Punya Kualitas Nomor Satu, Gemuruh Suporter di Stadion JIS Bikin Merinding
INDOSPORT.COM - Jakarta International Stadium secara resmi melaksanakan pertandingan sepak bola. International Youth Championship menjadi event pertama yang bertanding di Jakarta International Stadium
Empat tim, Indonesia All Star U-20, Bali Unites U-18, Barcelona U-18 dan Atletico Madrid U-18 menjadi empat tim pertama yang merasakan rumput Jakarta International Stadium.
Kemewahan Jakarta International Stadium memang tampak terasa. Baik dari segi fasilitas penunjang serta kualitas lapangan memang tampak kualitas nomor satu.
Tak hanya itu suara gemuruh penonton yang selalu digaungkan katanya akan sangat terdengar memang begitu adanya.
Dalam pertandingan perdana Atletico Madrid U-18 melawan Bali United U-18 turut dihadiri 2500 penonton undangan dan INDOSPORT salah satunya.
Memang dalam laga tersebut suara gemuruh penonton sangat terdengar jelas.
Para penonton sangat antusias menyaksikan jalannya pertandingan. Bahkan tak sedikit penonton teriak ketika melihat peluang gagal membuahkan gol.
Sorakan penonton terdengar gemuruh saat masing-masing tim menciptakan peluang, terutama Bali United U-18.
Laga ini sendiri dimenangkan oleh Atletico Madrid dengan skor telak 5-0.
Tak hanya laga Atletico Madrid melawan Bali United, sebab nanti malam akan mempertandingkan Indonesia All Star melawan Barcelona U-20.
1. Pesta Gol Laga Pembuka
Sementara itu pada laga perdana International Youth Championship (IYC) 2021, skuat Bali United U-18 harus mengakui keunggulan tim asal Spanyol, Atletico Madrid U-18.
Dalam laga yang berlangsung di Jakarta International Stadium, Rabu (13/04/22) sore WIB tersebut, Serdadu Tridatu muda takluk dengan skor telak 0-5.
Menghadapi Atletico Madrid U-18, perbedaan kelas memang tampak sejak menit awal. Di babak pertama Gawang Bali United sudah kemasukan dua gol.
Di menit-menit awal pertandingan, Bali United mencoba mengambil alih permainan. Meski demikian, permainan agresif yang diperagakan Atletico Madrid menjadi kesulitan tersendiri bagi Serdadu Tridatu.
Terbukti, saat laga belum genap memasuki 10 menit awal babak pertama, Los Rojiblancos sudah merobek jala gawang tuan rumah.
Adalah Pablo Poncos yang mencatatkan namanya di papan skor sekaligus membuka keunggulan bagi kubu tamu.
Kecolongan satu gol, Bali United kehilangan arah. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Atletico Madrid untuk mengontrol pertandingan.
Hasilnya, dua menit berselang Jacobbo De Oro menambah skor bagi Atletico Madrid.
Bermula dari skema serangan sayap, bola diteruskan pada Oro sebelum akhirnya ia menceploskan bola ke sisi kanan gawang Bali United. Gol skor berubah jadi 2-0.
Tertinggal 2 gol dalam tempo kilat, Bali United mencoba bangkit dan ambil resiko untuk menekan pertahanan Atlletico Madrid.
Akan tetapi, rapatnya pertahanan Los Rojiblancos membuat usaha Serdadu Tridatu urung menghasilkan ancaman serius bagi tim tamu.
2. Permainan Bali United Kurang Berkembang
Berlanjut ke babak kedua, Bali United masih tak bisa banyak bicara. Gawang I Made Putra Kaicen malah harus kemasukan untuk ketiga kalinya Jacobo di menit ke-54.
Bermula dari skema openplay, Jocobo melepaskan sepakan keras yang tak mampu diselamatkan I Made Putra Kaice. Gol skor berubah jadi 3-0.
Bali United kembali memungut bola untuk keempat kalinya kala Iker Luque Sierra mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-72.
Tak berselang lama, giliran Ninti Nater Carungal yang mencetak gol kelima bagi Atletico Madrid. Gol tersebut menjadi penutup laga tersebut.
Alhasil, Bali United harus menerima pil pahit berupa digulung Los Rojiblancos dengan kekalahan telak 5 gol tanpa balas.
Menanggapi kekalahan ini, pelatih Bali United U-18, I Made Pasek Wijaya menilai anak asuhnya sudah bermain baik.
Baca selengkapnya: Bali United Kurang Berkembang