3 Dosa Liverpool Usai Gagal Menang Lawan Crystal Palace: Kebiasaan Lama Terulang Kembali!
INDOSPORT.COM – Berikut 3 dosa Liverpool usai gagal meraih kemenangan saat menjamu Crystal Palace di laga keduanya di Liga Inggris (Premier League) 2022/23.
Liverpool harus kembali menelan hasil imbang di laga kedua Liga Inggris 2022/23 usai bermain 1-1 kontra Crystal Palace, Selasa (16/08/22).
Bertanding di hadapan pendukungnya sendiri, Liverpool bahkan harus rela tertinggal terlebih dulu dari Crystal Palace lewat gol Wilfried Zaha di menit ke-32.
Usai gol tersebut, Liverpool pun harus menelan pil pahit usai penyerangnya, Darwin Nunez, menerima kartu merah di awal babak kedua.
Darwin Nunez mendapat kartu merah langsung usai melakukan tindakan konyol dengan menanduk kepala Joachim Andersen di menit ke-57.
Meski harus bermain dengan 10 orang, Liverpool tetap berhasil terhindar dari kekalahan, usai Luis Diaz mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-61.
Kedudukan 1-1 antara Liverpool dan Crystal Palace itu pun bertahan hingga laga usai. Meski begitu, hasil imbang ini bak kekalahan bagi The Reds.
Maklum saja, dua hasil imbang di dua laga perdana Liga Inggris ini menjadi torehan negatif pertama Liverpool sejak ditangani Jurgen Klopp pada 2016 silam.
Terlepas dari hal tersebut, ada beberapa dosa yang dibuat Liverpool sehingga harus menerima torehan buruk pertama di era Klopp tersebut.
Apa saja dosa-dosa tersebut? INDOSPORT coba mengulasnya dalam 3 poin berikut ini.
1. 1. Buang-buang Peluang
Dalam laga yang berlangsung di Anfield tersebut, tak terhitung berapa banyak Liverpool menciptakan peluang untuk mencetak gol.
Namun kebiasaan buang-buang peluang membuat kesempatan mencetak gol sebanyak itu harus membuat Liverpool kehilangan poin maksimal kontra Crystal Palace.
Sebagai informasi, pada babak pertama saja Liverpool mampu melepaskan 17 tembakan. Namun hanya 3 tembakan saja yang mengarah ke gawang.
Parahnya lagi, dilansir dari Opta Joe, Liverpool menciptakan 2,05 xG (Expected Goals) di laga kontra Crystal Palace. Dengan kata lain, The Reds minimal bisa mencetak 2 gol di laga itu.
Namun, lini serang Liverpool tak bisa menuntaskan seluruh peluang tersebut dengan baik maupun terbentur solidnya pertahanan Crystal Palace.
Di sisi lain, Liverpool juga kehilangan taring di kotak 16. Hal ini terlihat dari gol penyama kedudukan Luis Diaz dicetak dari luar kotak penalti.
Dengan kata lain, Liverpool kesulitan membongkar permainan Low Block yang diterapkan Crystal Palace. Sehingga ini menjadi PR besar bagi Jurgen Klopp selanjutnya.
2. 2. Lini Tengah yang âMatiâ
Dalam laga kontra Crystal Palace, lini tengah Liverpool seperti tak hidup sepanjang laga dan hanya mengandalkan lini serang semata.
Kehilangan Thiago Alcantara membuat lini tengah Liverpool seperti kehilangan arah dan kesulitan mengkreasikan peluang untuk lini serangnya.
Memang benar ada beberapa peluang yang diciptakan dari lini tengah, seperti operan Harvey Elliott kepada Darwin Nunez yang berujung pada bola membentur tiang gawang.
Namun peluang tersebut tak menggambarkan betul bahwa lini tengah Liverpool benar-benar mati sepanjang pertandingan.
Sebagai bukti konkret serangan Liverpool hanya berpusat pada lini serang terlihat dari banyaknya peluang yang dikreasikan Mohamed Salah.
Dalam duel kontra Crystal Palace, Mohamed Salah menciptakan 8 peluang, atau menjadi terbanyak dalam satu laga Liga Inggris, menyamai catatan Bruno Fernandes.
Dengan masih dibukanya bursa transfer, Klopp wajib memaksa Liverpool mendatangkan satu gelandang baru untuk menambah kedalaman skuad agar tak mati kutu seperti saat melawan Crystal Palace.
3. 3. Temperamen
Untuk dosa satu ini, jatuh kepada sosok Darwin Nunez yang memang merugikan Liverpool karena kartu merah yang diterimanya.
Liverpool tampaknya belum memberikan pelajaran berharga kepada Darwin Nunez mengenai betapa menjengkelkannya berhadapan dengan bek-bek di Liga Inggris.
Entah bagaimana, penyerang asal Uruguay itu jatuh ke dalam lubang provokasi yang dilakukan Joachim Andersen sepanjang laga.
Puncaknya adalah tandukan yang dilakukan secara sengaja, sehingga membuat Liverpool harus bermain dengan 10 pemain selama 30 menit lebih.
Selain Darwin Nunez, Liverpool juga tak bisa mengontrol emosi dalam pertandingan dan kerap membuat pelanggaran yang sia-sia.
Sebagai tim yang dominan sepanjang laga, dua kartu kuning dan satu kartu merah dari 7 pelanggaran terbilang sangat tingi.
Sehingga, Jurgen Klopp akan memiliki tugas khusus terbaru, yakni menjaga emosi para para pemainnya dan agar tak merugikan seperti kasus Darwin Nunez tersebut.