Guardiola Was-was! 3 Pemain Ini Jadi Kunci Inter Milan Juara Liga Champions
INDOSPORT.COM – Jelang perjumpaannya dengan Manchester City di final Liga Champions 2022/23, Inter Milan akan mengandalkan tiga penggawanya untuk merengkuh gelar juara.
Duel antara dua tim terbaik Eropa ini akan tersaji di Istanbul, Turki, tepatnya di Ataturk Olympic Stadium, Minggu (11/06/23).
Dalam perjalanannya menuju babak puncak ini, Man City bisa dikatakan unggul atas Inter, jika melihat performanya sepanjang turnamen.
Tim berjuluk The Cityzens itu menuju final dengan status Unbeaten atau tak terkalahkan, dengan catatan tujuh kemenangan dan lima hasil imbang.
Bahkan, Man City mampu mengalahkan tim-tim kuat seperti RB Leipzig, Bayern Munchen, dan Real Madrid dalam perjalanannya ke final.
Berbanding terbalik dengan Manchester City, Inter Milan mencapai final Liga Champions 2022/23 dengan catatan tujuh kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan.
Jalan yang ditempuh tim berjuluk Nerazzurri itu pun bisa dikatakan relatif mudah ketimbang calon lawannya di partai puncak itu.
Dalam perjalanan ke final, Inter bertemu tim-tim kuda hitam seperti FC Porto, Benfica, dan rival sekotanya, AC Milan.
Melihat perjalanan itu, Man City pun lebih unggul ketimbang Inter. Apalagi melihat materi pemain wakil Inggris itu yang lebih glamor ketimbang Nerazzurri.
Akan tetapi, performa dan glamornya materi Manchester City tak bisa jadi jaminan untuk menang atas Inter Milan. Apalagi ada tiga pemain yang bisa jadi kunci kemenangan Nerazzurri. Siapa saja?
1. Pemain Underrated Inter Milan
1. Federico Dimarco
Nama Federico Dimarco hampir tak pernah disebut saat membicarakan musim menakjubkan Inter Milan dalam kurun dua musim terakhir.
Pemain berusia 25 tahun ini bisa dikatakan pemain Underrated kendati tampil apik bagi Inter lewat sumbangan lima assist-nya di Liga Champions 2022/23 ini.
Kemampuannya dalam menyisir sisi kiri lapangan sebagai Wing Back dan menciptakan peluang dengan rataan 4,29 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit bisa menjadi senjata di final nanti.
Dimarco juga bertipe Wing Back yang ofensif, sehingga bisa menyulitkan sisi kanan pertahanan Man City dengan keaktifannya naik ke Final Third serta menciptakan peluang lewat umpan atau dribelnya.
Tak heran jika legenda Inter, Christian Vieri, menyebut dirinya akan jadi top skor terus menerus dengan Wing Back sekelas Dimarco.
2. Nicolo Barella
Manchester City selalu kesulitan menghadapi gelandang bertipe Box to Box atau gelandang yang rajin naik-turun untuk memenangkan duel di lapangan tengah.
Beruntung bagi Inter, pihaknya memiliki sosok Nicola Barella yang aktif dalam melakukan dua pekerjaan, menyerang dan bertahan, sama baiknya.
Dalam hal menyerang, pemain berusia 26 tahun ini mampu menciptakan sembilan gol dan sembilan assist di segala ajang, di mana tiga gol di antaranya hadir di Liga Champions.
Catatan apik dalam menyerang ini bukan hal mengejutkan, sebab Barella rata-rata melepaskan 6,63 operan progresif per 90 menit dan rata-rata membuat 3,69 SCA per 90 menit.
Catatan ini dibarengi kemampuannya bertahan yang kerap memenangkan duel dengan rasio sebesar 49,3 persen dari 1,92 percobaan dan hanya kalah 0,97 kali duel per 90 menit di atas lapangan.
2. Mantan Man City Siap Menghantui
3. Edin Dzeko
Saat banyak orang menilai Lautaro Martinez akan menjadi pembeda di lini serang Inter Milan, justru nama Edin Dzeko yang harus diwaspadai oleh Manchester City.
Nama Dzeko wajib diwaspadai karena pengalamannya dan statusnya sebagai Big Game Player, atau pemain yang bisa menghadirkan keajaiban di laga-laga besar.
Di musim ini, pemain berusia 37 tahun itu hanya mencetak 14 gol dan 4 assist, catatan yang masih kalah dari Lautaro Martinez dengan 28 gol dan 10 assist.
Tapi, Dzeko mampu menciptakan gol-gol itu di laga penting seperti laga kontra Napoli dan AC Milan di Serie A dan Supercoppa Italia.
Selain itu, catatan Dzeko membuktikan dirinya penyerang ulung dengan rataan 0,47 gol per 90 menit dari 3,46 tembakan yang dibuatnya.
Rasio kesuksesan golnya pun terbilang mumpuni dengan rasio 17 persen, unggul atas Lautaro Martinez dengan 12 persen rasio saja.
Melawan Man City yang merupakan mantan timnya, misi Dzeko tentu berlipat ganda, untuk membalas tim yang mencampakkannya dan membawa Inter meraih trofi.