PSG Menang atas Lille, Pochettino Belum Bisa Tersenyum Lebar
INDOSPORT.COM - Tiga poin yang diraup Paris Saint-Germain dari duel melawan juara bertahan Ligue 1 Prancis, OSC Lille, tidak membuat Mauricio Pochettino merasakan euforia berlebihan. Bagi manajer Les Parisiens tersebut timnya masih bisa bermain lebih baik lagi.
Menjadi tuan rumah di Parc des Princes, PSG tertinggal lebih dahulu di babak pertama lewat gol Jonathan David. Barulah di paruh kedua penampilan yang lebih baik ditunjukkan oleh sang favorit kampiun musim ini.
Dengan memasukkan Mauro Icardi untuk menggantikan Lionel Messi tepat usai rehat, PSG justru bisa membalikkan keadaan. Angel Di Maria keluar jadi pahlawan wakil ibu kota Prancis dengan sumbangan assist untuk gol penyama kedudukan Marquinhos dan lesakan pengunci kemenangan hanya dua menit sebelum waktu normal habis.
Walau demikian di mata Pochettino belum ada permainan indah nan menghibur yang bisa disajikan oleh PSG. Dengan investasi besa yang sudah dilakukan dengan mendatangkan pemain-pemain top dunia, sudah selayaknya mereka tidak hanya memperhatikan soal menang saja.
"Kemenangan bukan satu-satunya tujuan kami. Paris Saint-Germain saat ini jadi pemimpin di Ligue 1 maupun Liga Champions namun itu saja belum cukup. Kami harus menjadi lebih baik lagi untuk bisa menghibur penonton," tukas Pochettino pada Canal +.
"Sudah sepantasnya PSG menunjukkan siapa kami sebenarnya. Tentunya ini dilakukan untuk menunjukkan buah dari keseriusan pihak klub dalam berbelanja," tambah juru taktik asal Argentina tersebut.
1. Salah Pochettino Sendiri?
Kendati menunjukkan ketidakpuasan dengan performa PSG namun sebenarnya Pochettino sendirilah yang harusnya mendapat koreksi. Hingga kini tampaknya eks bos Southampton, Tottenham Hotspur, dan Espanyol tersebut belum menemukan formula tepat untuk bisa memaksimalkan skuatnya.
Yang paling jadi korban adalah Messi yang hingga kini belum kunjung dapat menelurkan gol maupun assist di Ligue 1. Ketiga lesakan La Pulga selama ini usai meninggalkan Barcelona baru bisa tercipta di kancah Liga Champions.
Pochettino dituding tidak tahu posisi terbaik Messi dan terus memaikannya sebagai penyerang sayap kanan. Peran penyerang lubang yang diyakini adalah rahasia suksesnya selama ini justru diberikan pada Neymar.
Dengan hanya memainkan pememang enam trofi Ballon d'Or itu selama 45 menit makin membuat publik akan semakin menekan Mauro Pochettino. Jika tidak segera berbenah maka bisa jadi pelatih berusia 49 tahun itu tidak akan bisa menuntaskan kontrak bersama PSG di Ligue 1 yang berlaku hingga Juni 2023.