Legenda Manchester United Bongkar Perlakuan Tidak Adil Liverpool kepada Steven Gerrard
INDOSPORT.COM – Melalui podcast Five, Eks Bek Manchester United, Rio Ferdinand bersama Joel Beya dan Stephen Howson, menyinggung persoalan loyalitas yang dialami oleh rivalnya, Steven Gerrard pada Senin, (13/06/22).
Rio Ferdinand menilai bahwa Liverpool menunjukkan sikap tidak loyal atas pemain terbaiknya, Steven Gerrard, hingga akhir kariernya bersama The Reds.
Meski memiliki peran yang cukup krusial di lini tengah The Reds, pelatih Liverpool kala itu, Brendan Rodger, berencana mengurangi jam bermain Gerrard di pengujung kariernya.
Mengenai sikap tidak loyal yang dilakukan Liverpool kepada Steven Gerrard, lantas membuat mereka membandingkannya dengan Gianluigi Buffon.
Dalam video podcast itu, Gianluigi Buffon dinilai sebagai salah satu contoh pemain yang memperoleh loyalitas dari klub yang dibelanya.
Buffon resmi menandatangani kontrak bersama Si Nyonya Tua pada tahun 2001, meski sempat membela PSG pada tahun 2019, ia pun kembali lagi ke Juventus hingga akhir musim 2020-2021.
Menilik perjalanan karier Gianluigi Buffon bersama Juventus, rasanya tidak adil kala melihat sikap yang dilakukan Liverpool kepada Steven Gerrard.
Dilahirkan di akademi Liverpool pada tahun 1998 dan bermain untuk tim utama hingga tahun 2015. Cukup disayangkan Steven Gerrard bukanlah one man club, pemain yang hanya membela satu tim di sepanjang kariernya.
Tak pelak, rasa cinta yang ditunjukkan Steven Gerrard kepada Liverpool telah membawanya menjadi legenda klub kota Pelabuhan tersebut.
Setelah tawaran perpanjangan kontrak yang tak kunjung datang, akhirnya Steven Gerrard harus berpisah dengan klub impiannya dan bergabung ke liga MLS bersama LA Galaxy pada tahun 2015.
1. Hampir bergabung dengan Chelsea
Momen kepergian Steven Gerrard itu merupakan salah satu hal yang membuat Rio Ferdinand kecewa dan mengecam sikap Liverpool kepada legendanya.
“Mari kita lihat kasus Steven Gerrard, dia setia kepada mereka,” buka Rio Ferdinand melalui podcastnya, Five.
“Dia (Gerrard) mendapat tawaran menggiurkan dari Chelsea. Mereka merayunya. Mereka mencoba segala cara yang mereka bisa melalui pemain dan membuatnya gelisah,” lanjutnya.
“Dia menjadi gelisah, sedikit tergoda dengan ide itu, tetapi sebenarnya, kesetiaan mungkin membuatnya bertahan di Liverpool,” lanjutnya.
Diketahui bahwa momen keemasan yang dialami Steven Gerrard terjadi saat dirinya menjuarai Champions League 2004-2005 dan mengemban tugas sebagai kapten tim.
Permainan apik yang ditunjukkan kala itu, yang kemudian membuat pelatih Chelsea, Jose Mourinho, pada tahun 2005 silam.
Andai saja Steven Gerrard bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2005 kala itu, mungkin saja ia akan berhasil memperoleh capaian yang diidam-idamkan sebelumnya, Piala Premier League.
Namun, tetap saja ide gila yang ditawarkan Mourinho kepadanya tidak mampu untuk membuatnya berpindah hati, terlebih dengan bergabung bersama rivalnya, Chelsea.
Mourinho sendiri rupanya juga sudah tiga kali membujuk Steven Gerrard dalam masa kepelatihannya di klub yang berbeda.
Tak berhenti sampai di situ saja, setelah gagal memboyong Gerrard selama bersama Chelsea, Jose Mourinho kembali berusaha mengajak legenda The Reds tersebut kala menangani Inter Milan pada tahun 2009.
Bahkan saat dirinya melatih El Real pada tahun 2010, Jose Mourinho tak menyerah untuk mencoba mendatangkan Gerrard ke Santiago Bernabeu.
2. Memulai Transisi Kepelatihan saat Jadi Pemain Liverpool
Saat berusia 34 tahun, Legenda Liverpool itu telah memutuskan untuk pensiun dari tugasnya bersama timnas Inggris untuk fokus dengan karir klubnya.
Keputusan itu tidak direspon baik oleh Brendan Rodger, sehingga membuatnya harus pergi lantaran tidak diberi jam bermain oleh sang pelatih.
Rio Ferdinand percaya bahwa seharusnya Liverpool tetap mengamankan Steven Gerrard dan membantunya untuk memulai transisi kepelatihan saat ia masih mengemban menjadi pemain The Reds.
“Mengingat (Gerrard) bisa dibilang pemain terbaik klub yang pernah ada, telah menjadi bagian dari momen ikonik di klub sepak bola,” ungkap Ferdinand
“Dan akan memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada pemain muda yang tinggal di sana dari budaya, mentalitas dan seseorang yang dapat mereka lihat, dan identifikasi sebagai pemuda lokal, tetapi mereka membiarkannya pergi ke LA Galaxy,” jelasnya.
Melansir dari ungkapan Rio Ferdinand dalam podcastnya, Five, dirinya turut menyampaikan bahwa Gerrard mempunyai kemampuan untuk tetap di Liverpool sebagai pemain-pelatih.
Penulis: Antonius W. Indra