Ada yang Kena Skors, 4 ‘Penyakit’ Jose Mourinho Selama Tukangi AS Roma
INDOSPORT.COM – Belum genap semusim menukangi AS Roma, Jose Mourinho, sudah memiliki sederet ‘penyakit’ alias aksi kontroversial di Liga Italia. Salah satunya berujung hukuman skorsing.
Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih sepak bola terhebat di Eropa. Bahkan, saking hebatnya, dia pernah mengklaim dirinya sendiri dengan julukan ‘The Special One’.
Julukan ini dia sematkan ketika dia tiba di Chelsea untuk periode pertamanya di Stamford Bridge pada 2004 silam.
Sebelum berpindah menangani Chelsea, Mourinho baru saja memimpin tim underdog FC Porto untuk meraih gelar Liga Champions pada musim 2003/04.
Ia mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers perdananya bahwa dia menganggap dirinya sebagai "The Special One" - yang lantas melekat padanya sejak itu sampai sekarang.
Setelah hampir tiga musim bekerja di Stamford Bridge, pelatih berkebangsaan Portugal itu berpindah ke sejumlah klub papan atas, yakni Inter Milan (2008-2010), Real Madrid (2010-2013), lalu kembali ke Chesea (2013-2015).
Kembali meninggalkan Chelsea, Mourinho menerima pinangan Manchester United. Hanya bertahan tiga musim, Mourinho kemudian beralih ke Tottenham Hotspur.
Akan ttetapi, selama dua tahun kurang menukangi The Spurs, performa tim inkonsisten dan klub London Utara banyak menelan kekalahan. Alhasil pada April 2021 Mourinho dipecat dan ini jadi kali pertama ia pergi tanpa memenangi trofi sejak 2002.
Dua bulan menganggur, Mourinho menerima tantangan baru untuk kembali menginjakkan kakinya ke kompetisi Liga Italia bersama AS Roma pada musim panas 2021.
AS Roma bukan tim dengan 'hobi' memenangi trofi setiap tahunnya dan Mourinho ingin mengubah kultur tersebut. Pada musim debutnya (2021-2022) Roma bersaing di empat besar Serie A dan juga di ajang Conference League.
Jose Mourinho mulai membuktikan sentuhan tangannya. Squawka menyebut AS Roma kini sebagai tim Liga Italia yang sedang dalam performa terbaik saat ini.
Sejauh ini, I Giallorossi sudah melewati 12 pertandingan tak terkalahkan yang berlangsung sejak awal Januari 2022. Klub ibu kota Italia itu bahkan belum mengendorkan gas karena hanya terpaut lima poin di zona Liga Champions.
Meski demikian, masa baktinya yang belum genap semusim di Stadio Olimpico justru banyak diwarnai dengan insiden-insiden kontroversial yang melibatkan dirinya. Apa sajakah aksi-aksi kontroversial yang pernah dilakukan Mourinho di Roma?
1. 1. Kartu Merah Hingga âNgemperâ di Pinggir Jalan
Jose Mourinho menerima kartu merah pertama pada musim debutnya di AS Roma pada Oktober 2021. Saat itu, Roma menjamu Napoli pada laga pekan ke-10 Serie A, 24 Oktober.
Laga di Stadion Olimpico itu berjalan seru. Tapi, kedua tim gagal mencetak gol hingga pertandingan usai alias berakhir imbang 0-0. Menairknya, dua kartu merah dikeluarkan wasit untuk pelatih kedua kesebelasan.
Jose Mourinho lebih dulu diusir oleh wasit. Mourinho mendapat kartu kuning kedua dari wasit karena melakukan protes keras. Kartu kuning pertama didapat pada menit ke-19.
Seperti Mourinho, Luciano Spaletti juga mendapat kartu merah. Bedanya, pelatih Napoli ini mendapat kartu merah langsung usai memberi tepuk tangan pada keputusan yang diambil wasit
Mourinho akibat akumulasi kartu kuning tersebut dihukum dilarang masuk ke ruang ganti di pekan berikutnya Liga Italia, yakni ketika AS Roma melawan Calgiari.
