Takdir Sedih Michael Johnson, Depresi dan Pensiun Dini di Manchester City Era Mancini
INDOSPORT.COM - Mengenal lebih dekat atau mengingat kembali sosok Michael Johnson, salah satu mantan pemain Roberto Mancini di Manchester City.
Jika mengetik nama Michael Johnson di mesin pencari Google, mungkin ada banyak hasil yang muncul ke permukaan.
Butuh kepekaan dan ketelitian untuk menemukan Michael Johnson pesepak bola yang dulu pernah bermain untuk Manchester City.
Pasalnya, sepak terjang sosok yang satu ini memang tidak gemilang ketika berkecimpung di dunia si kulit bundar, bahkan bisa dibilang cukup memprihatinkan.
Ia merupakan satu dari sekian pesepak bola yang memilih pensiun dini di usia yang masih muda, 24 tahun. Begini kisahnya.
Sebelum berjumpa dengan ‘petaka’ yang menghancurkan kariernya, Michael Johnson sejatinya punya catatan yang cukup mentereng ketika menimba ilmu di akademi sepak bola.
Bagaimana tidak? Ia beberapa kali tercatat sebagai murid di akademi-akademi klub Eropa seperti Liverpool, Feyeenord, Everton, Leeds United, dan Manchester City.
Namun Manchester City-lah yang jadi panggung pertamanya di level senior ketika berhasil mentas pada 2006.
Di klub ini pula ia sempat meraih kesuksesan di skuat muda yang berlaga di final FA Youth Cup 2006 melawan Liverpool.
Selain itu, ia adalah pemain yang dipilih oleh Sven-Goran Eriksson saat masih remaja, diprediksi bakal jadi bintang besar suatu hari nanti.
1. Karier Michael Johnson yang Meredup
Akan tetapi, harapan tersebut harus pupus di tengah jalan lantaran karier Michael Johnson malah jadi meredup.
Padahal sebelumnya, ia juga sempat digadang-gadang sebagai calon kapten masa depan Manchester City pada 2008.
Mantan ‘murid’ Sven-Goran Eriksson tersebut justru dihantam badai cedera yang mengurangi jumlah menit bermainnya bersama The Citizens.
Situasinya pun diperparah dengan kedatangan Mark Hughes dan pengambilalihan klub ke tangan Sheikh Mansour. Ia nampak sulit bersaing dengan rekan-rekannya untuk satu tempat di tim utama.
Sampai akhirnya Roberto Mancini datang dan pada saat bersamaan cedera Michael Johnson justru makin memburuk. Dari lima musim terakhirnya bersama The Citizens, ia tercatat hanya tampil empat kali.
Selama periode tersebut, ia pun sempat dipinjamkan ke Leicester City namun tetap gagal bersinar. Pada 2012 saat usianya 24 tahun, Michael Johnson memutuskan pensiun.
Bukan hanya cedera, sosok kelahiran 24 Februari 1988 tersebut kabarnya juga mengalami depresi sehingga terpaksa menepi dari lapangan lebih cepat.
Beberapa tahun setelah masa-masa suram tersebut, Michael Johnson pun sempat membuka diri di acara podcast milik mantan rekannya, Nedum Onuoha.
Pada kesempatan itu, ia pun menceritakan segala pengalaman pahitnya sebagai pemain, termasuk hari-hari suramnya di Manchester City.
“Hernia saya diobati dan tidak terlalu parah, saya hanya absen selama satu bulan. Anda bisa kembali dengan cepat,” ucapnya seperti diwartakan Manchester Evening News.
2. Makin Merana di Manchester City di Era Roberto Mancini
Akan tetapi, kondisi Michael Johnson ternyata tidak baik-baik saja setelah mengalami hernia. Cedera di bagian lutut pun mulai jadi momok menakutkan baginya.
Pasalnya, pada saat bersamaan, ia mengaku sangat ingin membuktikan diri di hadapan publik sebagai salah satu pesepak bola hebat dan itu malah membuatnya tertekan.
“Itulah saat saya menderita secara personal. Anda mendapat apresiasi dan semangat saat bermain, dan ketika tidak Anda juga tidak mendapatkannya, karena seperti itulah dunia sepak bola,” ucapnya lagi.
Kegelisahan dan kegalauan pun mulai menggelayuti Michael Johnson yang merasa dilema, apakah harus ngoyo bermain demi mendapat pengakuan dari publik. Namun akhirnya ia pun sadar.
“Saya mulai merasakan efeknya, jika tidak bermain apakah saya bisa jadi saya yang sebenarnya, Mike sang pemain bola?
“Saya tidak ingin seperti itu. Saya ingin merasakan kepercayaan diri yang memang berasal dari diri sendiri. Saya sebagai seorang pribadi,” jelasnya.
Tekanan memang penyebab krusial di balik meredupnya karier Michael Johnson. Apalagi, ia menyebut cedera telah membuatnya takut melakukan banyak hal, dari berlari sampai melompat.
Di sisi lain, kedatangan Roberto Mancini dengan asupan gelandang super berbakat menjadikan posisi Michael Johnson makin merana di Manchester City.
Secara mental, mantan pemain muda Timnas Inggris itu bahkan takut pergi ke supermarket, terlebih ketika orang-orang menatap ke arahnya.
Setelah pensiun dari sepak bola, Michael Johnson diketahui membuka sebuah bisnis real estate di Urmston, Manchester.