Mengingat Milan vs Tottenham di Liga Champions 12 Tahun Lalu: Gattuso Bikin Kerusuhan
INDOSPORT.COM - Pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions, Rabu (15/02/23) dini hari WIB antara AC Milan vs Tottenham Hotspur diwarnai sebuah kisah menarik pada masa lampau.
Bermain di liga berbeda, Rossoneri dan Spurs praktis hanya bisa berjumpa di kompetisi-kompetisi lintas negara.
Di seluruh kompetisi, keduanya baru berjumpa empat kali sepanjang tahun 1972 hingga 2011. Di Liga Champions sendiri mereka bersua dua kali 12 tahun lalu.
Ya, sudah satu dekade lebih AC Milan dan Tottenham Hotspur berduel di panggung Eropa, yang akan membuat pertandingan dini hari nanti makin menarik.
Sebagai informasi, dari dua pertemuan tersebut, Tottenham Hotspur unggul dengan satu kali menang 1-0, sedangkan di laga lainnya berakhir sama kuat 0-0.
Namun pertandingan AC Milan vs Tottenham Hotspur yang digelar di San Siro pada 15 Februari 2011 saktu setempat menyisakan sejarah tersendiri bagi kedua kubu.
Adalah Gennaro Gattuso yang pada waktu itu menjadi ‘tokoh’ utama dalam pertandingan usai terlibat perseteruan dengan asisten pelatih Tottenham Hotspur saat itu, Joe Jordan.
Pertandingan malam itu di San Siro memang sudah panas sejak lama, apalagi setelah Mathieu Flamini melakukan tekel horor terhadap Vedran Corluka.
Gennaro Gattuso merupakan salah satu pemain yang amarahnya paling terlihat jelas di AC Milan vs Tottenham Hotspur tersebut.
Bagaimana tidak? Ia dihadiahi kartu karena melanggar Steven Pienaar dan terpaksa absen di laga selanjutnya, ditambah menyaksikan timnya kebobolah oleh Peter Crouch.
1. Gennaro Gattuso dan Temperamennya
Dengan amarah yang sudah membuncah tersebut, Gattuso pada akhirnya tidak bisa menahannya dan menjadikan Joe Jordan sebagai sasaran amuk utama.
Ia mencengkeram leher asisten Harry Redknapp tersebut lalu menghempaskannya secara kasar. Bak efek domino, aksinya itu langsung memicu kemarahan dari kubu Spurs.
Para staf Spurs langsung menyerang balik dan kerusuhan pun tidak bisa terelakkan. Apalagi, dengan temperamen Gattuso yang terkenal ‘liar’, situasi menjadi sulit dikendalikan.
Sejumlah pemain AC Milan seperti Ignazio Abate dan Alessandro Nesta berusaha melerai pertikaian tersebut dan menenangkan rekan mereka yang mengamuk itu.
Bahkan, aksi marah-marah Gattuso di laga AC Milan vs Tottenham Hotspur tidak berhenti di situ saja. Ia juga melakukan headbutt ke Joe Jordan setelah peluit panjang berbunyi.
Menyusul insiden tersebut, Gattuso kemudian meminta maaf pada keesokan harinya, tapi apa yang ia lakukan terhadap Jordan akan selalu diingat publik sepak bola sampai kapan pun itu.
Namun istilah time will heal everything nampaknya cocok untuk situasi yang dihadapi oleh Gennaro Gattuso dan Joe Jordan.
Pada 2018 lalu, mereka sempat berfoto bersama, hingga diunggah oleh akun medsos resmi AC Milan. Tidak ada sinyal-sinyal dendam maupun rasa tidak enak di wajah keduanya.
Gattuso sendiri mengatakan dirinya sudah tidak setemperamental dulu. Terlebih lagi, profesi sebagai pekatih mengharuskannya tampil lebih sabar, bijaksana, dan dewasa.
Lantas apa kata Joe Jordan tentang insidennya dengan Gennaro Gattuso di laga Liga Champions AC Milan vs Tottenham Hotspur 12 tahun lalu?
2. Kata Joe Jordan
Joe Jordan, yang saat ini berusia 71 tahun, mengingat kembali apa yang kira-kira membuat Gennaro Gattuso begitu marah saat menghadapi Tottenham Hotspur hari itu.
Menurutnya, ada cukup banyak hal buruk yang terjadi pada Gattuso termasuk tidak bisa bermain di laga selanjutnya karena hukuman kartu.
“Dia kehilangan kedisiplinannya. Lebih dari sekadar mendapat kartu, ia tidak bisa berpartisipasi di laga berikutnya,” ucap Jordan seperti diwartakan Daily Mail.
“Soal kenapa memilih saya, saya tidak tahu. Saya berdiri di sebelah Harry Redknapp dan dia [Gattuso] hilang kendali,” tambahnya lagi.
Saat ditantang oleh Gattuso, Jordan memang sengaja tidak mau mundur dan memilih menghadapinya. Akan tetapi, ia juga berhati-hati agar tidak mendapat masalah karena itu.
Jordan tidak mau menodai reputasinya yang sejauh itu terbilang cukup baik entah sebagai eks pemain maupun pelatih.
“Saya tidak mau mundur, tidak akan pernah, namun saya tidak mau bereaksi. Saya cukup disipilin, bahkan saat masih jadi pemain saya jarang diusir,
“Saya tidak akan bertindak bodoh,” ucap sosok yang juga pernah membela AC Milan saat masih jadi pemain ini.
Kini, skuad AC Milan vs Tottenham Hotspur sudah bergani generasi dan patut dinanti akan seperti apa serunya pertandingan keduanya setelah 12 tahun berlalu.
Setelah menyelesaikan leg pertama 16 besar Liga Champions 2022-2023 pada 15 Februari dini hari WIB, Rossoneri dan Spurs akan bertanding di leg kedua pada 9 Maret dini hari WIB.
Sumber: Daily Mail