Hal yang menarik di laga itu bukan hanya momen pertandingannya, melainkan keberadaan Mourinho yang berada di luar stadion selama laga berlangsung.
Pria berusia 41 tahun itu justru tampak tenang dan santai mengamati pertandingan dari luar stadion. Dia bahkan menikmati makanan dan sekaleng soda di emperan.
2. Tuduh Wasit Mata-mata Juventus
Pada 20 Februari lalu, Mourinho berurusan dengan wasit usai menyinggung soal Calciopoli, yakni skandal pengaturan skor yang pernah menggegerkan Serie A.
Kala itu, Mourinho menghina wasit yang memimpun pertandingan Liga Italia antara AS Roma vs Hellas Verona pada 20 Februari 2022 lalu.
Pada laga yang berakhir imbang 2-2 itu, Mourinho terlihat menirukan gestur telepon ke arah wasit Luca Pairetto, yang merupakan anak dari eks wasit Pierluigi Pairetto yang tersandung kasus Calciopoli 2006.
Lewat gesture tersebut, Mourinho diduga telah menuduh wasit Luca Pairetto sebagai mata-mata Juventus karena kedapatan menghubungi salah satu petinggi klub Turin. Namun, sang wasit membantah hal itu.
Selain itu, laporan Komisi Disiplin mencatat bahwa Mourinho juga mendekati wasit setelah peluit akhir di terowongan untuk melanjutkan sindiran serius tersebut.
Alhasil, Mourinho diputuskan bersalah oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Dia pun dihukum larangan mendampingi timnya dalam dua pertandingan serta denda 20 ribu euro (sekitar Rp326 juta).
2. 3. Marah-marah ke Jurnalis
Belum lama ini, Jose Mourinho sempat menjadi sorotan usai memarahi sekaligus melempar kata-kata menohok kepada jurnalis yang mewawancarainya.
Saat itu, pelatih AS Roma itu merasa ada jurnalis yang hanya berani mengritiknya di radio, tetapi bungkam alias tak berani mengatakan kepadanya langsung saat bertemu.
Itu terjadi saat konferensi pers sebelum laga Roma vs Sampdoria, Sabtu (02/04/22) waktu setempat.
“Saya mengharapkan pertanyaan yang jauh lebih kejam dari Anda. Saya mendengar Anda di radio kemarin, Anda jauh lebih agresif, jauh lebih kritis, jauh lebih kejam. Saya tidak mengharapkan pertanyaan yang begitu mudah,” kata Mourinho, dikutip dari Goal International.
“Kesimpulan yang saya capai adalah bahwa Anda sangat agresif dan sangat kejam di radio, lalu Anda datang ke sini dan menembak diri Anda di depan saya,” lanjutnya.
4. Rumput Sintetis Jadi Korban ‘Mulut Pedas’ Mourinho
Korban mulut pedas Jose Mourinho kali ini adalah rumput sintetis yang ada di lapangan Aspmyra Stadion, markas Bodo/Glimt.
Hal ini dilakukan Mourinho menyusul kekalahan AS Roma di kandang Bodo/Glimt di leg pertama perempatfinal UEFA Conference League pada 8 April 2022. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Lorenzo Pellegrini, Giallorossi akhirnya kalah 1-2.
Itu berarti Roma selalu kalah dalam lawatan ke kandang Bodo/Glimt. Mereka sempat kalah 1-6 di markas Bodo/Glimt di fase grup UEFA Conference League.
Pada laga tersebut, Roma kehilangan Gianluca Mancini pada babak kedua karena cedera lutut. Mourinho menyebut cedera beknya itu tak lepas dari kualitas rumput sintetis di kandang Bodo/Glimt.
"Satu hal yang sungguh membuat saya khawatir adalah cederanya Gianluca Manini, yang langsung terlihat sedikit mengkhawatirkan. Jenis cedera yang Anda alami ketika bermain di lapangan plastik," ujar pelatih AS Roma, Jose Mourinho, seperti dilansir situs resmi klub.