Liga Italia: 3 Pemain yang Jadi Biang Kegagalan AC Milan Tumbangkan Udinese
INDOSPORT.COM – Melihat tiga pemain AC Milan yang tampil buruk dan jadi biang kegagalan Rossoneri dalam meraih kemenangan atas Udinese di Liga Italia.
Bertanding di stadion San Siro, laga sengit terjadi antara tuan rumah AC Milan kontra tim tim papan tengah Udinese pada lanjutan pekan ke-27 Liga Italia, Sabtu (26/02/22) dini hari WIB.
Tampil di depan pendukung sendiri plus dengan status pemuncak klasemen sementara, AC Milan mampu tampil dominan dan mengurung pertahanan Udinese.
Pada menit ke-29’, serangan AC Milan akhirnya membuahkan hasil setelah Rafael Leao berhasil membuka skor usai memaksimalkan umpan manis Sandro Tonali.
Skor 1-0 untuk keunggulan AC Milan dan terus bertahan hingga jeda turun minum.
Selepas jeda, AC Milan masih menguasai jalannya laga. Akan tetapi, Udinese secara mengejutkan mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-66 dari gol Destiny Udogie.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor sama kuat 1-1 tetap bertahan dan jadi hasil pertandingan kedua kesebelasan pada malam tadi.
Bagi AC Milan, hasil imbang kontra Udinese semalam jelas jadi catatan buruk. Meski masih jadi pemuncak klasemen, namun raihan satu poin membuat AC Milan kian terancam lengser dari para pesaing.
Secara permainan kolektif, AC Milan sangat jauh dominan atas Udinese dengan catatkan 63% penguasaan bola. Namun buruknya performa sejumlah individu, membuat Rossoneri gagal pertahankan kemenangan.
Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas, tiga pemain AC Milan yang tampil buruk dan jadi biang kegagalan menang atas Udinese:
Davide Calabria
Nama pertama adalah Davide Calabria. Wingback berusia 25 tahun tersebut terlihat tampil kurang agresif terutama dalam membantu serangan.
Tidak seperti Theo Hernández di sebelah kanan yang kerap lakukan overlap, Davide Calabria lebih banyak diam di area permainan AC Milan.
Hal tersebut membuat kreativitas serangan anak asuh Stefano Pioli sedikit berkurang dan jadi terus mengandalkan sisi kiri untuk menyerang.
Secara statistik permainan, sisi defensive Davide Calabria memang sangat menonjol dengan catatan lima kali clearances serta dua intersep.
Namun kembali lagi, sisi attacking yang kurang membuat penampian Davide Calabria dinilai tak lengkap bahkan laman sempremilan memberikannya rating 5,5 alias yang terendah dari empat bek AC Milan.
1. Brahim Diaz
Berikutnya ada Brahim Diaz. Sang pengatur serangan AC Milan ini memang bermain di bawah performa terbaiknya dan layak jadi kambing hitam atas kegagalan Rossoneri amankan tiga poin.
Secara statistik, Brahim Díaz yang harusnya ikut banyak membantu serangan terlihat jarang memberikan ancaman buat pertahanan lawan.
Bahkan tak satupun tembakan yang mampu dilepaskan mantan penggawa Real Madrid tersebut. Berbeda dengan Sandro Tonali yang posisi aslinya adalah deep lying playmaker.
Tercatat, Sandro Tonali sukses catatkan satu tembakan mengarah ke gawang dan lakukan lima kali umpan kunci yang berpotensi gol.
Jika Tonali yang bermain lebih ke belakang saja mampu lakukan tugas attacking midfielder lebih baik, maka tidak heran jika Brahim Díaz mendapat rating permainan sangat rendah.
Laman Whoscored memberikannya nilai 6,7 alias yang paling kecil dari empat pemain tengah AC Milan di laga Udinese semalam.
2. Olivier Giroud
Terakhir adalah Olivier Giroud. Catatan nihil tembakan ke gawang sepanjang berada di lapangan sudah cukup untuk jadi bukti betapa buruknya penampilan Olivier Giroud.
Bertugas sebagai juru gedor dan goal getter, sudah seharusnya Olivier Giroud bisa berikan ancaman lewat sontekan atau pergerakan berbahaya lain ke gawang lawan.
Satu-satunya rapor positif Olivier Giroud mungkin dari sisi duel udara. Dimana pemain asal Prancis itu mampu catatkan empat kali menang duel udara.
Namun tetap saja, statistik tanpa tembakan sepanjang pertandingan adalah catatan yang sangat buruk bagi seorang striker.