Petinggi Bayern Munchen Bantah Dekati Thomas Tuchel untuk Gantikan Julian Nagelsmann
INDOSPORT.COM - CEO klub Liga Jerman (Bundesliga) Bayern Munchen, Oliver Kahn, secara terbuka mendukung Julian Nagelsmann, di tengah rumor yang mengaitkan Thomas Tuchel.
Nasib sial harus dialami oleh Thomas Tuchel musim ini. Pria asal Jerman itu dipecat dari kursi kepelatihan Chelsea, sehari usai mengalami kekalahan dari Dinamo Zagreb 1-0 di ajang Liga Champions beberapa waktu lalu.
Selain hasil yang mengecewakan awal musim ini termasuk di Liga Inggris, pemilik baru Chelsea, Todd Boehly dikabarkan tidak sevisi dengan Tuchel.
Sehingga ia memilih untuk mendepaknya untuk bisa berkomunikasi langsung olehnya, tentang rencana klub dalam jangka waktu panjang.
Meski saat ini menganggur, tapi tidak butuh waktu lama bagi Thomas Tuchel mencari pekerjaan baru. Rumornya sudah banyak klub yang antre menggunakan jasanya.
Thomas Tuchel sendiri sebagai pelatih punya reputasi mentereng saat membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions pada 2021 lalu.
Bayern Munchen menjadi salah satu klub yang diisukan tertarik bekerja sama dengannya, menggantikan Julian Nagelsmann.
Posisi Julian Nagelsmann sebagai pelatih Bayern Munchen sendiri memang tengah jadi sorotan, karena hasil minor di sejumlah pertandingan Liga Jerman, meski tampil apik di Eropa.
Namun CEO Bayern Munchen, Oliver Khan, langsung membantah rumor tersebut. Ia mengatakan kalau manajemen masih mendukung Nagelsmann sebagai juru taktik Die Bayern.
"Kami tidak berurusan dengan pelatih lain sekarang. Kami sangat yakin dengan Julian. Tentu saja kami semua tidak puas, dalam suasana hati yang buruk," ungkap Kahn, dikutip dari Football365.
Sementara itu, Tuchel kabarnya sangat disegani oleh petinggi Munchen. Raksasa Jerman itu sepertinya memiliki klausul rahasia yang akan memungkikan memecat Nagelsmann jika hasil buruk berlanjut.
1. Alasan Tuchel Dipecat oleh Chelsea
Pemilik Chelsea Todd Boehly blak-blakan soal alasan Thomas Tuchel dipecat. Boehly bicara soal perbedaan visi.
Thomas Tuchel dipecat pada 6 September lalu, tak sampai 24 jam setelah Chelsea dikalahkan Dinamo Zagreb di matchday 1 Liga Champions. Chelsea kemudian dengan cepat menunjuk Graham Potter sebagai pelatih kepala yang baru.
Rumor yang sempat beredar menyebut bahwa Tuchel dipecat bukan semata gara-gara hasil minor yang didapat Chelsea di atas lapangan.
Hubungan antara manajemen baru Chelsea dan Tuchel juga disebut-sebut tidak harmonis.
Bicara soal pemecatan Tuchel, bos baru Chelsea Todd Boehly menyebut soal kolaborasi antara seluruh elemen klub.
Pria asal Amerika Serikat itu menginginkan pelatih yang bisa diajak kerja sama.
Todd Boehly menyebut bahwa keputusan untuk memecat Thomas Tuchel tak didasari oleh hasil di atas lapangan. Boehly menegaskan soal visi yang berbeda dengan manajer asal Jerman itu.
"Visi kami untuk klub adalah menemukan manajer yang benar-benar mau berkolaborasi dengan kami, seorang pelatih yang benar-benar ingin berkolaborasi."
"Saya kira ada banyak yang penghalang yang harus dihilangkan di Chelsea. Sebelumnya, sebagai contoh, tim utama dan akademi tidak benar-benar berbagi data, mereka tidak berbagi informasi soal dari mana pemain-pemain top ini datang," lanjutnya.
"Jadi tujuan kami adalah menyatukan tim, dengan akademi, tim utama, klub-klub tambahan yang ingin kami akuisisi dan kembangkan, semua itu perlu jadi mesin yang bekerja dengan mulus."
2. Sedih! Keok Lagi dari Munchen di Liga Champions, Barcelona Kena Bully Media Spanyol
Kekalahan mereka dari Bayern Munchen di Liga Champions tempo hari rupanya membuat Barcelona jadi bulan-bulanan media negara mereka sendiri.
Sejumlah portal berita olahraga di Spanyol bergiliran mengeluarkan kritik mereka pada Los Cules yang lagi-lagi tidak berdaya di hadapan Die Roten.
Baca Juga Hasil Liga Champions Bayern Munchen vs Barcelona: Robert Lewandowski Mati Kutu, Blaugrana Tumbang
Dengan agresifitas luar biasa di bursa transfer musim panas 2022 lalu dmana mereka mendatangkan sejumlah nama besar termasuk striker andalan Bayern Munchen, Robert Lewandowski, Barcelona diharapkan bisa memutus tren buruk mereka kala jumpa sang rival kontinental.
Sebelum perjumpaan di Allianz Arena pada Rabu (14/09/22) dini hari lalu, wakil Liga Spanyol hanya punya satu kemenangan atas lawannya dari tujuh pertandingan terakhir.
Dalam setiap kekalahannya, Barcelona selalu menderita hasil yang memalukan dengan kebobolan setidaknya tiga gol.
Baca selengkapnya: Sedih! Keok Lagi dari Munchen di Liga Champions, Barcelona Kena Bully Media Spanyol