Eksklusif: Perjalanan Karier Emir Eranoto, dari Kapten Liga Italia hingga Pulang ke Semarang
INDOSPORT.COM - Cerita eksklusif Emir Eranoto, wonderkid Indonesia yang sempat gemilang di Eropa termasuk jadi kapten bersama klub Liga Italia hingga kini pulang ke Semarang untuk fokus ke dunia pendidikan.
Nama Emir Eranoto sendiri memang sempat jadi perbincangan khususnya para pecinta sepak bola Tanah Air. Pasalnya, pemain berusia 20 tahun tersebut pernah torehkan cerita manis di kancah Liga Italia.
Tidak cuma sekedar bermain di level akademi, pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah tersebut bahkan sampai dipercaya untuk mengemban jabatan kapten tim sepanjang kompetisi.
Selain itu, Emir yang bernama lengkap Emir Eranoto Dipasena ini juga sempat membuat sejumlah cerita mulai dari diklaim Malaysia, hingga perjuangan berat untuk gabung tim Juventina.
Secara eksklusif kepada INDOSPORT, Emir Eranoto pun coba membagikan perjalan karier serta beberapa momen menarik dirinya selama mentas di Liga Italia.
Awal Mula Main di Eropa?
Jadi tahun 2018 itu, saya bergabung dengan ISM Academy sebuah akademi di Italia, setelah itu tahun 2019 saya tanda tangan kontrak profesional dengan San Marco Juventina (salah satu divisi 6 klub Italia).
Sempat Ada Kesulitan Sebelum Gabung Juventina?
Prosedurnya (tanda tangan kontrak) harus lewat pemerintah di Italia untuk mendapat dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Jadi semua hasil nunggunya agak lama, karena perlu lewat pemerintah itu. Masih ada juga surat dari PSSI yang harus diartikan ke bahasa Italia.
Kita juga harus mengurus dokumen dari klub lama saya di Indonesia, dan disini (Italia) juga saya harus punya yang namanya permesso disoggiorno, residenza, dan codice fiscale dan itu membutuhkan waktu yang lama. Belum lagi nanti data-data saya harus dikirim terlebih dahulu ke KBRI Roma.
Cerita Suka dan Duka Setelah Resmi Main di San Marco Juventina?
Dukanya itu, saya pernah membuat pelanggaran di dalam kotak penalti di menit terakhir yang akhirnya tim saya berakhir seri 1-1, padahal saat itu pertandingan debut saya.
Tapi untuk sukanya, saya pernah membuat gol dari luar kotak penalti dengan tendangan half volley walaupun tim saya kalah akhir nya dengan skor 1-2.
Tapi yang membuat itu tidak terlupakan adalah, karena temen-teman saya orang Italia memberi saya selamat atas gol indah tersebut.
1. Prestasi Paling Membanggakan Selama di Italia?
Prestasi paling wah, pastinya saat ditunjuk jadi kapten tim mas hehe. Bukan karena saya yang paling jago di sana, tapi saya bisa dikasih amanah jadi kapten.
Karena mungkin para pelatih melihat attitude serta cara kerja saya di lapangan, jadi itu sih mas hal yang paling memorable buat saya selama main disana (Italia).
Pulang ke Indonesia Untuk Fokus Pendidikan?
Sekarang sudah nggak di Italia, lagi di Indonesia aja lagi mau kuliah dulu di Semarang. Kalau untuk sekarang iya saya mau fokus pendidikan dulu, kebetulan saya ambil program studi sastra Inggris program internasional di Undip (Universitas Diponegoro).
Rencana Balik ke Sepak Bola?
Kalau untuk rencana balik ke sepak bola pasti nya ada mas entah itu nanti setelah selesai atau barengan saat kuliah. Saya tidak akan meninggalkan karier profesional, karena sampai sekarang pun saya dengan agen masih mencoba untuk bisa mendapatkan kesempatan dari berbagai klub Eropa. Tapi kalau bisa main untuk tim satu kota dengan kuliah saya, yaitu PSIS Semarang, saya nggak menutup kemungkinan bakal ambi juga.