Gagal Total, 3 Pembelian Gelandang Terburuk Liverpool dari Klub Italia
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, punya catatan buruk dalam bursa transfer dari klub Italia. The Reds sering mendapatkan pemain gagal.
Data tersebut menimbulkan banyak kritikan ketika manajemen Liverpool memboyong Arthur Melo dari Juventus. Gelandang asal Brasil itu dianggap pemain gagal.
Selama 2 musim di Juventus, Arthur lebih sering menghabiskan waktunya di pinggir lapangan. Salah satu faktor utamanya adalah karena cedera.
Cedera berkepanjangan Arthur sebenarnya sudah dialami sejak masih berkutat di Barcelona. Dan puncaknya, pemain berusia 26 tahun itu terpaksa menjalani operasi pertengahan 2021 lalu.
Lalu mengapa Liverpool tetap ngotot mendatangkan Arthur pada bursa transfer musim panas 2022?
Para pengamat menilai Liverpool melakukan transfer panik. Ya, sehari menjelang tutupnya bursa transfer, sang kapten Jordan Henderson cedera. Belum lagi Thiago Alcantara juga cedera panjang.
Alhasil Liverpool bergerak cepat mencari gelandang berkualitas yang harganya terjangkau. Klub asal Merseyside itu merekrut Arthur dari Juventus dengan status pinjaman.
Lantas apakah perjudian Liverpool dalam mendatangkan Arthur akan memberikan hasil positif? Jika cederanya tak kambuh, kualitas Arthur tak bisa diremehkan.
Namun tetap saja, fans garis keras Liverpool sudah antipati terhadap Arthur. Apalagi, Liverpool selalu mendapat sial jika mendatangkan gelandang dari klub Italia.
Siapa saja gelandang dari klub Italia yang didatangkan Liverpool ke Anfield? Berikut ulasan dari INDOSPORT.COM.
1. Transfer Liverpool dari Klub Italia
1. Andrea Dossena
Sebagai gelandang sayap, Andrea Dossena bisa dibilang sebagai pemain serba bisa. Dia punya umpan crosing yang bagus sebagai gelandang sayap, namun juga kokoh ketika ditempatkan sebagai full-back.
Pada musim 2007/08, Andrea Dossena tampil gemilang bersama Udinese di Liga Italia. Dia mencatat 2 gol dan 3 assist dari 35 pertandingan Liga Italia.
Bahkan penampilan enerjik Dossena yang tak pernah lelah maju mundur dalam bermain membuatnya dipanggil Tim Nasional Italia oleh pelatih Roberto Donadoni.
Penampilan apik Dossena membuat manajer Liverpool saat itu, Rafael Benitez, kepincut untuk menggunakan jasanya. Dossena pun dibeli dari Udinese dengan harga 7 juta poundsterling pada musim panas 2008.
Harapannya, Dossena bisa menggantikan peran John Arne Riise yang pergi meninggalkan Anfield. Namun justru dia lambat adaptasi dan kalah bersaing dari Albert Riera dan Fabio Aurelio.
Total selama 1 setengah musim di Liverpool, Dossena hanya mencatat 31 pertandingan di seluruh kompetisi. Dan itu pun beberapa kali sebagai pemain pengganti.
2. Alberto Aquilani
Alberto Aquilani adalah jebolan akademi AS Roma yang digadang-gadang sebagai penerus Francesco Totti. Dia bahkan mendapat panggilan Il Principino atau The Little Prince.
Namun Aquilani tampaknya enggan dalam bayang-bayang Totti. Pada musim panas 2009 dia tergoda tawaran Liverpool. Dan akhirnya dia hijrah ke Anfield dengan mahar sekitar 17 juta poundsterling.
Sayangnya ketika Aquilani datang saat itu lini tengah Liverpool banyak dihuni pemain berkelas dunia. Sebut saja Steven Gerrard, Javier Mascherano, hingga Lucas Leiva. Apalagi dia masih dalam kondisi cedera ankle.
Alhasil pada musim perdananya di Liverpool, Aquilani hanya mendapatkan kesempatan 18 kali main di Liga Inggris. Namun demikian dia tetap mencatat 1 gol dan 6 assist.
Dan pada musim keduanya, Liverpool melepas Aquilani kembali ke Italia untuk bergabung dengan Juventus. Lalu musim berikutnya lagi dipinjam AC Milan, dan hingga akhirnya dibeli permanen oleh Fiorentina pada musim panas 2012.
2. Liverpool Sering Beli Pemain Juventus
3. Christian Poulsen
Liverpool mendatangkan Christian Poulsen dari Juventus sebagai pengganti Javier Mascherano yang pergi ke Barcelona.
The Reds harus mengeluarkan uang sekitar 17,2 juta poundsterling untuk mendapatkan jasa gelandang asal Denmark itu. Demi Poulsen, Liverpool pun melepas Alberto Aquilani ke Juventus sebagai pinjaman.
Akan tetapi pada waktu yang bersamaan Liverpool juga membeli Raul Meireles dari Porto. Belum lagi saat itu Liverpool masih memiliki Steven Gerrard dan Lucas Leiva yang kokoh di lini tengah.
Nasib Poulsen di Liverpool semakin sial ketika manajer yang memboyongnya Roy Hodgson dipecat dan digantikan oleh Kenny Dalglish. Bahkan Dalglish lebih memilih pemain muda Jay Spearing sebagai pemain pelapis lini tengah.
Akhirnya kisah Poulsen di Liverpool hanya bertahan selama 1 musim saja. Pada bursa transfer musim panas 2011, Poulsen diobral ke klub medioker Liga Prancis, Evian.
Secara keseluruhan Poulsen hanya mencatat 12 pertandingan di Liga Inggris. Lalu juga ada 9 penampilan di Liga Europa.