Dualipa FC, Warga Baru Liga 3 yang Logonya Sempat Timbulkan Kontroversi
INDOSPORT.COM - Pendatang baru Liga 3 asal Sumatra Barat, Paduan Sepak bola Lima Puluh Kota dan Payakumbuh alias Dualipa FC, punya cerita unik di balik pemilihan nama klub yang menyerupai penyanyi internasional asal Inggris keturunan Albania, Dua Lipa.
Dualipa FC lahir dari pemikiran para mantan pemain lokal setempat yang ingin memajukan sepak bola Kab. Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Mereka kemudian mengajukan diri ke Asprov PSSI Sumbar untuk menjadi anggota sekaligus berkompetisi di Liga 3 dan Piala Soeratin.
Dikarenakan klub ini adalah gabungan dari dua daerah, para pendiri memikirkan nama singkatan yang pas dan enak dilafalkan. Mereka diketahui sempat gamang menentukan dua pilihan, yakni "Duapali FC" dan "Dualipa FC".
"Awalnya kami memikirkan dua daerah yang tak mungkin dipisahkan, yaitu Kab. Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh," ungkap Owner Dualipa FC, Jhonny Sandadinata, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (27/7/21).
"Kami para pendiri ingin mengawali dengan kata "Dua", lalu kami mencari kira-kira apa lagi untuk sambungannya. Pilihan akhir yaitu "Duapali" atau "Dualipa", tapi sepertinya yang kedua lebih enak didengar. Jadilah Dualipa FC," cetusnya.
Berselang sehari kemudian, alangkah kagetnya Jhonny mendengar penjelasan dari salah satu temannya, bahwa nama klubnya sama seperti penyanyi mancanegara yang terkenal dengan lagu "New Rules" dan "IDGAF", Dua Lipa.
"Keesokan harinya, ada yang bilang Dua Lipa itu nama penyanyi Inggris. Kemudian kami lihat di Youtube ternyata benar. Kami betul-betul tidak tahu kalau namanya sama," jelas Jhonny.
"Begitu tahu tentang Dua Lipa, kami mencoba untuk membuat logo yang berkaitan dengan Sang Diva karena kami rasa kebetulan ini malah membuat kami menjadi fans Dua Lipa," ujarnya lagi diiringi tawa kecil.
Sayangnya, manajemen Dualipa FC melakukan satu kesalahan fatal yang berbuntut kontroversi. Logo mereka terlihat asal-asalan tanpa konsep atau filosofi layaknya klub-klub sepak bola pada umumnya, bahkan menjiplak salah satu raksasa Liga Arab Saudi, Al Hilal FC.
Sontak keputusan itu memicu serangan demi serangan dari netizen dalam unggahan akun Instagram @dualipafcluak50.sumbar, terlebih mereka yang berasal dari Arab Saudi. Sebagian besar kolom komentar berisikan kata-kata berbahasa Arab.
Terpantau sekitar 271 komentar memenuhi unggahan Dualipa FC tentang "Seleksi Terbuka", 25 Juni silam. Sebuah syok terapi yang lantas memaksa manajemen berbenah serta segera menggantinya dengan logo baru.
"Sampai hari ini kami masih merancang konsep logo klub karena ada yang mengingatkan bahwa jangan sampai nanti dituntut oleh pihak Dua Lipa dsb. Insha Allah awal bulan depan (Agustus) kami resmikan logo Dualipa FC," imbuh Jhonny Sandadinata.
1. Target Juara Sumbar
Saat ini, Dualipa FC rutin menggelar latihan tiga kali seminggu di Lapangan Sepak bola Koto Baru Simalanggang, Payakumbuh. Mereka mempersiapkan diri untuk menyambut Liga 3 2021 dan Piala Soeratin, termasuk mengikuti turnamen-turnamen lokal di sana.
"Dalam waktu dekat ada turnamen di Barulak Tanah Datar dan turnamen Porbes Cup 2021 di Balubuih Lima Puluh Kota. Total sudah ada 30 pemain hasil seleksi terbuka, tapi bisa berubah seiring performa mereka," kata Jhonny.
Terlepas dari kontroversi nama dan logo, Dualipa FC rupanya mengusung misi mulia. Mereka ingin memajukan sepak bola daerah di Sumatra Barat, terutama Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dualipa FC juga sudah diresmikan sebagai calon anggota Asprov PSSI Sumatra Barat bareng dua klub lain, yakni Absolute FC (Kab. Solok) dan PS Machudum (Kota Padang) dalam Kongres Biasa, 12 Juni silam. Ketiganya kemungkinan bisa langsung mentas di Liga 3 2021.
"Target kami adalah menjuarai Liga 3 2021 zona Sumbar, sehingga memang harus berusaha semaksimal mungkin dari sekarang dengan berlatih dan berdoa. Tapi, kami juga harus siap menerima takdir yang akan diberikan oleh Yang Maha Kuasa," pungkasnya.