Jalan Terjal Bali United Menuju Pentas Liga Champions Asia, Diadang Raksasa Liga Jepang!
INDOSPORT.COM - Bali United harus melalui jalan berliku nan terjal untuk bisa tampil di putaran babak utama Liga Champions Asia musim ini.
Bali United yang menjadi juara Liga 1 2022, menghadapi PSM Makassar selaku juara Liga 1 2023 pada pertandingan babak playoff Liga Champions Asia dalam dua leg pertandingan.
Hasilnya, Bali United berhasil meraih kemenangan atas PSM Makassar dan melaju ke tahap selanjutnya.
Di pertandingan leg pertama, kedua tim bermain imbang 1-1. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United unggul lebih dahulu melalui gol Irfan Jaya menit ke-15. Tetapi mampu disamakan oleh PSM Makassar di babak kedua.
Ilija Spasojevic mencetak gol bunuh diri menjadi 1-1 dan bertahan hingga laga usai. Sedangkan di leg kedua berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie.
PSM Makassar dan Bali United bermain hati-hati demi bisa menjaga peluang lolos ke tahap selanjutnya Liga Champions Asia. Alhasil, pertandingan berjalan monoton, dan minim peluang.
Gol baru tercipta di babak kedua. Bali United unggul lebih dahulu melalui gol buhun diri Erwin di menit ke-51. Tetapi PSM Makassar mampu menyamakan kedudukan jadi 1-1 setelah Rizky Eka menceta gol menit tke-83.
Skor itu bertahan hingga laga usai. Skor juga tidak berubah ketika pertandingan babak perpanjangan waktu dilakukan 2X15 menit.
Alhasil, penentuan harus dilakukan melalui adu penalti. Bali United keluar sebagai pemenangnya, setelah semua penendang penalti mereka tak ada yang bisa dihentikan.
Sementara PSM Makassar bisa digagalkan satu tendangan milik Wiljan Pluim, skor penalti 4-5 untuk kemenangan Bali United. Bali United pun melaju ke babak kualifikasi round 1, sementara PSM terbuang ke Piala AFC.
1. Kunci Sukses Bali United
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, membocorkan kesuksesan dalam duel adu tos-tosan di Parepare. Ternyata, Teco sudah mengantisipasi jika laga ini harus ditentukan pada fase adu tendangan penalti.
"Kita benar-benar latih banyak tendangan penalti saat di Bali. Kita persiapkan dengan benar dan berhasil menang melawan tim yang sangat kuat," kata Teco usai pertandingan.
Pada waktu normal, Teco mengatakan laga ini berjalan menarik. Kedua tim sukses menunjukkan kelas sebagai juara Liga 1 dalam dua edisi terakhir.
"Saya pikir kita bermain lebih bagus pada babak pertama. Kita bisa unggul 1-0 lebih dahulu, tapi kemudian PSM dengan kualitas pemainnya bisa membuat skor jadi 1-1," ujar Teco.
Pelatih berlisensi CBF Pro ini juga mengapresiasi kekompakan tim. Meski harus bermain dengan 10 pemain setelah kartu merah Adilson Maringa pada menit ke-98, para pemain bisa menjaga organisasi permainan.
"Meski kita dapat kartu merah dan membuat jumlah pemain berkurang satu, kita tetap punya organisasi. Kita bisa bertahan bagus, punya fighting spirit sangat bagus dan bisa melakukan serangan balik," papar Teco.
Teco menyebut bahwa laga ini sejatinya tak perlu sampai adu tos-tosan andai peluang Bali United bisa dimaksimalkan.
Ada dua momen ketika Privat Mbarga dan Eber Bessa tinggal berhadapan dengan kiper PSM, Reza Arya. Namun dua peluang itu gagal dimaksimalkan menjadi gol.
"Ada beberapa bola ketika kita tinggal satu lawan satu dengan kiper, seharusnya kita bisa matikan pertandingan dengan 2-1," ungkap Teco.
2. Jalan Terjal Bali United
Setelah berhasil mengalahkan PSM Makassar dan melaju ke babak kualifikasi round 1 Liga Champions Asia, Bali United kini ditantang oleh runner-up Liga Utama Hong Kong, Lee Man.
Ini bakal menjadi pertemuan pertama kedua tim di pentas pertandingan resmi. Apalagi Lee Man juga punya salah satu pemain yang sudah mengenal dengan kultur sepak bola Indonesia.
Dia adalah Alie Sesay. Setelah berhasil mengalahkan PSM Makassar dan melaju ke babak kualifikasi round 1 Liga Champions Asia, Bali United kini ditantang oleh runner-up Liga Utama Hong Kong, Lee Man, pada 08 atau 15 Agustus.
Ini bakal menjadi pertemuan pertama kedua tim di pentas pertandingan resmi. Apalagi Lee Man juga punya salah satu pemain yang sudah mengenal dengan kultur sepak bola Indonesia.
Dia adalah Alie Sesay. Pemain berposisi sebagai bek itu sudah dua musim berkarier di Liga 1, pernah memperkuat Persebaya Surabaya dan terakhir di PSIS Semarang musim lalu.
Seandainya berhasil menang melawan Lee Man, Bali United sudah ditunggu raksasa Liga Jepang, Urawa Red Diamonds.
Itu sama sekali tidak akan mudah, mengingat Urawa Reds merupakan tim juara Liga Champions Asia 2022 lalu. Di final, mereka menang dengan agregat 2-1 atas wakil Arab Saudi, Al Hilal.
Gelar itu adalah trofi ketiga yang berhasil diraih oleh Urawa Reds di Liga Champions Asia. Dua gelar terdahulu diraih pada 2007 dan 2017.
Melihat prestasi itu, tentu kualitas Bali United jauh berbeda dengan Urawa Reds. Mereka bakal menjadi batu sandungan yang cukup sulit disingkirkan oleh Serdadu Tridatu.
Dari catatan, Bali United selalu gagal lolos dari preliminary round 2. Dalam kualifikasi Liga Champions Asia 2018, Bali United harus terhenti saat menghadapi Chiangrai United. Pada 2020, giliran Melbourne Victory yang bikin Bali United tersingkir.
Meski mengetahui Urawa Red Diamonds menjadi tim papan tengah J-League 1 dalam beberapa tahun terakhir, saat ini pada pekan ke-15, klub Jepang itu berada di peringkat keenam dengan mengoleksi 28 poin.
Namun, tetap saja Serdadu Tridatu harus waspada. Mengingat Urawa Reds adalah tim dengan segudang prestasi baik di Liga Jepang maupun Asia, dan juga bermaterikan pemain ternama.
Saat ini, Urawa memiliki sejumlah pemain elite Jepang seperti Hiroki Sakai, serta pemain asing jempolan seperti Jose Kante dan Alex Schalk.
Laga melawan Urawa akan digelar pada 22 Agustus mendatang. Saat dua laga kualifikasi di atas digelar, mesin Bali United sudah panas lantaran Liga 1 2023/24 telah digulirkan.
Kini tinggal pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco mengakhiri kutukan di kompetisi Asia, di mana ia selalu dinilai gagal oleh suporter.