Sejarah Besar Valencia di Liga Spanyol: Duet Playmaker Hebat David Albelda dan Ruben Baraja
INDOSPORT. COM - Valencia pernah merajai pentas sepak bola Liga Spanyol yang dihiasi oleh jasa besar duet playmaker hebat, David Albelda dan Ruben Baraja.
Jauh sebelum Andres Iniesta dan Xavi Hernandez tenar, sepak bola Spanyol memiliki duet gelandang cerdas dalam kombinasi David Albelda dan Ruben Baraja.
Kinerja keduanya sempat menciptakan kerjasama apik, serta sukses membawa klub Valencia berjaya di Liga Spanyol maupun Eropa.
Mari bernostalgia ke awal era milenium yang mana menyimpan banyak sekali kisah sejarah sepak bola menarik.
Tim-tim yang era sekarang cenderung dipandang sebelah mata kekuatannya, pada awal era milenium dulu justru sempat begitu berjaya.
Salah satu contoh nyata yang bisa kita bahas ialah Valencia, tim Kelelawar Mestalla dahulu kekuatannya cukup ditakuti.
Tak hanya mentereng di kompetisi domestik Spanyol, prestasi Valencia juga sama luar biasanya dalam kancah persepak bolaan Benua Biru.
Salah satu kunci kesuksesan Valencia kala itu terletak pada solidnya barisan lini tengah tim yang dihuni oleh duet gelandang jenius, David Albelda dan Ruben Baraja.
Albelda merupakan pemain asli hasil binaan akademi Valencia. Setelah kerap dipinjamkan ke klub lain, posisi Albelda akhirnya benar-benar konsisten di skuat senior Valencia pada musim 1999/00.
Musim pertamanya sebagai pemain tetap Valencia, Albelda tampil 21 kali di ajang LaLiga Spanyol, dan membawa timnya finish menempati urutan tiga.
Albelda juga pernah berkontribusi besar dalam mengantarkan Valencia menuju laga final Liga Champions, tapi kalah dari Real Madrid 0-3.
Kala itu, Albelda masih bekerja tanpa kehadiran Baraja. Barulah pada awal musim 2000/01, Baraja datang setelah meninggalkan klub lamanya, Atletico Madrid.
1. Momen-momen Awal Terjalinnya Kerjasama Albelda dan Baraja
Musim debut bersama Valencia, kiprah Baraja tampil sebanyak 34 kali dengan sumbangsih empat gol di ajang LaLiga Spanyol.
Sementara David Albelda yang usianya dua tahun lebih muda ketimbang Baraja, main 20 kali tanpa torehan apapun.
Wajar saja catatan mereka terlihat cukup kontras perihal sumbangsih gol, sebab peran keduanya memang agak berbeda.
Baraja sebagai gelandang tengah, lebih sering maju ke depan, sedangkan Albelda bertugas menjaga kedalaman sekaligus memutus serangan lawan.
Pertengahan musim, tepatnya Januari 2000, Valencia mendatangkan gelandang serang muda yang lincah menggocek lawan, Pablo Aimar.
Tugas Baraja dan Albelda pun kian mudah berkat kedatangan Aimar yang waktu itu menyandang status wonderkid top.
Pentas LaLiga Spanyol, kerja sama Albelda-Baraja lumayan manis, karena sanggup mengantarkan Valencia finis di urutan lima.
Tapi kinerja mereka lebih manis lagi pada ajang Liga Champions, Valencia kembali mampu menembus final, dan kali ini kalah adu penalti dari Bayern Munchen.
Persembahkan Gelar Juara untuk Valencia
Musim 2001/02, Valencia tidak lolos ke Liga Champions, karena musim sebelumnya cuma menempati peringkat lima.
Pada musim ini, Baraja jarang dimainkan oleh pelatih anyar Valencia, Rafael Benitez, sementara Albelda menjadi pilihan utama.
Baraja baru bisa mencuri hati Benitez saat kompetisi LaLiga Spanyol tinggal menyisakan 8 laga lagi menjelang akhir musim.
Meski peran penting Baraja cuma tersaji dalam 8 laga terakhir, ia tetap berkontribusi besar memberikan Valencia tujuh kemenangan, dan satu hasil imbang.
Buah kerja sama Albelda-Baraja pun untuk kali pertama bisa menghasilkan trofi kepada Valencia. Kompetisi Liga Spanyol 2001/02, Valencia sukses keluar sebagai juara.
Pasca juara, Albelda dan Baraja sama-sama dipanggil Timnas Spanyol untuk ajang Piala Dunia 2002. Sayang, Spanyol cuma melangkahkan kaki sampai perempat final saja.
2. Puncak Kejayaan Duet Albelda dan Baraja di Valencia
Musim 2002/03, peran Albelda-Baraja lebih dewasa lagi. Albelda tampil 26 kali, dan Baraja main 35 kali di ajang LaLiga Spanyol.
Akan tetapi, musim 2002/03 berakhir hampa bagi Albelda/Baraja. Valencia hanya finis menempati urutan lima LaLiga, dan di Liga Champions terhenti pada fase perempat final.
Puncak duet maut Albelda-Baraja tercipta pada musim 2003/04. Keduanya jarang sekali absen, dan sangat sering diduetkan di lini tengah.
Pentas LaLiga Spanyol 2003/04, Abelda tampil 33 kali, sedangkan Baraja 35 kali. Kinerja keduanya musim itu sukses mengantarkan Valencia meraih gelar juara LaLiga dengan koleksi 77 poin, atau unggul lima angka dari tim peringkat kedua, Barcelona.
Makin manis lagi, musim 2003/04 Valencia juga meraih kesukesan di pentas Eropa, Piala UEFA. Albelda-Baraja membawa Valencia menjuarai Piala UEFA usai menang 2-0 atas Olympique Marseille dalam laga puncak.
Albelda dalam laga final ditunjuk sebagai kapten tim. Sosok Albelda pun yang memimpin rekan-rekannya untuk mengangkat piala dan menggelar pesta juara.
Setelahnya, tak banyak catatan prestasi manis yang bisa disumbangkan Albelda-Baraja, terutama setelah Benitez pergi ke Liverpool pada musim 2004/05. Paling hanya gelar UEFA Super Cup 2004 dan runner-up UEFA Intertoto 2005.
Albelda lantas bertahan di Valencia hingga 2013, baru kemudian menyatakan pensiun. Kalau Baraja, dirinya juga setia bersama Valencia dan pensiun sebagai Kelelawar Mestalla pada 2010.