Usai Permalukan PSIS, PSIM Yogyakarta Dipuji karena Kembali Sulitkan Klub Liga 1
INDOSPORT.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, puas dengan performa timnya saat uji coba lawan Barito Putera. Laga di Lapangan YIS, Sleman, Sabtu (03/12/22), berakhir imbang 1-1.
PSIM cukup diuntungkan dengan sistem bubble yang terpusat di Jawa Tengah dan DIY. Tercatat anak-anak Laskar Mataram sudah tiga kali melawan tim Liga 1.
Setelah imbang 0-0 dengan Borneo FC dan menang atas PSIS Semarang 2-1, kini PSIM menahan Barito Putera 1-1.
PSIM unggul lebih dahulu lewat gol bunuh diri Rendy Saputra menit ke-20, sebelum kemudian disamakan Kahar Kalu Muzakkar menit ke-58.
Erwan Hendarwanto cukup puas dengan jalannya uji coba ini. Bukan saja soal hasil akhir, namun dalam laga ini PSIM bisa tampil konsisten meski menampilkan skuat berbeda dalam dua babak.
"Satu apresiasi ke pemain bahwa sekarang mereka mulai menemukan kepercayaan diri. Secara mentalitas, mereka melawan tim liga 1 bisa memberikan perlawanan, semangat juang dan motivasi mereka terus terjaga," kata Erwan.
PSIM tak sekadar memberi kesempatan kepada banyak pemain dalam uji coba melawan Barito Putera.
PSIM juga bisa menguji strategi baru. Strategi tiga pemain belakang coba dimaksimalkan sebagai variasi ketika Liga 2 2022/2023 dilanjutkan lagi.
"Kita coba skema baru, tidak hanya dengan skema baku kita 4-3-3 atau 4-2-3-1, tadi kita juga coba dengan 3-4-3 atau 3-5-2 dan itu bisa dilakukan dengan baik meskipun ada beberapa yang memang harus kita perbaiki," tutur Erwan.
1. Keuntungan Rotasi Pemain
Menurut Erwan, skema tiga pemain belakang yang identik dengan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia dijalankan dengan cukup baik.
Meski ada kendala dalam hal build-up serangan, namun secara keseluruhan para pemain bisa memahami keinginan tim pelatih.
"Ada beberapa catatan terutama dengan tiga bek bagaimana mereka build-up, itu masih menjadi kendala. Tapi kedepan saya yakin ini akan menjadi pola alternatif kita yang bisa dimainkan pemain dengan baik," jelas Erwan.
Pelatih asal Magelang ini turut berbicara mengenai penyelesaian akhir para pemainnya. Dalam uji coba ini, PSIM sejatinya memiliki banyak peluang.
Namun, hanya satu gol saja yang tercipta lewat gol bunuh diri Rendy Saputra. Menurut Erwan, PSIM masih punya waktu untuk berbenah lagi.
"Kita lihat banyak peluang yang belum menjadi gol, tapi kan ini proses kita menuju kompetisi. Kalau kemarin ketika lawan PSIS, kita di fase build up awal gagal karena high press dari PSIS, maka laga ini kita bisa lepas dari itu meskipun di sepertiga akhir pertahanan lawan kita belum bisa memanfaatkan peluang," papar Erwan.
Erwan turut menjelaskan alasan merotasi pemain. Pada awal laga, Erwan banyak memberi kesempatan pemain yang jarang main inti.
Barulah pada babak kedua, PSIM memasukkan nama-nama, seperti Cristian Gonzales, Aditya Putra Dewa, Sunni Hizbullah, Obet Choiri, Sugiyanto Baitul Rohman, Syarif Wijianto, Yudha Alkanza hingga Ghulam Fatkur Rahman.
"Kita mainkan semua, biar mereka semua merasakan hasil dari latihan. Kita harus melihat semua potensi pemain sehingga dalam laga ini sangat positif mereka bisa bermain dengan baik," ucap Erwan.
"Dengan uji coba ini, saya bisa memainkan siapa aja dengan skema apa saja. Di babak kedua kita rotasi semua, agar semua bermain meskipun menitnya tidak sama, biar mereka semua bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim Liga 1," imbuhnya.
Jika kompetisi Liga 2 2022/2023 berlanjut pada 12 Desember 2022, ada kemungkinan laga ini menjadi uji coba terakhir PSIM Yogyakarta.