Piala AFF: Optimis! 3 Skema Permainan Agar Timnas Indonesia Epic Comeback dan Juara
INDOSPORT.COM – Meski terbilang sulit, namun tiga skema permainan ini mungkin bisa membawa Timnas Indonesia epic comeback atas Thailand dan jadi juara Piala AFF 2020.
Pada Sabtu (01/12/21) malam WIB nanti, Timnas Indonesia melakoni pertandingan terakhir di gelaran Piala AFF 2020 dengan melawan Thailand pada laga kedua babak final.
Bertanding di National Stadium, Timnas Indonesia sejatinya punya peluang sangat kecil untuk bisa merengkuh gelar juara lantaran pada leg pertama sudah tertinggal empat gol.
Artinya pada leg kedua nanti, Timnas Indonesia minimal harus bisa menang dengan agregat lima gol tanpa kebobolan atas Thailand.
Jika melihat dari trek rekor pertemuan, Timnas Indonesia sudah sangat lama sekali tidak menang dari Thailand dengan margin lebih dari empat gol.
Terakhir kali Timnas Indonesia mampu menang telak hingga empat gol lebih tanpa kebobolan terjadi pada tahun 1975 silam.
Saat itu, Timnas Indonesia berhasil menang 5-0 saat menghadapi Thailand pada ajang Jakarta Tournament yang berlangsung di Jakarta.
Setelah era 90-an, Timnas Indonesia tak mampu lagi bisa mengalahkan Thailand dengan skor mencolok. Kemenangan paling besar skuat Garuda terjadi di tahun 1992, di mana Indonesia mampu menang 4-1 di event Piala Kemerdekaan.
Meski sudah cukup lama bisa menang telak, namun Timnas Indonesia masih punya peluang (meskipun kecil) untuk mengungguli agregat Thailand di leg kedua final Piala AFF 2020 nanti.
Berkaca dari permainan Timnas Indonesia pada leg pertama, setidaknya ada tiga cara buat skuat Garuda menang dengan skor besar di pertemuan kedua nanti.
Apa sajakah itu? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Cari Gol di Menit Awal
Skema pertama tentu mencari gol secepat mungkin di awal babak pertama.
Walau sulit, namun jika Timnas Indonesia bisa mencetak skor di menit-menit awal, bakal membuat mental para pemain lebih percaya diri.
Imbasnya, gaya bermain Timnas Indonesia sepanjang 90 menit nanti bisa lebih tenang dan membuat aliran bola pun lebih teratur di tiap lini.
Gol cepat juga bakal membuat Thailand jadi lebih waspada. Ketenangan para pemain lawan juga pasti sedikit goyah sehingga berpotensi besar melakukan kesalahan sendiri.
Andai situasi ini terjadi, Timnas Indonesia bisa terus menggempur pertahanan Thailand dan berharap akan ada gol tambahan hingga membalikan agregat.
1. Pertahankan Penguasaan Bola
Andai gagal mencetak gol cepat, Timnas Indonesia minimal bisa mempertahankan penguasaan bola demi meminimalisir serangan balik berbahaya dari Thailand.
Seperti diketahui, pada leg pertama final Piala AFF 2020 kemarin Timnas Indonesia banyak kecolongan hingga kebobolan dari situasi counter attack.
Peran Supachok Sarachat serta Chanathip Songkrasin yang menempati posisi gelandang, jadi kunci keberhasilan Thailand bisa membombardir gawang Timnas Indonesia.
Berbekal umpan akurat dari kedua pemain ini, pertahanan Indonesia kerap kali kewalahan hingga akhirnya kebobolan.
Mengantisipasi hal ini, Timnas Indonesia tidak boleh kehilangan bola. Umpan-umpan tiap lini harus terus terjaga dan jangan salah passing agar Thailand tak mampu melakukan serangan balik.
Maksimalkan Bola Mati
Terakhir adalah memaksimalkan peluang dari bola mati. Meski pertahanan Thailand sangat kokoh, namun bukan berarti Timnas Indonesia tidak bisa mencetak gol.
Sepanjang gelaran Piala AFF 2020, Thailand pernah kebobolan saat menghadapi Filipina di penyisihan grup.
Skema gol Filipina terjadi melalui tendangan bebas. Saat itu, Patrick Reichelt berhasil menjebol gawang Chatchai Budprom setelah menyambar bola rebound hasil tandukan bek Thailand, Manuel Bihr.
Jika Timnas Indonesia tampil menyerang, peluang terjadinya pelanggaran sangatlah besar. Ini bisa jadi kesempatan buat skuat Garuda mencetak gol dan membalikkan keadaan pada leg kedua nanti.
Berbekal tiga skema permainan diatas, akankah Timnas Indonesia bisa meraih kemenangan telak atas Thailand dan merengkuh gelar Piala AFF perdana sepanjang sejarah? Menarik dinantikan.