mayor plus titel top skor Liga Skotlandia 2022/2023.
Maka dari itu wajar jika publik dibuat penasaran oleh sosok Zion Suzuki yang namanya masih sangat asing di telinga penikmat sepakbola kebanyakan.
Apalagi klub yang mengincarnya adalah Manchester United, salah satu klub terbesar dunia yang kebetulan tengah memburu kiper baru untuk menggantikan David de Gea.
Andre Onana saat ini kabarnya sudah dekat untuk menjadi pengisi slot 'nomor 1' The Red Devils namun setiap tim tetap butuh lebih dari satu pemain di tiap posisi.
Suzuki kemungkinan besar bisa menjadi back up sekaligus pesaing untuk Onana dan berikut ini kami sajikan profilnya.
1. Talenta Terbaik Urawa yang Pegang 3 Paspor Berbeda
Tidak hanya karena ia adalah seorang kiper Jepang yang diminati oleh Manchester United saja yang membuat Zion Suzuki unik.
Latar belakang pemuda bertinggi 190 cm itu juga tidak kalah spesial. Usut punya usut rupanya ia memiliki tiga kewarganegaraan berbeda.
Suzuki memiliki paspor Jepang yang merupakan negara asal ibunya namun dirinya juga tercatat sebagai warga negara Ghana yang merupakan tempat ayahnya berasal.
Paspor ketiga ia terima dari Amerika Serikat mengingat Suzuki lahir di Little Rock, Arkansas, pada 21 Agustus 2002 silam.
Maka dari itu Suzuki berhak untuk membela salah satu dari Jepang, Ghana, atau Amerika Serikat di level internasional dan sepertinya stopper belia yang satu ini memang punya kans jadi barang rebutan.
Pasalnya Suzuki memang punya talenta besar dalam sepakbola yang merupakan hasil tempaan akademi klubnya saat ini, Urawa Red Diamonds.
Di usia 16 tahun, lima bulan, dan 11 hari ia sudah diberi kontrak profesional yang membuatnya menjadi pemain termuda Urawa per Ferbruari 2019 silam.
Hanya saja karena penjaga gawang adalah posisi yang sangat mengedepankan pengalaman, saat ini Suzuki masih belum bisa menjadi pilihan utama di starting XI.
Urawa masih mengandalkan Shusaku Nishikawa yang 17 tahun lebih senior darinya. Hasilnya hingga kini Zion Suzuki baru bermain di 28 partai kompetitif bersama kesebelasan yang berjuluk Akai Akuma yang berarti Setan Merah tersebut.
Namun dengan bekal fisik unggul dan bakatnya, mungkin tidak lama lagi ia bisa menjadi kiper yang lebih baik.
2. Ikuti Gaya Ederson
Tidak cuma Urawa Red Diamons saja yang mengapresiasi talenta Zion Suzuki, namun juga timnas Jepang dengan telah dipanggilnya ia ke berbagai jenjang usia.
Di usia 18 tahun Suzuki sudah menembus level U-23 yang juga berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020 pada medio 2021 silam.
Namun karena umurnya yang masih hijau, ia juga belum bisa menjadi starter reguler mengingat masih ada Kosei Tani yang kala itu sudah menginjak usia 20 tahun.
Akan tetapi tetap saja kontribusi Suzuki bagi Samurai Biru tetap patut diapresiasi.
Walau tidak bermain di Olimpiade Tokyo, namun Suzuki kemudian mendapatkan debut bersama Jepang senior di Piala EAFF 2022 yang merupakan turnamen antar negara Asia Timur.
Kendati bukan ajang besar, namun setidaknya pengalaman berharga bisa didapatkan oleh Suzuki yang mencatatkan satu penampilan melawan Hong Kong yang berujung kemenangan 6-0 untuk Jepang.
Menurut Sponichi, di Piala EAFF namanya sudah mencuri perhatian Manchester United karena sudah enam tahun terakhir klub asal kota pelabuhan itu melakukan pengamatan alias pemanduan bakat.
Salah satu atribut yang paling mencuri perhatian dari Suzuki adalah kemampuannya mengola bola serta visi umpan yang baik layaknya penjaga gawang modern saat ini.
Bukan hal yang mengherankan karena sosok yang namanya terinspirasi dari nama bukit di Yerusalem, Israel, itu adalah pengidola Ederson Moraes yang tidak lain adalah stopper Manchester City sekaligus salah satu kiper terbaik dunia saat ini.
Jika benar akan pindah ke Manchester United pada bursa trasfer ini maka Suzuki Zion punya kesempatan untuk berjumpa langsung dengan sang pemain favorit saat tiba waktunya Derby Manchester digelar.