x

Calonkan Diri Sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir: Waktunya Bersih-bersih

Minggu, 15 Januari 2023 15:33 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
Erick Thohir dan Anindya Bakri pegang 51 persen Oxford United. Foto: Oxford United

INDOSPORT.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir telah mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2023 - 2027. Dia datang Kantor PSSI di GBK Arena,  Jakarta pada Minggu (15/01/23).

Erick mengatakan mau untuk maju sebagai calon Ketua PSSI lantaran terpanggil untuk membenahi carut-marutnya sepak bola Indonesia. Dia ingi membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan profesional.

"Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional," kata Erick.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut menyatakan sudah waktunya membersihan sepak bola Indonesia dari tangan-tangan kotor yang selama ini membuat kacau. 

Menurut Erick Thohir, masalah sepak bola Indonesia dari dulu tak pernah berubah.  Pembinaan usia muda yang tak berjalan dengan baik, pengelolaan kompetisi liga yang semrawut, integritas dan fair play dalam kompetisi, serta industri sepak bola yang tidak profesional.

Baca Juga

"Menurut teman-teman media layak gak? Ini saatnya bongkar-bongkar untuk perbaikan masa depan sepak bola nasional. Kita harus memastikan ke depan jangan ada tangan-tangan kotor di sepak bola Indonesia, kita harus perbaiki ini," tutur Erick Thohir.

Erick bilang, Indonesia butuh nyali untuk bisa bersaing dengan negara lain, untuk bertarung dan menang di gelanggang internasional.

Baca Juga

"Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar. Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya," ujarnya.

"Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang, sudah saatnya sepakbola kita naik kelas," tambahnya.

Membenahi sepak bola, kata Erick Thohir, bukan hanya urusan teknis sepak bola seperti taktik atau formasi, melainkan juga urusan manajerial, bisnis, penegakan hukum, juga urusan political will dan dukungan.

Baca Juga

1. Pengalaman Erick Thohir di Sepak Bola

Ketua Satgas Percepatan Pembebasan Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Raja Sapta Oktohari dan Menteri BUMN, Erick Thohir

Erick Thohir diketahui punya pengalaman mumpuni di dunia sepakbola. Ia pernah memiliki dan menjadi Presiden Inter Milan, salah satu klub terbesar di benua Eropa.

Saat itu, pria yang kini berusia 52 tahun itu menggantikan Massimo Moratti menjadi penyelamat Inter Milan.

Baca Juga

Erick membenahi manajemen Inter Milan yang sedang terpuruk hingga mendapat investasi dari Suning Holdings Grup asal China.

Langkah Erick itu dianggap sebagai sebuah terobosan lantaran sebelumnya klub sepakbola Italia terkesan tertutup untuk investasi asing. Itu sebabnya, manajemen Inter Milan pernah berterima kasih kepadanya.

Baca Juga

Erick juga punya pernah menjadi pemegang  saham mayoritas di DC United, klub sepakbola Liga Amerika Serikat.

Di dalam negeri, Erick adalah pemilik Mahaka Sports yang pernah menggelar Piala Presiden 2015 untuk mengisi kekosongan kompetisi setelah PSSI mendapat sanksi dari FIFA. Saat itu, PSSI dipimpin La Nyalla. 

Baca Juga
PSSIErick ThohirLiga IndonesiaKongres PSSI

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom