Sejarah Batalnya Hattrick Rivaldo di El Clasico dan Konspirasi Real Madrid
INDOSPORT.COM - Keputusan wasit merupakan sesuatu yang mutlak dan sama sekali tidak bisa diganggu gugat di atas lapangan. Setiap pemain mesti menerima dengan legowo, walaupun terkadang berbau kontroversi sekaligus menimbulkan kerugian teramat besar kepada mereka.
Situasi semacam ini melanda Barcelona dalam duel bertajuk el clasico melawan musuh bebuyutan, Real Madrid, di Santiago Bernabeu pada edisi 2000-2001. Tripoin yang seharusnya dapat dibawa pulang kandas akibat keputusan kontroversial sang pengadil lapangan hijau, 3 Maret 2001.
Laga tersebut berlangsung sengit sejak awal pertandingan. Barcelona mengambil inisiatif menyerang terlebih dulu, tapi justru Madrid yang sukses membuka skor melalui aksi Raul Gonzalez mengubah arah tembakan mendatar Roberto Carlos pada menit ke-7.
Gol Raul membuat Barcelona tersentak, kemudian balik menebar ancaman bertubi-tubi ke gawang Iker Casillas. Tercatat beberapa kali Rivaldo dan Patrick Kluivert menebar ancaman dalam bentuk sepakan jarak jauh maupun sundulan jarak dekat.
Upaya Barca baru berbuah gol ketika operan terobosan Luis Enrique berhasil dimaksimalkan oleh Rivaldo sekitar 10 menit sebelum turun minum.
Penyerang legendaris Brasil itu sedikit melakukan gerak tipu guna mengecoh Iker Casillas lalu menendang bola menuju gawang yang kosong.
Namun, Real Madrid kembali unggul berselang semenit dari selebrasi gol Rivaldo. Lagi-lagi Raul Gonzalez berhasil menuntaskan peluang emas berupa bola muntah hasil tembakan Steve McManaman yang tak mampu diblok secara sempurna oleh Pepe Reina.
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin seru karena kedua tim sama-sama ngotot mengejar kemenangan. Barcelona akhirnya sukses menyamakan kedudukan lewat tendangan keras kaki kiri Rivaldo dari luar kotak penalti pada menit ke-70.
Skor 2-2 berdampak besar kepada mentalitas pemain Real Madrid. Mereka tampak grogi dan kerap melakukan berbagai pelanggaran keras, seperti tekel Roberto Carlos terhadap pemain Barcelona pada menit ke-71 yang berujung kartu merah.
Saat laga tinggal hitungan detik, Rivaldo melepaskan tembakan keras yang menembus gawang Iker Casillas. Akan tetapi, wasit Losantos Omar menganulir gol tersebut berlandaskan tindakan hakim garis mengangkat bendera pertanda offside.
Ternyata, hakim garis menganggap Patrick Kluivert, yang sebetulnya sama sekali tak menyentuh bola, terjebak offside. Padahal, sepakan Rivaldo meluncur ke gawang Real Madrid setelah sedikit berbelok arah akibat mengenai kaki Ivan Helguera.
1. Rivaldo Mencak-mencak
Rivaldo yang gundah karena hattrick-nya sekaligus kemenangan Barcelona seakan dirampas begitu saja langsung melontarkan komentar pedas usai pertandingan. Dia menyebutkan tentang konspirasi tingkat tinggi di badan persepakbolaan Spanyol.
“Barcelona dalam penganiayaan. Terdapat pihak-pihak yang tidak ingin melihat kami juara LaLiga Spanyol dan lebih menyukai Real Madrid,” ujar Rivaldo ketus.
Ucapan Rivaldo barangkali ada benarnya mengingat Real Madrid berhasil merengkuh titel juara LaLiga Spanyol musim itu, sementara Barcelona merana di posisi keempat setelah Real Mallorca dan Deportivo La Coruna.
Susunan Pemain:
Real Madrid (4-4-2): 25-Casillas; 2-Salgado, 18-Karanka, 4-Hierro, 3-R. Carlos; 10-Figo, 6-Helguera, 24-Makelele, 8-McManaman (17-Munitis 75'), 7-Raul, 9-Morientes (14-Guti 59')
Cadangan: ?
Pelatih: Del Bosque
Barcelona (3-4-3): 35-Reina; 12-Barjuan, 3-De Boer, 2-Reiziger; 18-Gabri (16-Xavi 80'), 4-Guardiola, 10-Rivaldo, 8-Cocu; 21-Luis Enrique (7-Alfonso 69'), 9-Kluivert, 11-Overmars (14-Gerard Lopez 84')
Cadangan:?
Pelatih: Serra Ferrer
Stadion: Santiago Bernabeu (74.000)
Gol: Raul 7', 37'/Rivaldo 36', 69'
Wasit: Losantos Omar
Kartu Kuning: Helguera, Makelele, R. Carlos (M)/Gabri, Barjuan (B)
Kartu Merah: R. Carlos 71' (M)