Instan Karma, Liga Super Eropa Bikin Juventus Dekati Jurang Kemiskinan
INDOSPORT.COM - Raksasa Serie A, Juventus, mendapat dampak negatif akibat Liga Super Eropa. Finasial Bianconeri kian memprihatinkan karena saham mereka dikabarkan anjlok.
Juventus menjadi yang terdepan dalam upaya 12 klub Eropa dalam menggagas kompetisi saingan Liga Champions, Liga Super Eropa.
UEFA, Serie A, FIFA dan fans di seluruh dunia menolak rencana Liga Super Eropa yang diprakarsai presiden Real Madrid, Florentino Perez.
UEFA dan FIFA disebut bisa memberi hukuman tim-tim yang mengikuti Liga Super Eropa. Di mana yang paling parah adalah mencoret klub peserta ESL (Real Madrid, Chelsea, Manchester City) dari daftar semifinal Liga Champions 2020/21.
Alhasil, enam klub Liga Inggris, Chelsea, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan Manchester United memutuskan hengkang. Kemudian disusul dua klub Serie A, Inter Milan dan AC Milan yang juga memilih pergi.
Juventus bagaimanapun bersikukuhh mempertahankan niat mereka menggelar Liga Super Eropa. Terlebih, Andrea Agnelli sudah mundur dari posisinya di ECA dan UEFA.
Namun, pada akhirnya Liga Super Eropa terpaksa ditangguhkan, mengingat banyak klub yang memilih cabut.
Pasca kegaduhan ini, petaka menghantui Stadion Allianz, Turin. Calciomercato melaporkan bahwa Liga Super Eropa membuat saham Juventus anjlok. Saham Juventus turun sebanyak 11% menjadi 0,7775 euro.
Juventus seolah mendapat instan karma karena berusaha melanggar aturan UEFA dan FIFA.
1. Saham Anjlok, Juventus Tak Dihukum FIGC
Saham anjlok, Bianconeri masih bisa bernapas lega karena tidak mendapat hukuman FIGC.
Gabriele Gravina selaku Presiden FIGC menyatakan pihaknya tidak bisa memberi sanksi kepada tiga wakil Italia yakni Juventus, Inter Milan dan AC Milan. karena kompetisi European Super League urung terlaksana seiring mundurnya tim-tim yang berstatus ‘Founding’.