Juventus, Inter, dan AC Milan Takkan Dihukum oleh FIGC, Kenapa?
INDOSPORT.COM – Presiden FIGC, Gabriele Gravina menyebut dirinya tak bisa menghukum Juventus, Inter Milan dan AC Milan yang mendeklarasikan European Super League. Kenapa?
Dalam tiga hari ke belakang, dunia sepak bola digemparkan dengan munculnya European Super League atau Liga Super Eropa. Kompetisi ini pun bahkan telah diresmikan 12 tim papan atas.
Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, Inter Milan, Manchester United, Chelsea, Manchester City, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur menjadi 12 tim pendiri atau ‘Founding’ Liga Super Eropa.
Lahirnya Liga Super Eropa pun memunculkan amarah dari banyak pihak seperti pecinta sepak bola, FIFA dan UEFA selaku federasi sepak bola Eropa.
Meski pada akhirnya batal, banyak yang meminta 12 klub tersebut disanksi. Namun, bagi Gabriele Gravina selaku Presiden FIGC, dirinya tak bisa memberi sanksi kepada tiga wakil Italia yakni Juventus, Inter Milan dan AC Milan.
Gravina membeberkan alasannya tak memberi sanksi kepada tiga tim papan atas Italia tersebut karena kompetisi European Super League urung terlaksana seiring mundurnya tim-tim yang berstatus ‘Founding’.
“Sebuah ide yang tak terealisasi tak bisa disanksi. Jika di masa depan proyek itu berbeda dengan normal dan statuta, badan hukum akan mengevaluasinya,” tutur Gravina dikutip dari Football Italia.
Gravina juga menambahkan, ia dan pihaknya memegang teguh nilai dan peraturan di jagat sepak bola. Keputusan mundurnya beberapa tim itu pun baginya kini telah membuat dunia sepak bola menjadi normal kembali.
“Kami memegang teguh nilai-nilai dan peraturan d sepak bola. Itu terlihat semuanya kembali normal. Namun itu membuat kita merefleksi fakta bahwa sesuatu tak bisa bekerja (begitu saja),” ucapnya.
1. Informasi tentang European Super League
Sebagaimana diketahui, European Super League disebut lahir akibat krisis finansial tim-tim besar di masa pandemi. Dilaporkan, Bank JP Morgan menjadi penyumbang dana untuk kompetisi ini.
12 tim yang telah menyatakan bergabung dikabarkan akan mengantoni dana mencapai total 3.5 miliar euro. Angka yang jelas bisa membuat banyak tim tergoda untuk turut ambil bagian di European Super League.
Dalam formatnya, European Super League akan berisi 20 tim di mana 15 tim akan berstatus permanen dan lima tim sisanya akan didapatka dari prestasi tim-tim Eropa setiap musimnya.
Nantinya, 20 tim akan dibagi dalam dua grup dan tiga tim teratas akan lolos ke perempatfinal. Dua slot tersisa, akan diperebutkan tempat keempat dan kelima lewat babak play-off.
Laga European Super League sendiri akan dimainan di tengah pekan. Sehingga setiap tim yang masuk dalam ajang ini, masih akan bermain di kompetisi domestik masing-masing klub.