Sebab Abramovich Menjadi Kaya dan Beli Chelsea, Pencucian Uang Hasil Korupsi?
INDOSPORT.COM – Selepas masalah pembekuan aset, termasuk di antaranya Chelsea oleh pemerintah Inggris, tabir mengenai Roman Abramovich mulai terbuka.
Selepas kemunculan sanksi untuk taipan Rusia, Roman Abramovich, ada sumber-sumber informasi lain yang kemudian terbuka usai diadakan sebuah investigasi.
Abramovich kini menjadi sosok yang disinyalir akan mendapatkan sanksi individual dari pemerintah Inggris dan sudah masuk dalam daftar pada Kamis (10/03/22) silam.
Sanksi individual ini salah satunya adalah menyetop aliran dana dari pria 55 tahun ini untuk Chelsea, yang sudah dimiliki sejak 2003 silam.
Abramovich sendiri diberi sanksi menyusul kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang menginvasi Ukraina pada Februari silam.
Kabarnya, sanksi tersebut dilakukan kepada mereka yang terkait dengan agresi Rusia dan diberikan visa emas oleh pemerintah.
Roman Abramovich bersama banyak taipan Rusia yang memiliki aset di Inggris harus gigit jari usai pembekuan yang dilakukan oleh pemerintah Inggris.
Bahkan, beberapa rumah dan villa milik Abramovich terpaksa tak lagi bisa dipakai atau dijual dan nilainya mencapai ratusan juta pounds.
Muncul anggapan bahwa banyaknya aset Abramovich di Inggris merupakan hasil pencucian uang dari Presiden Vladimir Putin.
Dilansir dari BBC, ada beberapa sumber yang menyebut bahwa kekayaan Roman Abramovich muncul empat tahun lalu dari sebuah program yang bernama Panorama Program yang di dalamnya ada hubungan dengan beberapa kasus di Rusia.
1. Abramovich Diduga Terlibat Kasus Korupsi, Penculikan, dan Pencurian
Kasus yang dimaksud adalah dugaan korupsi, pencurian, dan penculikan.
Investigator yang melakukan penyelidikan terhadap Abramovich menemukan dokumen setebal lima halaman yang menceritakan mengenai pencurian sebuah mesid diesel yang dijual pada tahun 1992.
Namun demikian, kuasa hukum Abramovich menolak tuduhan ini dan menyebut ada kesalah pahaman.
Hal ini kemudian membuat kepala kepolisian Moskow memberikan garansi pembersihan kasus ini tanpa penahanan.
Kemudian, pada pertengahan 1990-an, Abramovich sempat masuk dalam industri energi di Rusia dan mendapat dukungan dari pemerintah melalui lelang yang kabarnya sudah dicurangi.
Abramovich kemudian memiliki fasilitas yang berhubungan dengan perminyakan dan membelinya dengan harga miring. Hal ini menunjukkan pengaruhnya dalam dunia politik.
Salah satu taipan Rusia, Boris Borezovsky kemudian meminta Abramovich untuk menggelontorkan dan untuk mendapatkan dukungan dari Istana Kremlin.
Salah satu target dari Boresovsky dengan usaha ini adalah Alexander Korzhakov, salah satu bawahan dari Presiden Rusia, Boris Yeltsin.
Dengan uang dan dukungan yang dimiliki, Abramovich kemudian membeli satu perusahaan yang kemudian diketahui saat ini sebagai perusahaan minyak Rusia, Gazprom.
2. Abramovich Masuk Dalam Program Panorama
Selain itu, perusahaan yang dimiliki Abramovich, Sibneft kemudian muncul sebelum dijual kepemilikan sahamnya kepada pemerintah Rusia pada 2005.
Program Panorama sendiri sempat menyita perhatian dari pemerintah Spanyol, yang mengklaim Abramovich yang sempat menjadi Gubernur di bawah Vladimir Putin dalam delapan tahun, mengatur kepentingan ekonomi sang presiden.
Kendati demikian, dugaan ini kemudian dipatahkan oleh pengacara Abramovich, serta menolak anggapan bahwa sang taipan dilindungi dua Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Boris Yeltsin.
Baca Selengkapnya:Terkuak! Roman Abramovich Jalin Hubungan Terlarang dengan Aktris Cantik Ukraina