Langganan PHP, 3 Raksasa Investor Dunia yang Hampir Buat Inter Milan Jadi Klub Tajir Eropa
INDOSPORT.COM – Sering jadi korban PHP, intip kembali tiga perusahaan dunia yang hampir akuisisi klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, dan membuat La Beneamata jadi tim sultan di benua Eropa.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejatinya isu penjualan Inter Milan memang tengah memanas, terutama saat pandemi Covid-19 yang membuat keuangan klub sempat goyah.
Teranyar, sang pemilik Inter Milan yakni Steven Zhang dikabarkan sudah berangkat ke California, Amerika Serikat untuk menemui calon pemilik baru La Beneamata.
Menurut rumor yang berkembang, manajemen Inter Milan sudah bertemu dengan Goldman Sachs selaku perwakilan yang akan mempertemukan mereka dengan pemodal baru.
Tak cuma itu, Zhang juga dilaporkan juga bertemu dengan pebisnis keturunan India berkewarganegaraan Amerika Serikat, Vivek Ranadive, yang kini menjadi pemilik tim NBA, Sacramento Kings.
Ranadive sendiri kabarnya masih memiliki hubungan dengan taipan Gerry Cardinale yang baru saja menyelesaikan akuisisi AC Milan.
Potensi untuk Vivek Ranadive mengakuisisi Inter Milan terbilang cukup besar, lantaran pihak klub sampai saat ini masih mempunyai sejumlah hutang yang harus segera dilunaskan.
Tak hanya hutang, Inter Milan juga masih harus membayar obligasi senilai 400 juta euro dengan bunga 6,75 persen kepada sejumlah pihak.
Sayangnya, isu akuisisi yang dapat membuat keuangan Inter Milan membaik tersebut berakhir antiklimaks. Lantaran CEO Inter Milan, Beppe Marotta mengkonfirmasi jika Steven Zhang tidak berniat melepas I Nerazzurri.
Sebelum Vivek Ranadive, para fans Inter Milan beberapa sempat dibuat merana dengan sejumlah rumor penjualan saham klub yang akhirnya malah berujung gagal.
Lantas siapa sajakah perusahaan yang hampir saja membuat Inter Milan menjadi klub tajir Eropa tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum:
1. Public Investment Fund
Melansir Sky Sport Italia, diketahui bahwa Public Investment Fund (PIF) milik Arab Saudi sedang melakukan pembicaraan dengan Sunning terkait proses akuisisi klub.
Lebih lanjut disebutkan, bahwa pihak PIF sudah menaikan tawaran menjadi 1,2 miliar euro agar bisa mengambil alih Inter Milan musim ini.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Inter Milan terkait rumor akuisisi tersebut, namun jika terbukti benar maka Nerazzurri bisa melakukan perombakan skuat besar-besaran pada bursa transfer nanti.
PIF sendiri sejak tahun 2021 lalu memang terus dikabarkan akan mengakuisisi saham Inter Milan, namun sayangnya Suning Group masih tetap gigih mempertahankan kedudukannya di structural klub.
Akan tetapi setelah kekalahan melawan Bayern Munchen di Liga Champions kemarin, muncul sebuah laporan bahwa PIF dengan tegas menolak kemungkinan berinvestasi di klub sepak bola Italia dengan alasan bahwa itu kurang menguntungkan secara finansial.
Oaktree Capital Group
Berikutnya ada Oaktree Capital Group. Perusahaan investasi asal Amerika Serikat ini juga sempat dirumorkan bakal mengakuisisi saham Inter Milan dari Suning Group.
Pada tahun 2021 lalu, laman AS menyebut jika Oaktree Capital Group bakal menggelontorkan uang sebesar 150 juta euro untuk meringankan masalah keuangan klub, kesepakatan ini juga akan membuat mereka jadi pemegang saham minoritas baru Nerazzurri.
Akan tetapi, fakta yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan rumor yang berhembus. Oaktree Capital Group ternyata tidak mengakuisisi Inter Milan, melainkan hanya meminjamkan dana dengan sejumlah bunga.
Dilansir dari laman Football Italia, disebutkan bahwa Oaktree Capital Group telah memberikan dana sebesar 275 juta Euro atau sekitar Rp 4,8 triliun sebagai bentuk pinjaman kepada Inter Milan.
Lebih lanjut dijelaskan, sebagian dana tersebut akan dipakai untuk mengakuisisi 31,05 persen saham Inter, sementara sisanya merupakan dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam waktu tiga tahun, dengan jaminan 68,55 persen saham Inter yang lain.
Artinya, jika Suning Group tak mampu membayar pinjaman selama tiga tahun kedepan, barulah Oaktree Capital Group akan menjadi pemilik mayoritas klub menggantikan Steven Zhang.
2. Investcorp
Terakhir adalah Investcorp. Perusahaan investasi asal Bahrain ini awalnya sempat dirumorkan bakal mengakuisisi AC Milan, namun langkah mereka dijegal perusahaan Amerika Serikat, RedBird Capital yang akhirnya resmi membeli saham mayoritas AC Milan.
Usai gagal mendapatkan AC Milan, sejumlah media Italia menyebut jika Investcorp ingin mengakuisisi sang rival yakni Inter Milan.
Tak tanggung-tanggung, tawaran yang diberikan Investcorp kepada Inter Milan pun sama besarnya dengan nominal saat hendak mengakuisisi AC Milan yakni mencapai 1.1 miliar Euro.
Namun lagi-lagi, rumor tersebut gagal terwujud setelah salah satu wartawan Italia, Carlo Festa menyebut bahwa Investcorp saat ini tidak tertarik untuk mengakuisisi Inter Milan.
“Sumber yang dekat dengan Investcorp memberitahu saya bahwa mereka tidak mempertimbangkan untuk membeli Inter,” tulis Carlo Festa dilansir Il Sole 24 Ore.
Lantas dari banyaknya rumor akuisisi yang gagal terwujud, akankah Inter Milan bakal benar-benar berpindah tangan dari Suning Group? Menarik dinantikan.