Inilah Deretan Klub dengan Pemasukan Tertinggi di Eropa, Manchester City Full Senyum!
INDOSPORT.COM - Pendapat merupakan salah satu faktor penting untuk keberlangsungan klub sepak bola. Pemasukan akan digunakan untuk gaji, perbaikan fasilitas maupun transfer pemain.
Semakin besar pendapatan semakin besar pula kemungkinan untuk berprestasi. Meskipun beberapa faktor lain juga diperlukan dalam manajemen klub.
Baru-baru ini Deloitte merilis daftar klub Eropa dengan pemasukan tertinggi. Manchester City pun menjadi klub dengan pemasukan tertinggi selama musim 2020/21.
The Citizens mendapatkan pemasukan Rp9,3 triliun meskipun dalam situasi pandemi. Barcelona menjadi klub nomor dua dengan pemasukan Rp9,2 triliun.
Sementara tempat ketiga ditempati oleh raksasa Jerman Bayern Munchen. The Bavarians mendapatkan pundi-pundi pemasukan sebesar Rp8,8 triliun.
Barcelona ternyata cukup apes musim kemarin. Pasalnya Blaugrana harus menempati posisi keempat atau terendah sejak musim 2013/14.
Klub bermarkas di Camp Nou tersebut mendapatkan pemasukan sebesar Rp8,4 triliun. Nasib serupa juga harus diterima oleh Manchester United.
Ya, Setan Merah harus longsor ke posisi kelima dan itu merupakan yang terendah mereka. The Red Devils hanya mendapatkan pemasukan Rp8 triliun tahun kemarin.
Paris Saint Germain berada di peringkat keenam dengan pendapatan Rp8 triliun juga namun selisih beberapa miliar rupiah dari Manchester United.
Liverpool menempati posisi ketujuh dengan Rp7,9 triliun. Sementara Chelsea yang menjadi kampiun Liga Champions hanya duduk di peringkat kedelapan dengan hanya menerima Rp7,1 triliun.
1. Pandemi Covid-19 Membuat Pendapatan Klub Eropa Menurun Drastis
Efek dari pandemi Covid-19 dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat di dunia. Mulai dari ekonomi hingga hiburan terdampak karena hal tersebut.
Termasuk di dunia sepak bola membuat pendapatan klub di Eropa menurun drastis. Deloitte juga menyebutkan bahwa penurunan pendapatan karena pandemi tersebut sangat signifikan dari sebelumnya.
Seperti yang diketahui lock down pandemi membuat penonton tak bisa hadir ke stadion. Akibatnya pendapatan dari tiket penonton hampir tak ada.
Pandemi juga membuat pembelian merchandise menurun dari biasanya. Jelas membuat jumlah pendapatan klub menurun drastis.
Manchester United dan Barcelona menjadi dua klub Eropa yang paling menderita selama musim 2020/2021 kemarin. Tak adanya penonton benar-benar membuat manajemen sedikit khawatir.
Tak mengherankan pasalnya dua tim tersebut memiliki jumlah penggemar yang banyak tak hanya di Eropa bahkan di dunia, dengan kata lain penonton dari dua kesebelasan tersebut pasti banyak.
Klub-klub Eropa pun lebih banyak mendapatkan pendapatan dari hak siar Liga yang mereka ikuti. Liga Inggris menjadi kompetisi yang paling deras menghasilkan pundi-pundi bagi klub pesertanya.
Klub Liga Inggris juga menguasai 20 besar dengan pendapatan tertinggi saat pandemi. Tottenham, Arsenal, Leicester City, Wolves dan Everton masuk ke dalamnya.
Pendapatan tim Liga Italia lebih kecil daripada Liga lainnya, Juventus berada di peringkat kesembilan demgan pendapatan 433.5 juta euro.
Sedangkan Inter Milan mendapatkan pemasukan 330 juta euro sementara tetangganya AC Milan mendapatkan pemasukan sebesar 216 juta euro.
2. Musim Kebangkitan Telah Dimulai
Kini sepak bola Eropa siap bangkit kembali. Penonton yang mulanya tak diperbolehkan datang kini sudah berbondong kembali ke stadion kebanggan mereka.
Pembelian merchandise dari kalangan suporter juga sudah naik diiringi dengan antusiasme suporter yang bergairah setelah ditahan dua tahun.
Hal tersebut terjadi setelah pandemi Covid-19 berangsur menghilang. Tingkat vaksinasi juga sudah tinggi di beberapa negara Eropa.
Dengan kabar baik tersebut klub mulai mendapatkan pemasukan yang lebih banyak daripada dua tahun kebelakang. Kini industri si kulit bundar siap mengudara kembali di Eropa.