x

Kurang Sreg Isu Sentralisasi Liga 1, Pelatih Chile Satu Suara dengan Arema FC

Kamis, 10 November 2022 09:15 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
Pelatih Arema FC, Javier Roca.

INDOSPORT.COM - Pelatih Javier Roca ikut memberikan pandangannya soal munculnya isu yang menyebut lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 bakal menggunakan sistem bubble.

Juru taktik Arema FC itu berada satu garis yang sama dengan manajemen klub. Mereka merasa kurang sreg dengan penerapan sistem sentralisasi pertandingan.

"Saya satu suara dengan manajemen. Bahwa cukup kami saja yang mengalami (sanksi tanpa penonton)," ucap Javier Roca saat ditemui INDOSPORT dalam peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan, Rabu (9/11/22).

Ya, Arema FC memang sudah dijatuhi sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI sebagai imbas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu. 

Tim berjulukan Singo Edan itu dilarang menggelar laga kandang sepanjang sisa Liga 1 2022-2023, tanpa penonton, plus denda Rp250 juta.

Baca Juga

Tak hanya itu, Arema FC juga mesti menjalani 11 jadwal kandang sisa musim ini dengan memilih stadion berjarak 250 kilometer di luar home base mereka, Malang.

Jika sistem bubble diterapkan, banyak klub yang akan merasa dirugikan. Semua potensi pemasukan saat menggelar laga kandang otomatis tereduksi.

Baca Juga

Alasannya, sistem itu mengharuskan semua jadwal Liga 1 akan digelar di tempat netral dan tanpa penonton sebagaimana ketika masa pandemi musim lalu.

"Tapi kembali lagi, saya tidak mau berkomentar (lebih banyak) karena itu orang lain yang harus (memutuskan)," imbuh Javier Roca.

Baca Juga

1. Kompetisi Mesti Jalan

Selebrasi gol Abel Camara dgn Sergio Silva.

Sehubungan dengan itu, Javier Roca berharap masa vakum kompetisi segera berakhir. Bagaimana pun juga, semua jadwal sisa Liga 1 2022-2023 mesti bergulir kembali.

Kendati begitu, dia menyerahkan apa pun keputusan federasi dalam hal ini PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas format maupun sistem yang akan diterapkan pada lanjutan Liga 1 nanti. 

Baca Juga

"Tetapi, semua keputusan (perihal lanjutan kompetisi) bukan di tangan kami. Jadi, harus dihormati. Kami juga perlu berterima kasih kepada semua pihak yang berupaya agar kompetisi bisa berjalan lagi," tuntas Javier Roca.

Baca Juga

Arema FC sendiri sudah memainkan 11 laga pada Liga 1 musim ini sebelum Tragedi Kanjuruhan. Artinya, masih ada 23 jadwal yang harus dimainkan Johan Ahmad Farizi dkk.

PSSILiga IndonesiaArema FCLiga 1PT Liga Indonesia Baru (PT LIB)Bola IndonesiaBerita Liga 1Javier RocaLiga 1 2022-2023One FootballTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom