Rekam Jejak Manajerial Dennis Wise, Pantas Usik Bima Sakti di Kursi Pelatih Timnas Indonesia U-17?
INDOSPORT.COM - Bima Sakti sudah ditunjuk oleh PSSI untuk menangani timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 namun nama Dennis Wise justru jadi buah bibir.
Ia dianggap punya kapasitas lebih baik untuk menukangi Garuda Muda di ajang dua tahunan tersebut.
Piala Dunia U-17 2023 sendiri akan berlangsung pada November-Desember mendatang dan tidak banyak persiapan yang bisa dilakukan PSSI.
Pasalnya keputusan FIFA untuk menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah pengganti Peru baru diumumkan pada 23 Juni lalu.
Terutama dalam hal perencanaan skuad yang butuh pertimbangan masak dan waktu yang cenderung tidak sebentar.
Dalam hal ini PSSI kemudian mempercayakan Bima Sakti untuk memimpin timnas Indonesia U-17 sekaligus mencari para penggawa yang pantas dipanggil nantinya.
Akan ada bantuan dari Shin Tae-yong dan Idra Sjafri selaku pelatih timnas Indonesia senior dan U-23 dalam proses scouting namun tetap saja empat bulan yang belum dipotong waktu pemusatan latihan dan uji coba terasa sangat sempit.
Itulah kenapa nama Dennis Wise kemudian digaungkan sebagian penikmat sepakbola tanah air untuk menggeser Bima Sakti.
Meski lebih dikenal sebagai sosok yang bergerak di balik layar, mantan pemain Chelsea era 1990-an tersebut juga punya pengalaman manajerial.
Bagaimana sepak terjang Wise di dunia racik taktik sebelum akhirnya dijagokan untuk menjadi pelatih timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023? Berikut ulasannya.
1. Bermula dari Rangkap Jabatan
Dennis Wise punya karier yang sangat bermartabat di negeri asalnya, Inggris, dengan pernah memperkuat klub-klub seperti Wimbledon, Chelsea, Leicester City, Millwall, Southampton, Coventry City, dan Swindon Town.
Pria 56 tahun yang dulunya berposisi sebagai gelandang dan sayap tersebut juga sukses mendulang 21 caps bersama tim nasional Inggris senior.
Dalam prosesnya, Wise bisa memenangkan lima trofi sepanjang aktif merumput di level pro yang semua ia raih bersama Chelsea termasuk dua Piala FA.
Dengan bekal itu Wise pun memberanikan diri untuk terjun ke dunia manajerial. Pekerjaan pertamanya sebagai head coach didapat dari Millwall pada Oktober 2003.
Ia bertugas di The Den sebagai pelatih sekaligus pemain dan musim pertamanya menjadi highlight besar karena meski hanya menempati posisi 10 di klasemen akhir Championship namun kelolosan ke final Piala FA membuat Wise dipuji-puji.
Sayangnya Millwall harus takluk tiga gol tanpa balas dari Manchester United di Wembley namun tetap membawa pulang 'hadiah' spektakuler yang tiket untuk berlaga di Piala UEFA, kini Liga Europa, 2004/2005.
Petualangan selanjutnya Dennis Wise adalah di Swindon, klub kasta keempat Inggris, yang juga memberinya peran sebagai player-manager di 2006/2007.
Hasilnya cukup memuaskan. Dennis Wise bisa membawa Swindon Town menghuni peringkat ketiga League Two setelah 17 laga sebelum ia hengkang karena menerima tawaran dari Leeds United yang ingin menjadikannya manajer penuh.
Meski The Whites saat itu adalah tim yang bermasalah dengan keuangan sampai harus mendapat pemangkasan 10 poin di Championship, Wise tetap menerima proposal untuk menjadi bos di Elland Road.
Di 2006/2007, Leeds tidak bisa selamat dari relegasi ke League One. Wise sempat bertahan di sana sampai Januari 2008 namun kemudian pergi untuk menjadi direktur olahraga di Newcastle United.
2. Belum Comeback Lagi
Selepas dari Leeds United, Dennis Wise belum kembali menjalani peran sebagai manajer atau pelatih kepala lagi.
Kini pria kelahiran London, Inggris, tersebut tampaknya lebih menikmati peran di balik meja.
Takdir kemudian menggiringnya ke Indonesia lewat jalan yang tidak terduga. Setelah nyaris 10 tahun lamanya menepi dari dunia sepakbola, Wise kemudian direkrut oleh kesebelasan gurem Italia, FC Como, pada medio 2019.
Ia diserahi berbagai jabatan termasuk direktur olahraga. Como sendiri sebagian sahamnya dipegang oleh salah satu perusahaan besar dari Indonesia.
Perusahaan yang sama kemudian menggandeng PSSI untuk mengembangkan bakat sepakbola Indonesia untuk dikirim ke luar negeri dalam asuhan pelatih asing dan juga mendapat kesempatan beruji coba dengan akademi-akademi klub Eropa.
Program tersebut adalah Garuda Select yang telah berlangsung bermusim-musim dan menelurkan banyak pemain penembus level pro seperti Bagas Kaffa, Bagus Kahfi, Ernando Ari, David Maulana, dan masih banyak lagi.
Wise terlibat langsung dalam pembinaan pemain-pemain tersebut dan bahkan mendampingi latihan serta pertandingan mereka di sisi pelatin Des Walker.
Itulah kenapa publik merasa jika ia punya segudang pengetahuan soal karakter soal bakat pemain belia dari Indonesia.
Jadilan nama Dennis Wise menjadi favorit sebagian kalangan untuk menjadi pelatih timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023.
Akan tetapi sampai detik ini pilihan PSSI tetaplah Bima Sakti sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.