Mengenal Sheriff Tiraspol, Tim 'Bau Kencur' Moldova yang Lolos ke Liga Champions
INDOSPORT.COM – Mengenal Sheriff Tiraspol, klub asal Moldova pertama yang berhasil mencetak sejarah dengan menembus babak grup Liga Champions.
Drawing Liga Champions 2021/22 akan dilangsungkan pada hari ini (26/8/21) waktu setempat di mana 32 tim akan dibagi ke dalam 8 grup. Dari 32 tim yang berpartisipasi, ada nama debutan yakni Sheriff Tiraspol.
Sheriff Tiraspol menembus babak grup Liga Champions usai memenangi babak kualifikasi di mana tim papan atas Moldova ini behasil mengalahkan lawan-lawannya.
Dari Teuta, Alashkert, Red Star Belgrade, dan yang terakhir adalah Dinamo Zagreb. Klub terakhir mampu dibungkam dengan agregat 0-3 oleh Sheriff Tiraspol.
Keberhasilan Sheriff Tiraspol menembus babak utama Liga Champions 2021/22 menjadi sejarah tersendiri. Sebab, ini kali pertama tim asal Moldova berpartisipasi di pentas teratas antar klub benua biru tersebut.
Jika dilihat dari komposisi pemainnya, Sheriff Tiraspol tak memiliki pemain dengan nama besar, apalagi bila dibandingkan Dinamo Zagreb.
Meski demikian, tim berjuluk The Wasps ini mampu menunjukkan bahwa nama besar dan materi pemain tak berpengaruh dalam 90 menit pertandingan.
Tak banyak yang tahu sebelumnya tentang klub bernaa Sheriff Tiraspol ini. Untuk itu, INDOSPORT akan membahas tentang klub berjuluk The Wasps ini.
1. Tm Bau Kencur
Sheriff Tiraspol sejatinya bukanlah tim tradisional kaya sejarah. Malah, The Wasps tergolong tim muda di kancah sepak bola Moldova.
Sheriff Tiraspol sendiri baru lahir pada 1997 silam. Meski demikian, tercatat The Wasps merupakan klub peraih gelar terbanyak Liga Moldova atau Moldovan National Division.
Total 19 gelar liga telah diraih oleh Sheriff Tiraspol hingga musim 2020/21. Jumlah ini unggul dari rival abadinya, Zimbru Chisinau yang baru mengkoleksi 8 gelar.
Dalam perjalanannya, Sheriff Tiraspol sejatinya bukanlah tim asli Moldova. Pasalnya, Tiraspol, yang merupakan lokasi dari The Wasps, merupakan ibu kota dari Transnistria.
Transnistria sendiri merupakan negara otonom yang memiliki pemerintahan sendiri dan bendera sendiri. Negara otonom ini mayoritas dihuni etnis Rusia dan Ukraina, berbeda dengan Moldova yang mayoritas berasal dari etnis Rumania.
Transnistria dan Moldova sendiri sempat berperang. Namun setelah runtuhnya Uni Soviet, keduanya melakukan gencatan senjata.
Meski negara otonom, Transnistria nyatanya tak diakui sebagai negara otonom oleh dunia. Dunia internasional memandang Transnistria sebagai bagian dari Moldova.
Fakta bahwa dunia internasional memandang Transnistria merupakan bagian Moldova membuat Sheriff Tiraspol pun turut berpartisipasi di Moldovan National Division.
Kembali ke Sheriff Tiraspol sendiri sebelumnya bernama Tiras Tiraspol. Pada tahun 1997, perusahaan bernama Sheriff lewat sang Co-Founder, Victor Gusan, menjadi sponsor utama Tiras Tiraspol. Selanjutnya, Victor Gusan pun lantas menjadi presiden klub dan berdirilah Sheriff Tiraspol.
Sebagai informasi tambahan, saat sah berubah nama menjad Sheriff Tiraspol, The Wasps berada di kasta ketiga atau Moldova B Division.
Hanya butuh semusim, Sheriff Tiraspol promosi ke kasta kedua atau Moldova A Division. Setelah semusim berkutat di kasta kedua, The Wasps promosi ke kasta teratas atau Moldova National Division.
Tahun 1999 Sheriff Tiraspol meraih kesuksesan perdananya dengan menjuarai Piala Moldova. Dan gelar liga pertama The Wasps didapatkan pada musim 2000/01.
Sejak saat itu Sheriff Tiraspol mendominasi sepak bola Moldova. Tak hanya 19 gelar liga, namun juga diikuti 10 gelar Piala Moldova dan 7 Piala Super Cup Moldova.
Jika dihitung dari tahun berdirinya klub yakni 1997, maka Sheriff Tiraspol telah memenangkan 36 gelar atau satu gelar setiap musimnya.
Di kancah Eropa, Sheriff Tiraspol pernah mencicipi babak grup Liga Europa, termasuk saat berada dalam satu grup bersama Tottenham Hotspur di musim 2017/18. Sayangnya, The Wasps tak pernah lolos dari babak grup.
Liga Champions 2020/21 pun akan menjadi Liga Champions perdana Sheriff Tiraspol. Akankah tim bau kencur ini bisa membuktikan dominasinya di kancah domestik ke Eropa?