Cuma 'Modal Dengkul', Inter Milan Selangkah Menuju Final Liga Champions dengan Pemain Gratisan
INDOSPORT.COM - Di tengah semakin meningginya inflasi harga pemain, Inter Milan justru bisa membuktikan jika sukses di Liga Champions tidak selalu harus bermodal skuad mahal.
Saat mengalahkan AC Milan di leg pertama babak semifinal pada Kamis (11/05/23) lalu, mereka banyak mengandalkan pemain yang direkrut secara cuma-cuma.
Dua pencetak gol Inter Milan di San Siro kemarin adalah Edin Dzeko dan Hentikh Mkhitaryan yang didatangkan dari AS Roma sebagai free agent dalam jangka dua musim terakhir.
Keduanya membuktikan jika umur juga bukan sebuah problem dan dengan gol mereka kini Dzeko dan Mkhitaryan masuk dalam daftar pencetak gol tertua di semifinal Liga Champions sepanjang sejarah.
Tidak cuma itu, para pemberi assist untuk lesakan-lesakan tadi pun menyandang titel sebagai rekrutan gratisan.
Hakan Calhanoglu adalah arsitek gol pertama dengan sepakan pojoknya. Uniknya, gelandang sentral asal Turki itu dicaplok Inter Milan dari AC Milan pada 2021 lalu begitu kontraknya habis.
Sedangkan gol kedua adalah buah kerja keras Federico Dimarco yang mengisi posisi bek sayap kiri.
Ia adalah pemain asli didikan akademi Inter Milan. Sempat dipinjamkan ke beberapa klub untuk mencari pengalaman, kini sudah dua musim namanya setia mengisi skuad senior Nerazzurri.
Peran Andre Onana di bawah mistar gawang juga tidak bisa dipandang remeh mengingat karenanyalah kemenangan 0-2 bisa 'dibawa pulang' Biru-Hitam. Ia pun juga free agent yang baru datang musim ini dari Ajax Amsterdam.
Meski kini aturan gol tandang di fase gugur Liga Champions sudah tidak lagi berlaku, namun mencatatkan nirbobol yang bisa menaikkan mental tim menuju leg kedua.
1. Starting XI Murah Meriah
Terlepas dari deretan pemain gratisan tadi, Inter Milan tetap melakukan investasi dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk mengisi starting XI mereka kontra AC Milan.
Namun itu pun jumlahnya sangat minim. Dapat dipastikan tim yang diturunkan oleh pelatih Simone Inzaghi tempo hari adalah salah satu tim paling ekonomis dalam sejarah modern Liga Champions.
Bagaimana tidak? Hanya ada dua pemain saja yang mereka datangkan dengan banderol di atas 20 juta Euro.
Mereka adalah Lautaro Martinez (25 juta Euro) yang memegang ban kapten di San Siro dan Nicolo Barella (32,5 juta Euro).
Di urutan pemain termahal ketiga ada Denzel Dumfries yang musim lalu diboyong dari PSV Eindhoven seharga 14 juta Euro dan terhitung murah untuk pemain zaman sekarang.
Matteo Darmian lebih murah lagi. Penggawa berpaspor Italia yang mengisi pos bek tengah itu hanya membutuhkan 3 juta Euro saja saat direkrut dari Parma pada bursa transfer musim panas dua tahun lalu.
Kemudian juga ada Francesco Acerbi. Semua orang pasti tahu jika defender veteran tersebut hanya pemain pinjaman dari Lazio dengan kontrak sampai akhir musim ini saja. Lini belakang makin terlihat murah dengan Alessandro Bastoni juga merupakan pemain akademi.
Toh meski demikian Inter Milan tetap bisa membuktikan jika sukses di Liga Champions tidak melulu harus bermodalkan uang melimpah.
Kini mereka selangkah lebih dekat dengan trofi Kuping Besar ketiga dalam sejarah mereka setelah kali terakhir menjadi juara pada musim 2009/2010 silam.
Inter Milan hanya perlu menahan imbang AC Milan untuk bisa menggenggam tiket ke final kala giliran menjadi tuan rumah pekan depan untuk leg kedua.
Sumber: ESPN