Ketika Gol Legenda Membuat Manchester United Degradasi
INDOSPORT.COM - Mengenang kisah Denis Law, legenda yang menjerumuskan Manchester United ke jurang degradasi bersama Manchester City.
Tak banyak pemain yang menyeberang dari Manchester United ke Manchester City atau sebaliknya mengingat rivalitas kedua tim sebagai tim sekota.
Kepindahan Jadon Sancho ke Man United menambah daftar pemain yang membelot dari satu klub Manchester ke klub Manchester lainnya.
Sebagaimana diketahui, Sancho resmi berseragam Manchester United setelah Setan Merah menyepakati harga dengan Borussia Dortmund senilai 85 juta euro (sekitar Rp1,4 triliun).
Sebelum membela Borussia Dortmund, Sancho sendiri merupakan produka jebolan akademi Manchester City. Tentu kepindahannya ke Man United tak diterima banyak orang, terutama dari kubu The Citizens.
Meski demikian, Manchester City tak bisa berbuat banyak mengingat Jadon Sancho bukan pemainnya lagi. Alhasil kepindahannya ke Manchester United tak terhindarkan.
Jauh sebelum Jadon Sancho, kisah-kisah pengkhianatan pernah terjadi saat Carlos Tevez menyeberang dari Manchester United ke Man City.
Kepindahan ini sendiri diwarnai kontroversi saat penyerang Argentina tersebut merayakan gelar juara Liga Inggris dengan membawa spanduk bertuliskan ‘R.I.P Fergie’ yang merujuk pada mantan pelatihnya di Manchester United.
Diharapkan, Sancho tak mengikuti jejak Carlos Tevez yang membangkang kepada klub lamanya. Alih-alih mirip Carlos Tevez, banyak harapan agar pemain berusia 21 tahun itu tak mengikuti jejak Dennis Law yang membuat Man United degradasi kendati dirinya adalah legenda Setan Merah.
Bagaimana kisah Dennis Law membuat tim yang pernah dibelanya, Manchester United, degradasi karena golnya kala berseragam Manchester City?
1. Rasa Bersalah Denis Law
Denis Law adalah penyerang berkebangsaan Skotlandia yang menjadi legenda di Manchester United. Bahkan karena jasanya, ia dibuatkan patung di depan Old Trafford.
Sebelum bergabung Man United dan jadi legenda, Law terlebih dahulu membela Manchester City selama satu musim saja sebelum hengkang ke Torino.
Pasca membela Torino selama setahun, Law kembali ke kota Manchester dan bergabung Man United pada tahun 1962.
11 Tahun waktu ia habiskan di Man United. Selama rentang waktu tersebut, ia mencetak 237 gol dari 404 dan sempat menjadi top skor sepanjang masa Man United sebelum dipecahkan Sir Bobby Charlton dan Wayne Rooney di kemudian hari.
11 tahun membela Man United, Law pun hengkang. Tak tanggung-tanggung, ia hengkang ke Man City yang merupakan rival sekota Setan Merah.
Saat itu usianya 33 tahun. Kepindahan ini membuat banyak pendukung Setan Merah kecewa. Apalagi, di musim sebelumnya ia tak banyak bermain karena cedera.
Pasca ditinggal Law, Man United berada di titik terendahnya sebagai klub pada musim 1973/74. Pasalnya, Setan Merah berada di dekat zona degradasi.
Puncaknya adalah laga Derbi Manchestery saat Man United menghadapi Man City di Old Trafford. Datang bersama klub rival tak membuat pendukung Setan Merah melupakan jasa Law yang di laga itu diberi tepuk tangan.
Di laga derbi itu, Man United harus meraih kemenangan agar keluar dari zona degradasi. Namun, Man City datang dengan keinginan mengungguli rival sekotanya tersebut.
Pada menit ke-82, sebuah kejadian klimaks pun terjadi. Law mencetak gol untuk Man City di hadapan pendukung Man United. Tak ada selebrasi darinya, karena ia hanya menunduk.
Usai bikin gol, Law ditarik keluar. Sang legenda merasa bersalah karena mencetak gol. Sebab golnya membuat Man United terdegradasi mengingat Birmingham City meraih kemenangan.
Siapa sangka, gol sang legenda yang dielu-elukan membuat Man United harus menahan malu karena turun kasta. Meski demikian, Law tetaplah legenda berkat jasanya dan rentetan golnya untuk Setan Merah.