Menyoal Standar Ganda FIFA dan Ide Israel Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030
INDOSPORT.COM - Gianni Infantino dan FIFA masih disorot tajam menyusul pembatalan Piala Dunia U-20 2023 Indonesia yang sedianya akan digelar pada bulan Mei mendatang.
Belum lama ini, FIFA memang telah menyampaikan keputusan finalnya soal status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dalam rilis resmi mereka.
“FIFA telah memutuskan, dengan pertimbangan situasi saat ini, membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” tulis FIFA.
Keputusan berat ini pun diambil usai digelar pertemuan dan pembicaraan panjang lebar antara Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Ketua PSSI, Erick Thohir.
Meski begitu, tidak disebutkan secara gamblang alasan di balik pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah. FIFA hanya berjanji akan mendampingi PSSI dalam memperbaiki sektor sepak bola di Tanah Air.
Namun setelah keputusan resmi FIFA tersebut diumumkan, publik pun memberi reaksi yang beraneka ragam. Hanya saja, mereka yang bergelut di sektor sepak bola adalah yang paling terpukul.
Selain itu, buntut dari hal ini, FIFA pun tidak luput dari sorotan publik, apalagi setelah berkembang isu penolakan Timnas Israel main di Indonesia.
FIFA sebagai badan penyelenggara Piala Dunia U-20 pun disebut-sebut tidak senang dengan langkah sejumlah pihak yang mencampuradukkan sepak bola dengan politik.
Namun situasi pelik ini pada kenyataannya malah memunculkan sejumlah anggapan di masyarakat, bahwa induk sepak bola dunia itu punya standar ganda dalam penilaian mereka.
Pasalnya, sebelum ini FIFA diketahui mendukung keputusan UEFA melarang Timnas Rusia tampil di kompetisi-kompetisi Eropa dan mengucilkan mereka dari agenda Piala Dunia 2022.
1. Soal Standar Ganda dan Ide Israel Tuan Rumah Piala Dunia
Bahkan, FIFA juga sempat menghargai keputusan Polandia yang tidak ingin bermain melawan Rusia karena invasi Negara Beruang Merah itu ke Ukraina.
Namun situasi berbeda cukup jauh jika membahas invasi Israel ke Palestina, yang mana menimbulkan sejumlah penolakan terhadap kedatangan Israel ke negara-negara tertentu.
Indonesia pun menjadi salah satu negara yang namanya mencuat ke permukaan apabila bicara aksi simpatik dan empatik dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Isu boikot Timnas Israel pun turut mewarnai hari-hari jelang Piala Dunia U-20 2023, yang tentu saja membuat gaduh di sana-sini.
Padahal, sepak bola Indonesia saat ini sedang berjuang untuk bangkit dan memperbaiki banyak hal, entah itu di level daerah, nasional, maupun internasional.
Tidak ayal, apa yang terjadi dengan Piala Dunia U-20 2023 dan Indonesia sebagai tuan rumah ‘aslinya’ menjadi isu besar dan menyita cukup banyak perhatian publik.
Mau tidak mau pula, isu seputar standar ganda FIFA maupun Israel pun terus terseret di dalamnya, hingga membekas di hati para penggemar sepak bola Tanah Air.
Namun sebelum polemik Timnas Israel ini mencuat jelang Piala Dunia U-20 2023, FIFA dan negara yang beribukota di Tel Aviv ini sempat punya ‘cerita’ pada 2021 lalu.
Saat itu, FIFA sempat pernah mengutarakan ide agar Israel menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, terlepas dari konflik berkepanjangan yang sedang terjadi dengan Palestina.
Akan tetapi, tentu saja Israel tidak sendirian. Mereka bisa menggandeng sejumlah negara tetangga untuk meggelar hajatan megah FIFA empat tahunan tersebut.
2. Ide Israel Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2030
Ide ini terungkap dari unggahan Twitter @IsraeliPM yang dicuitkan pada 13 Oktober 2021, yang juga tersemat foto Gianni Infantino saat mengunjungi Israel.
“Benar-benar kehormatan bisa bertemu Anda dan mendengar ide Anda tentang Israel sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tetangga-tetangga Arab kami,
“Itu adalah cita-cita yang bisa kita kejar ke depan,” demikian bunyi cuitan tersebut seperti dikutip dari laman Twitter yang bersangkutan.
Ya, pada waktu itu memang sempat tersiar wacana bahwa FIFA ingin Israel ‘mencoba’ menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama sejumlah negara Arab maupun Timur Tengah.
Negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pun sempat mencuat sebagai calon tandem. Bahkan, Palestina juga diajak turut serta dalam misi 'perdamaian' ini.
“Mengapa kita tidak boleh memimpikan Piala Dunia di Israel dengan tetangga-tetangga mereka?” ujar Gianni Infantino saat itu, dikutip dari The Telegraph.
“Dengan Abraham Accords, mengapa tidak kita lakukan di sini [Israel] dan para tetangga dari Timur Tengah dan juga orang-orang Palestina?” tambahnya lagi.
Wacana ini memang sempat mengundang kontroversi pada masanya, namun belum ada realisasi atau sinyal-sinyal konkret bahwa ide ini bisa jadi kenyataan di Piala Dunia 2030.
Pasalnya, sampai saat ini proses pemilihan tuan rumah masih berlangsung dan belum akan diumumkan dalam waktu dekat meski sudah banyak negara tertarik.
Ya, isu tentang standar ganda FIFA terkait Rusia dan Israel memang terus diperbincangkan sampai sekarang, dan benar ide ‘gila’ soal Israel tuan rumah Piala Dunia 2030 juga sempat mencuat.
Namun jika benar terjadi, apakah bisa membuat situasi konflik sedikit melunak dengan sepak bola?
Sumber: Twitter @IsraeliPM, The Telegraph, fifa.com