Perwakilan PSSI Turut Berpartisipasi Dalam 40 Hari Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) turut berpartisipasi dalam gelaran doa bersama bertepatan 40 hari terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (09/11/22) malam.
Federasi sepak bola di tanah air itu memang tidak hadir secara lengkap. Namun, PSSI diwakili oleh Budiman Dalimunthe selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Suporter.
"Saya datang kesini untuk menunjukkan empati kepada para korban Tragedi Kanjuruhan," ucap Budiman saat ditemui awak media.
"Saya mewakili Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) yang berhalangan datang. Kedatangan saya juga atas nama pribadi," sambung dia.
Sebagai seorang manusia, Budiman mengerti betul terhadap kesedihan mendalam yang dirasakan para keluarga korban tragedi.
Lantaran karena sebuah laga sepak bola, raturan orang harus menjadi korban. Sejauh ini, sudah tercatat 135 orang yang meninggal dunia.
Dari jumlah itu, 2 diantara korban merupakan anggota kepolisian. Sedangkan 133 lainnya adalah suporter, dalam hal ini adalah Aremania.
"Yang mengalami insiden ini kan suporter. Sebagai orang yang berkaitan dengan itu, tentu saya juga merasakan duka mereka," Budiman Dalimunthe menerangkan.
Dan sejatinya, kedatangan Budiman tidak hanya ketika momen peringatan 40 hari tragedi. Sebelumnya, dia juga sudah hadir dalam gelaran doa bersama di Stadion Kanjuruhan.
"Dua hari setelah tragedi, saya sudah datang (ke Malang). Begitu juga saat (peringatan) 7 hari setelah tragedi," tandas dia.
1. Ikut Terpukul
Budiman Dalimunthe juga mengaku sangat terpukul atas tragedi kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola nasional itu.
Dia pun begitu prihatin dengan apa yang dialami Aremania sebagai pihak korban terbesar dalam tragedi tersebut. Padahal, iklim sepak bola di Indonesia sudah berjalan cukup baik melalui suporter di stadion.
"Suporter sudah luar biasa. Jumlah 135 korban diantaranya anak-anak, itu artinya sepak bola sudah menjadi hiburan keluarga," beber Budiman.
Maka dari itu, dia secara pribadi turut tergerak secara nurani dalam kehadirannya untuk berdoa bersama para Aremania dan warga Malang Raya di Stadion Kanjuruhan.
"Saya sebenarnya sudah kehabisan kata-kata (dalam menyikapi Tragedi Kanjuruhan). Tapi saya mencoba untuk tetap datang sebagai bentuk empati," tuntas dia.