Apa Kabar Singgih Pitono? Pemain Generasi Awal Arema, Si Pemilik Tendangan Gledek
INDOSPORT.COM - Sejak Arema Malang berdiri pada tahun 1987 lalu, Singgih Pitono sudah memperkuat klub berjuluk Singo Edan itu. Kini, apa kabar si pemilik tendangan gledek?
Singgih Pitono adalah legenda hidup Arema FC. Ia sudah memperkuat tim sejak pertama kali berdiri di tahun 1987, dan ia masih setia membela Singo Edan sampai tahun 1996.
Pada masanya, Singgih Pitono dikenal sebagai pemilik 'tendangan gledek'. Kaki kanannya keras dan akurat, dan tak jarang ia mencetak gol dari tendangan bebas.
Salah satu prestasi terbaiknya ialah ketika membawa Arema juara Galatama 1992-93, dan menjadi top skorer Galatama dua kali berturut-turut dari tahun 1991-92 dan 92-93.
Dengan prestasinya tersebut, seharusnya Singgih Pitono bisa berada dalam jajaran elite pelatih klub Liga 1 atau bahkan Timnas.
Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Tiento ID, Singgih Pitono mengaku sudah mengantongi lisensi pelatih, dan tak bisa jauh dari Arema FC, klub kebanggaannya.
"Flashback ke belakang, sebelum saya jadi asisten pelatih, saya pemain Arema mulai awal berdiri, tahun 1987 sampai 1996."
"Di situ pun saya pernah merasakan semua. Pernah juara, pernah dipanggil Timnas di tahun 1991 sampai 1993, pernah top skor dua kali, 1992 dan 1993," ucap Singgih.
Namun kini, mengingat klub Liga 1 harus memiliki pelatih berlisensi AFC Pro, Singgih Pitono belum bisa menjadi pelatih kepala.
Alhasil, setelah sempat menukangi akademi Arema FC, Singgih Pitono direkrut untuk menjadi asisten pelatih Arema FC di Liga 1.
1. Singgih Pitono Masuk Jajaran Pelatih Arema FC
Singgih Pitono, legenda hidup Arema FC, saat ini tercatat sebagai salah satu staf pelatih di skuat berjuluk Singo Edan itu.
Namun, mengingat klub di level Liga 1 harus memiliki pelatih berlisensi AFC Pro, Singgih Pitono belum bisa menjadi pelatih kepala.
Maka, setelah sempat menukangi skuat muda Arema FC, Singgih Pitono direkrut untuk menjadi asisten pelatih Arema FC.
"Sebelum saya diperbantukan jadi asisten, saya pernah membawa tim Arema U-21 lolos ke 8 besar, dan sampai sekarang saya masuk di senior (sebagai asisten pelatih)."
"Saya banyak memberikan motivasi yang personal, untuk anak-anak muda. Untuk masalah teknis, sudah ada head coach."
Siapa pun pelatih kepala Arema FC, Singgih Pitono mengaku siap membantunya untuk membawa Singo Edan meraih trofi juara.
"Tapi saya akan tetap sesuai kemampuan saya sebagai asisten pelatih, saya akan bantu beliau 200 persen," ucap Singgih.
Pada Liga 1 2021-22 lalu, Arema FC awalnya sempat menguasai puncak klasemen, dan optimis mengusung target juara Liga 1.
Namun menurut Singgih Pitono, skuat Arema belum konsisten, sehingga akhirnya disalip oleh tim lain, dan gagal meraih juara, hanya mentok di empat besar klasemen.
"Arema saat ini masih banyak kekurangan, belum sampai puncak. Tapi progres Arema luar biasa, tinggal konsisten aja, walaupun konsisten itu yang berat," pungkasnya.
2. Catatan Prestasi Singgih Pitono
Singgih Pitono, striker legendaris Arema Indonesia (Arema FC), memang bukan asli Arek Malang, namun kariernya dihabiskan dan dedikasikan untuk tim Singo Edan.
Lima musim Galatama, 1988-89, 1990, 1991-92, 1992-93, dan 1993-94, serta Liga Indonesia 1994-95 dan 1995-96 ia jalani dengan gigih bersama skuat Arema.
Sisa kariernya, ia habiskan untuk membela Petrokimia Putra Gresik, Putra Samarinda, Persema Malang, dan tim lokal dari tanah kelahirannya, Perseta Tulungagung.
Saat membela Timnas Indonesia, ia tampil di kualifikasi Pra Piala Dunia Zona Asia Grup C di Singapura dan Qatar 1993, dan kualifikasi Asian Cup Grup 5 di Singapura pada 1992.
Singgih Pitono juga tampil dalam King's Cup di Bangkok, Thailand pada tahun 1992, serta meraih peringkat ketiga dalam ajang Piala Kemerdekaan tahun 1992 di Jakarta.