Koneksi Batin dan Aura India dalam Diri Eks Liverpool Jimmy Carter

INDOSPORT.COM - Mengenal lebih dekat sosok Jimmy Carter, mantan pemain Liverpool yang ternyata juga berasal India.

Bukan hanya punya garis keturunan India, ia juga mencatat rekor sebagai pemain ‘blasteran’ Britania-Asia pertama yang merumput di kompetisi sepak bola tertinggi Negeri Ratu Elizabeth. Lalu siapa Jimmy Carter ini?

Ketika butuh mencari informasi tentang seseorang, 'mbah' Google selalu jadi andalan utama yang pertama dicari. Ketik saja nama Jimmy Carter dan yang nampak adalah foto pebisnis sekaligus presiden ke-39 Amerika Serikat.

Ya, Jimmy Carter sang pesepak bola memang punya nama yang sama dengan mantan presiden AS. Nama itu pun terdengar kebarat-baratan, sehingga tidak banyak yang tahu mantan pemain Liverpool yang akan dibahas ini punya relasi dengan negara India.

James William Charles Carter lahir di London, Inggris, pada 9 November 1965. Nama keluarga Carter sendiri diperoleh dari leluhurnya abad ke-17, yang pindah ke India, menikah, kemudian menetap di sana.

Ayahnya Jimmy Carter, Maurice, lahir di Kanpur kemudian dibesarkan di daerah Lucknow, India. Ia bahkan sempat mengenyam pendidikan di sekolah elite yang didirikan pada tahun 1845 di bawah pemerintahan kolonial Inggris.

Maurice menjadi yatim piatu di usia yang masih cukup muda, 14 tahun. Terombang-ambing tanpa ada tempatnya berteduh dan mengadu, ia pun bergabung dengan Angkatan Laut Britiania-India saat usia 16 tahun.

Jimmy Carter menyebut ayahnya itu sebagai sosok yang suka melaut dan berolahraga. Maurice ternyata gemar bertinju yang kemudian menjadi salah satu keahlian utamanya. Bak monster, ia bahkan bisa menang sebanyak 38 kali berturut-turut.

Mungkin dari sinilah bakat olahraga sang anak diwariskan. Namun tidak seperti ayahnya, Jimmy Carter lebih memilih sepak bola dan hingga akhirnya sukses menjadi pemain Britania-Asia pertama di Liga Primer Inggris.

1. Perjuangan Hidup Jimmy Carter

Ayah Jimmy Carter pun kembali ke Inggris dan menemukan tambatan hatinya di negara ini. Namun sayang, mereka kemudian berpisah setelah memiliki dua anak laki-laki.

Semasa kecilnya, Jimmy Carter ingat betul bahwa ia dan saudaranya juga dibesarkan dengan kebiasaan-kebiasaan ala India meski ibu mereka berasal dari wilayah barat.

Contohnya saja, mereka akan menyantap kare ketika punya cukup daging untuk dimasak. Jika tidak, sang ayah akan merebus telur, mengupasnya, lalu mencelupkannya ke saus dal khas India (sejenis kacang-kacangan).

Jimmy Carter adalah satu dari sekian pesepak bola yang mengalami masa-masa sulit sewaktu kecil, termasuk mengalami pelecehan rasial yang tidak sedap didengar telinga. Akan tetapi, itu semua adalah bagian hidup yang harus ia hadapi.

Bersama sang ayah, ia berlatih keras baik secara fisik maupun mental, berusaha jadi orang sukses. Pada pagi hari ia punya kebiasaan berlari mengelilingi taman, bahkan diminta meminta susu ke tetangga jika mereka sedang kehabisan stok di rumah.

Perjuangan Jimmy Carter pun membuahkan hasil. Ia dilirik oleh salah satu klub Inggris, Crystal Palace, saat berusia 14 tahun.

Ia lalu berjanji akan ‘membalas’ perlakuan orang-orang yang pernah menghinanya. Apa salah satu balas dendam yang paling sempurna di dunia ini? Menampar mereka semua dengan prestasi serta kesuksesan, dan itu yang diwujudkan Jimmy Carter. 

“Ya, kalian bisa memanggil saya begitu, tapi anak laki-laki India yang kalian coba ejek ini telah membuat kalian malu," ujarnya seperti diwartakan laman BBC.

“Kalian akan membaca artikel tentang saya dan melihat saya bermain untuk klub terbesar dunia,” begitu kira-kira ikrar Jimmy Carter yang pada akhirnya menjadi kenyataan.

Ia bergabung dengan salah satu klub hebat Inggris dan dunia, Liverpool, pada tahun 1991. Adalah Kenny Dalglish pelatih yang memboyongnya ke skuat The Reds.

Sayangnya, King Kenny mundur dari jabatannya tidak lama kemudian dan digantikan oleh Graeme Souness. Masa-masa Jimmy Carter di Liverpool sendiri memang tidak bisa dibilang lama.

Setelah sembilan bulan, ia pun pindah ke klub besar Inggris lainnya, Arsenal, yang juga telah didukungnya sejak kecil.