Academie Mohammed VI de Football: Akademi Bikinan Raja yang Buat Maroko Sukses di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Mengenal Academie Mohammed VI de Football, sebuah akademi bikinan sang raja yang buat Maroko sukses di Piala Dunia 2022.
Maroko menjadi tim tersukses di Piala Dunia 2022 ini, kendati belum meraih gelar apa pun dan baru mencapai babak semifinal.
Namun pencapaian tim berjuluk Singa Atlas ini hingga menembus babak semifinal merupakan pencapaian tersendiri bagi wakil Afrika tersebut.
Di event empat tahunan itu, Maroko mampu menciptakan kejutan demi kejutan di fase grup hingga mencetak sejarah lolos ke semifinal Piala Dunia 2022.
Maroko membuat kejutan pertamanya di babak grup, kala mengungguli peringkat kedua dan ketiga Piala Dunia 2018 lalu, Kroasia dan Belgia.
Usai lolos babak grup Piala Dunia 2022, Maroko kembali membuat kejutan dengan menyingkirkan tim unggulan, Spanyol, di babak 16 besar lewat drama adu penalti.
Kejutan pun tak terhenti begitu saja. Di babak perempat final, lagi-lagi anak asuh Walid Regragui mampu memecundangi dan menyingkirkan tim unggulan lainnya, yakni Portugal.
Kiprah itu kemudian membuat Maroko menembus semifinal dan menjadi tim pertama Afrika yang mampu menembus babak empat besar Piala Dunia.
Keberhasilan ini juga membuat Maroko mencetak sejarah tersendiri dengan mencapai babak semifinalnya sejak berpartisipasi di Piala Dunia.
Kiprah sukses Maroko ini tak lepas dari para pemainnya dan juga program sukses di negaranya yang bernama Academie Mohammed IV de Football.
1. Akademi Buatan Sang Raja
Kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022 diduga tak lepas dari banyaknya pemain keturunan yang bermain di liga-liga top Eropa bersama klub-klub besar.
Anggapan ini tak sepenuhnya salah, apalagi jika melihat fakta bahwa 16 dari 26 pemain Maroko di Piala Dunia 2022 ini adalah pemain keturunan yang lahir di negara lain.
Namun tak hanya pemain keturunan yang saja yang memberikan dampak terhadap kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022.
Kesuksesan Maroko ini juga tak lepas dari program yang dibentuk oleh sang raja, yakni Mohammed VI pada 2009 lalu dengan membangun akademi bernama Academie Mohammed VI de Football lewat kantong pribadinya sendiri!
Akademi ini dibentuk pada 2009 atau tepat 10 tahun masa kekuasaan Mohammed VI dengan tujuan memajukan olahraga di Maroko, terutama di kancah sepak bola.
Usai dicanangkan pada 2009, Academie Mohammed VI de Football resmi dibuka pada 2010 dan menampung anak-anak dari usia 13 hingga 18 tahun untuk memenuhi mimpinya bermain di kancah profesional.
Selain menciptakan para pemain berbakat, Academie Mohammed VI de Football juga bertujuan mencetak generasi baru yang bisa jadi tumpuan Maroko di kemudian hari.
Hal ini sesuai visi Academie Mohammed VI de Football saat dibentuk, yakni mencari talenta terbaik di Maroko terutama di daerah tertinggal dan menentukan studi kurikulum olahraga.
Selain itu, akademi ini juga visi untuk mengembangkan fasilitas sepak bola skala nasional, dan mempersiapkan para pemain junior untuk menembus liga profesional.
Sejauh ini, program tersebut berjalan mulus dan memberikan hasil di Piala Dunia 2022 ini, di mana sebagian pemain jebolan akademi ini menjadi tulang punggung Maroko.
2. Fasilitas dan Jebolan Academie Mohammed VI de Football
Di Academie Mohammed VI de Football ini, terdapat fasilitas mumpuni yang mendukung perkembangan para calon bintang Maroko.
Fasilitas ini dibiayai langsung oleh sang raja dengan menghadirkan fasilitas modern dan memiliki beberapa fasilitas penunjang.
Di akademi ini, terdapat sekolah yang menawarkan tiga program untuk para siswanya yang didukung oleh kementerian pendidikan Maroko.
Selain itu dibangun pula Desa Olahraga yakni berupa empat stadion sesuai standar FIFA disertai empat loker untuk para pemain.
Ada pula fasilitas pusat medis yang berisikan klinik, kantor fisioterapis untuk memantau fisik pemain, dan juga kolam Balneotheraphy.
Dengan fasilitas penunjang yang mumpuni ini, Academie Mohammed VI de Football banyak melahirkan para pemain berbakat dari Maroko.
Di Piala Dunia 2022 ini ada tiga jebolan akademi tersebut, seperti penyerang andalan Maroko Youssef En-Nesyri, lalu Nayef Aguerd, dan pemain yang dipuji Luis Enrique, Azzedine Ounahi.
En-Nesyri menjadi tumpuan Maroko saat menghajar Portugal. Begitu pula dengan Nayef Aguerd yang membuat gawang Singa Atlas baru kebobolan satu kali saja di Piala Dunia 2022.
Sedangkan Ounahi menjadi buah bibir usai tampil apik di laga kontra Spanyol, sehingga membuat Luis Enrique terpukau dengan penampilannya.