2 Negara Kuat Asia yang Pernah Jadi Korban Curacao, Timnas Indonesia Selanjutnya?
INDOSPORT.COM - Curacao menjadi negara yang berpotensi jadi lawan Timnas Indonesia di laga uji coba agenda FIFA. Sebelum melawan Skuad Garuda ternyata mereka sudah pernah melawan tim Asia lain.
Pertandingan uji coba resmi internasional atau FIFA Matchday akan berlangsung pada bulan September 2022 mendatang.
Timnas Indonesia diprediksi akan berpartisipasi dalam melakukan uji tanding melawan negara lain, demi meningkatkan ranking FIFA dan juga sebagai tolok ukur kekuatan jelang turun di Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun berharap kepada asosisasi sepak bola Indonesia, PSSI, untuk mencarikan lawan uji coba resmi FIFA yang lebih berkualitas kekuatannya.
“Masih dalam komunikasi dengan PSSI untuk mencari tim dengan peringkat 50-100 (di FIFA Matchday),” ujarnya kepada awak media bulan Juni lalu.
Saat ini, Timnas Indonesia sendiri menempati posisi ke-155 ranking FIFA. Lawan dengan ranking yang jauh lebih tinggi diperlukan demi meraih poin yang lebih banyak.
Beberapa negara disebut-sebut sebagai calon lawan tanding Timnas Indonesia di laga uji coba pada September mendatang.
Mulai dari Vietnam hingga Palestina. Kini muncul tiga calon lawan terbaru yang akan dijajaki, mereka adalah India, Hong Kong dan Curacao.
Dari ketiga negara yang sudah disebutkan itu, hanya Curacao lah yang menempati peringkat tertinggi yakni berada di 84 dunia, sedangkan India di 104 dan Hong Kong di 145 dunia.
Jika ingin mencari lawan sesuai dengan permintaan pelatih Shin Tae-yong, Tim Nasional Curacao lah yang paling ideal.
Mereka berada di peringkat 100 besar dan memiliki kualitas timnas yang cukup baik. Hal itu bisa dilihat dari negara-negara kuat Asia yang sudah mereka kalahkan. Siapa saja?
1. Curacao Jajal India dan Vietnam
Tim Nasional Curacao sempat mengikuti turnamen persahabatan yang diselenggarakan oleh federasi sepak bola Thailand, FAT, bertajuk King's Cup pada tahun 2019 lalu.
Di laga perdana, mereka berhadapan dengan India. Bermain di Stadion Chang Arena, Buriram, Thailand, Curacao menang telak.
Tim besutan Art Langeler itu menang dengan skor 3-1. Perbedaan kualitas membuat Curacao unggul lebih dahulu menit ke-15 melalui gol Roly Bonevacia.
Dua menit berselang Curacao sukses menggandakan skor lewat gol Elson Hooi menit ke-17. India sempat memperkecil keadaan menjadi 2-1 melalui gol Sunil Chhetri menit ke-31 dari titik putih.
Sayang pertahanan India yang buruk, membuat Curacao kembali menambah gol dua menit kemudian. Leandro Bacuna membawa Curacao menang 3-1 yang bertahan hingga laga usai.
Kemenangan 3-1 atas India, membawa timnas Curacao melaju ke final berhadapan dengan Vietnam.
Vietnam sendiri lolos ke partai puncak setelah mereka mengalahkan tuan rumah Thailand 1-0, via gol tunggal Nguyen Ahn Duc.
Bagi Thailand, hasil itu cukup membuat mereka malu. Pasalnya, skuat Changsuek adalah juara bertahan dengan 15 kali pemenang King's Cup, sejak turnamen ini lahir 1968 lalu.
Di final, Vietnam sempat memberikan perlawanan yang cukup sengit. Kedudukan 0-0 menghiasi babak pertama.
Di babak kedua, Curacao unggul lebih dahulu. Jurich Carolina membawa tim unggul pada menit ke-58, setelah memanfaatkan asisst manis dari Gevaro Nepomuceno.
Skor 1-0 untuk Curacao. Vietnam tersentak untuk membalas skor. Mereka berupaya keras untuk menyamakan kedudukan.
Kemenangan yang sudah di depan mata Curacao harus buyar pada menit ke-83. Vietnam menyamakan skor melalui gol Duc Huy Pham. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.
Pertandingan dilanjutkan tanpa ada perpanjangan waktu, mengingat ini adalah turnamen ekshibishi.
Pertandingan dilanjutkan lewat adu penalti. Curacao ungguk 5-4, dan berhak merebut gelar juara King's Cup 2019.
2. Profil Singkat Curacao
Bagi para pecinta sepak bola nasional khususnya para pendukung Timnas Indonesia, nama negara Curacao tentunya masih asing di telingan.
Sebab negara ini bukanlah negara maju. Mereka adalah negara berkembang dengan bentuk kepulauan di Laut Karibia.
Dulunya negara ini ini bernama Netherlands Antilles sebuah negara yang pemerintahanannya di bawah koloni Belanda.
Namun pada tahun 2010 negara ini merdeka dan memisahkan diri dari pemerintahan Antillen Belanda. Seiring berdirinya negara sendiri, Curacao mulai berbenah termasuk di bidang olahraga khususnya sepak bola.
Mereka mendirikan federasi sepak bola Curacao, Federashon Futbol Korsou (FFK). Sebelum berubah menjadi FFK, Curacao berada di bawah federasi sepakbola Antillen Belanda (NAVU).
Meski FKK baru terbentuk pada tahun 2011, organisasi sepak bola negara ini tetap diakui berdiri sejak 1921, meski pada saat itu namanya masih NAVU. FFK sendiri bergabung dengan konfederasi sepak bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia, Concacaf.
Meski induk organisasi sepak bolanya baru beridri 11 tahun silam, namun kekuatan sepak bola timnas Curacao berkembang pesat.
Mereka bahkan pernah membuat sejarah dengan pertama kalinya lolos ke babak perempatfinal Piala Emas Concacaf atau Gold Cup 2019 lalu.
Sayang, langkahnya sebagai tim kuda hitam saat itu harus dihentikan oleh Amerika Serikat. Curacao kalah tipis 1-0 dari Paman Sam.
Kiprah mengejutkan Curacao itu sudah terlihat di babak penyisihan Grup C Piala Emas Concacaf 2019. Tergabung bersama Jamaika, El Salvador dan Honduras, Curacao mampu keluar sebagai runner-up grup C.
Untuk prestasi, timnas Curacao sudah mempunyai satu koleksi piala di lemari trofinya yakni memenangkan turnamen Piala Karibia 2017, usai mengalahkan Jamaica 2-1.