Gara-gara Bintang Madrid, Karier Gemilang Kulusevski di Tottenham Bisa Tamat
INDOSPORT.COM - Sayap kanan pinjaman dari Juventus, Dejan Kulusevski, sepertinya akan segera mengakhiri masa pinjamannya di Tottenham Hotspur lebih cepat karena alasan ini.
Keadaan ini nampaknya akan segera terjadi, walaupun di bawah arahan Antonio Conte, dia konsisten memberikan penampilan maksimal ketika mendapat kesempatan. Dia bahkan datang dari Juve dengan keadaan buruk.
Sebelum akhirnya menemukan serpihan-serpihan kecil di klub asal London Utara. Hal itu terbukti dari agresivitas Kulusevski yang terlihat membaik selama bermain dengan Tottenham.
Musim ini di Liga Inggris, pemain berusia 21 tahun ini telah bermain sebanyak 12 kali, ia berhasil mencetak 3 gol dan memberikan 6 assist di semua kompetisi bersama The Lilywhites.
Kulusevski musim ini sempat dipercaya turun dalam sebelas pertama. Namun hal itu tak bertahan lama, dia kembali gagal bersaing untuk masuk dalam XI Tottenham setiap pekanya.
Lini depan The Lilywhites sulit ditembus, faktor Harry Kane, Son Heung-Min kemudian Lucas Moura di sektor penyerangan Antonio Conte telah menjadi milik tiga pemain ini, mereka tak tersentuh.
Masalah yang ada di skuad Conte ternyata tak melulu soal kedalaman pemain yang ada di tim utama dan bangku cadangan. Lebih dari itu, ada faktor lain, seperti mentalitas pemain yang menjadi komponen penting lain.
Kurangnya persaingan jadi isu lain yang dirasakan Conte. Mereka tak akan bisa meniru Manchester City dan Liverpool. Keduanya mempunyai 'persiangan ketat' di belakang layar yang membuat mereka tak terkalahkan.
Persaingan sehat yang ada di kedua tim tadi tentu akan berdampak positif bagi pemain, tentu hal itu akan berjalan baik karena mereka memiliki kedalaman skuad yang baik.
Terkait situasi ini, Antonio Conte butuh perubahan di Tottenham. DIa harus menciptakan kompetisi di antara semua pemain. Dia telah berhasil merubah, dikit demi sedikit beberapa pemain flop kini telah berangangsur membaik.
1. Kulusevski Jadi Pilihan Kedua
Kedatangan Antonio Conte di London Utara telah membuat perubahan cukup drastis di level klub. Dia berhasil mendapatkan kembali sentuhan beberapa pemain medioker yang ada di tim.
Dengan hal itu, Tottenham musim ini tampil cukup baik, mereka berjalan ke arah yang positif meski tetap tanpa gelar di akhir musim. Namun, dibandingkan dengan 12 bulan lalu, saat ini tentu lebih baik.
Dua pemain pinjaman dari Juventus, Dejan Kulusevski dan Rodrigo Bentancur, yang dianggap tak berkembang di bawah asuhan Max Allegri justru memberikan suguhan lain di Tottenham Hotspur Stadium.
Selain itu, ada nama-nama lain seperti Lucas Moura, Hojbjerg, Steven Bergwijn hingga Davinson Sanchez telah lahir kembali. Keempatnya sempat ada di bawah titik terendah di bawah arahan Josen Mourinho.
Akan tetapi tetap saja Tottenham tak akan bisa bersaing dengan skuadnya saat ini. Oleh karena itu, Conte secara terang-terangan menginginkan membawa penyerang kelas atas yang bisa membuat suasana tim lebih kompetitif.
Bahkan bisa membuat bomber sekaligus kapten Tottenham Kane merasa tak nyaman. Belakangan ini ada satu nama kian santer mendekat yakni Marco Asensio, sayap kanan Real Madrid berusia 26 tahun.
Kedatangan pemain internasional Spanyol itu diyakini akan membuat karier Dejan Kulusevski berakhir lebih cepat. Pemain ini bahkan mendapat pujiang setinggi langit dari Carlo Ancelotti.
Belum lama ini, Asensio telah memutus kerjasama dengan agen lamanya. Saat ini dia di bawah kendali super agen, Jorge Mendes, seorang pria yang memiliki hubungan baik dengan Spurs.
Menurut laporan Calciomercato, Mendes berencana membawa Asensio ke Tottenham Hotspurs. Pemain yang berposisi sama dengan Kulusevski ini telah mencetak 11 gol di Madrid, ia pemain berbahaya di sektor flank.
Tentu kedatangan Asensio tak serta merta membuat Kulusevski terbuang. Akan tetapi, jika hal ini jadi kenyataan maka dia akan berada di posisi tak nyaman. Seperti yang dirasakan Lucas, Hojbjerg dan Dier, dan ini bukan hal yang buruk.
2. Gerbong Pemain yang Bisa Sulap Tottenham Jadi Tim Beraroma Italia
Italia, mungkin kata yang pertama terlintas di benak para penggemar sepak bola ketika mendengar nama juru taktik Tottenham Hotspur, Antonio Conte.
Lahir di Lecce 53 tahun lalu, mantan gelandang yang satu ini bisa dibilang tidak pernah berkarier sepak bola di luar negeri.
Ketika masih aktif sebagai pemain, ia praktis hanya membela Lecce dan Juventus sebelum terjun ke dunia kepelatihan.
Meski hanya membela dua klub, Antonio Conte berhasil meraup banyak trofi sebagai pemain, namun keseluruhannya ia dapatkan di Juventus.
Setelah terjun sebagai pelatih, ia pun lebih memilih tinggal di Italia, menangani sejumlah klub mulai dari yang sudah bangkrut sampai yang besar seperti Inter Milan dan Atalanta.
Baca selengkapnya: Rombongan Pemain yang Bisa Sulap Tottenham Antonio Conte Jadi Tim Aroma Liga Italia