5 Fakta Terbaru Tragedi Kanjuruhan Pasca Arema FC vs Persebaya: Korban Jiwa Ada yang Tercatat Ganda
INDOSPORT.COM - Berikut lima fakta terbaru tragedi Kajuruhan, seusai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya.
Seperti diketahui, sepak bola Indonesia sedang berduka lantaran ada ratusan nyawa melayang dalam big match Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) lalu.
Dalam laga bertajuk Derby Jatim tersebut, Arema FC yang bermain di depan puluhan ribu suporter harus menanggung malu karena dibekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Singo Edan sempat tertinggal lebih dulu oleh gol cepat Silvio Junior "Juninho" di menit kedelapan. Bajul Ijo mampu menggandakan keunggulan pada menit ke-32, kali ini gol dicetak oleh bek bernama Leo Lelis.
Jelang berakhirnya babak pertama, Arema FC akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat brace dari Abel Camara pada menit ke-42 dan 45+1.
Sayang, pasukan Javier Roca kembali lengah di babak kedua. Persebaya Surabaya mampu kembali unggul pada menit ke-51 lewat gol Sho Yamamoto.
Keunggukan Persebaya Surabaya atas Arema FC dengan skor 3-2 bertahan hingga wasit meniupkan peluit akhir babak kedua.
Kekalahan ini lantas membuat banyak pendukung Arema FC yakni Aremania kecewa berat. Mereka turun ke lapangan dan terlibat kericuhan dengan aparat keamanan hingga menelan ratusan korban jiwa.
Berikut INDOSPORT telah merangkum lima fakta terbaru mengenai tragedi Kanjuuruhan pasca duel Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1:
1. 1. Jumlah Korban Jiwa Direvisi Menjadi 125 Orang
Sebelumnya sempat muncul laporan kalau korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan menewaskan 127 orang. Kemudian jumlah tersebut bertambah, bahkan mencapai 180 lebih hingga Minggu (03/10/22) malam WIB.
Namun Menko PMK Muhajir Effendy menyampaikan kalau total korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 488 orang. Dari 448 korban itu, 302 orang di antaranya mengalami luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan kalau sebelumnya salah memberi laporan karena ada nama yang tercatat ganda. Ia memastikan jumlah korban mencapai 125 orang.
2. Arema FC Dilarang Gelar Laga Kandang
PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia telah mengambil sikap terkait insiden yang terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/2022) malam WIB.
Melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, PSSI menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Selain itu, Arema FC juga dilarang untuk menyelenggarakan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur hingga kompetisi Liga 1 berakhir.
3. Presiden FIFA Buka Suara
Tragedi besar ini juga mendapatkan tanggapan dari Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ia mengucapkan bela sungkawa dan menyebut kejadian ini sebagai hari gelap bagi siapa pun yang terlibat di dalam sepak bola.
"Dunia sepakbola terkejut dengan insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Gianni Infantino dilansir dari laman resmi FIFA.
"Tragedi menyedihkan ini menjadi hari-hari gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam untuk keluarga serta teman-teman para korban yang meninggal dunia," imbuhnya.
2. 4. Tragedi Kanjuruhan Mendapat Perhatian Dunia
Tragedi berdarah yang menimpa banyak suporter Arema FC dan anggota kepolisian membuat banyak klub besar Eropa memberikan ucapan bela sungkawa.
Beberapa klub raksasa Eropa yang mengutarakan bela sungkawa untuk tragedi Kanjuruhan yakni Manchester United, FC Barcelona, Manchester City, hingga PSG.
Bahkan ada juga ucapan bela sungkawa dari Presiden Hongaria, Katalin Novak lewat media sosial Twitter pada Minggu (02/10/22) kemarin.
5. Tragedi Kanjuruhan Jadi yang Terbesar Ketiga di Dunia
Sebelumnya, tragedi Kanjuruhan sempat menempati posisi kedua terbesar di dunia karena korban jiwa mencapai lebih dari 126 orang.
Namun laporan terbaru yang menyebut kalau korban tewas mencapai 125 orang membuat tragedi ini menjadi yang terbesar ketiga di dunia.
Korban meninggal di Stadion Kanjuruhan melewati tragedi Hillsborough di Inggris pada 15 April 1989 silam dengan 96 korban jiwa.
Tragedi Hillsborough bisa dikatakan hampir serupa dengan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, di mana rangkaian maut di dalam stadion bukan akibat bentrok antar suporter.